#6 • Light

109 17 0
                                    

Kemarin adalah hari terbaik bagi Finnandra dan juga Bara.

Finnandra yang sedari dulu tak memikirkan cinta, pun akhirnya mendapatkan Bara yang dapat menerima apa yang ada pada dirinya.

Betapa bahagia Bara saat Finnandra mau menerima cintanya. Apalagi saat tau jika Finnandra mau membalas perasaannya.

Sejak saat itu Finnandra dan Bara menghabiskan hari-hari yang menyenangkan. Bara seakan tak menyia-nyiakan waktu hanya untuk menemui kekasih hatinya. Beruntung pula jarak rumah mereka yang tidak terlalu jauh.

Suatu pagi Chandra bergegas pulang dari kantor untuk menemui adiknya.

"Finn, kakak ada kabar.. mungkin ini kabar baik sekaligus kabar buruk juga"

"Kenapa kak??"

"Pendonor mata yang akan mendonorkan matanya kemarin malam meninggal dunia"

Air mata Finnandra mengalir begitu saja.

Ia sedih, pendonor mata itu masih berumur 14 tahun namun harus secepat ini menemui ajalnya.

"Ini artinya kamu juga harus segera melakukan operasi agar kamu bisa melihat lagi"

"Bisakah kita kesana? Aku ingin menemuinya, kak"

"Bisa, sekarang?"

"Aku mau ajak Bara, kak"

"Kita langsung ke rumahnya sekarang"

Mereka pun berangkat menuju ke rumah Bara. Beruntung Bara sedang dirumah dan sedang tidak sibuk. Jadi mereka bisa langsung segera ke rumah sakit.

Chandra bergegas menemui dokter yang bersangkutan. Sedangkan Bara menemani Finnandra menengok tubuh pendonor matanya yang masih berada diruang rawatnya sebelum dipindahkan ke kamar mayat.

"Sedih banget jadi aku, Bar.. disisi lain aku bahagia meski didominasi rasa sedih dan bersalah.. aku tau dia ngasih secara sukarela tapi tetep aja aku sedih banget"

Bara membantu Finnandra untuk menyentuh wajah pendonor matanya.

"Kalau kamu bisa lihat, dia senyum Finn.. bisakah aku nyimpulin kalau dia senang bisa kasih matanya ke kamu karena kamu pantas?"

Bara mengusap air mata Finnandra dan memeluknya erat untuk menyalurkan kekuatan kepada Finnandra.

"Makasih ya Bara, kamu selalu ada buat aku, aku sayang sama kamu"

"Me too Finn"

Tiba-tiba Chandra masuk kedalam ruangan, seakan memergoki pencuri. Bara terkejut dan refleks melepas pelukannya.

"Aduh sorry ganggu, tapi Finnandra harus ketemu dokter yang nanganin dia dulu"

"Oke, gue tunggu dikantin aja ya?"

"Oke"

Finnandra dan Chandra menemui dokter sedangkan Bara berjalan menuju kantin. Sejujurnya ia haus karena dia baru saja selesai mandi saat kakak beradik itu ke rumahnya.

.
.
.
.
.
.

Satu tepukan dipundak Bara mengejutkannya.

"Nunggu lama ya? Maaf ya Bara"

"Ah, gapapa kok.. jadi gimana?"

"Kata dokter secepatnya akan dilakukan operasi, nanti dokter akan kembali menghubungi kakak"

"Ahh, oke.. laper nggak? Mau makan dulu gitu? Biar aku yg pesenin"

"Boleh, aku mau sup krim aja Bar, aku tiap kesini selalu pesan itu"

"Oke, tunggu ya Finn"

Bara beranjak dari kursi dan memesan makanan untuk Finnandra. Hanya sebentar hingga makanan itu tersajikan. Bara membantu Finnandra memakan supnya. Ia tiup dengan perlahan sup panas itu hingga menjadi hangat.

"Finn, aku pesenin kamu teh tawar gapapa?"

"Gapapa dong, thanks ya Bara"

"Gak masalah Finn", ujarnya sambil membelai kepala Finnandra.

"Ekhmm...", Tiba-tiba sang kakak datang dan mengejutkan Bara.

"Suap-suapan sambil pegang gitu pasti udah pacaran kan, ayo ngaku kalian"

Wajah Finnandra perlahan merona tipis, namun Bara dan Chandra masih bisa melihat semburat merah itu.

"Ih, kakak apa sih... Jangan godain aku sama Bara terus dong"

"Yaudah kakak pura-pura gak tau aja"

"Ihhh, iyaa iya, aku sama Bara udah pacaran"

"Kapan Bar?"

Bara malu-malu kucing menjawab pertanyaan mantan kekasihnya.

"Kemarin.. hehe"

Chandra memang sudah curiga dengan mantan kekasihnya. Dari gerak-geriknya pun sudah ketahuan jika Bara ada ketertarikan dengan Finnandra.

"Gue percayain Finnandra sama lo Bar, karena gue udah kenal lama sama lo, gue udah tau gimana lo dan gue juga udah kenal keluarga lo"

Bara tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Gue pasti jaga Finnandra, gue janji, gue sayang sama adek lo"

Finnandra ingin teriak rasanya saat Bara mengucapkan itu bersamaan dengan tangannya yang digenggam erat. Namun hanya semburat merah yang mampu mengungkapkan apa yang Finnandra rasakan saat ini.

"Gue yakin lo akan berusaha menjaga dan ga kecewain Finnandra.. gue restuin kalian"

"Thanks kak"

Bara dan Finnandra tersenyum secara bersamaan, begitu pula Chandra. Ia tak menyangka mantan kekasihnya akan jadi adik iparnya.

"Terima kasih kak"

"Apapun untuk kebahagiaan adikku satu-satunya"

Chandra mengusap kepala adiknya, betapa ia sangat menyayangi adiknya. Chandra tak akan rela siapapun menyakiti Finnandra. Melakukan apapun untuk kebahagiaan adiknya.

Chandra dan Sean memahami bagaimana kehidupan Finnandra selama ini. Itulah mengapa Sean tak melarang Chandra membahagiakan adiknya, satu-satunya keluarga sedarah yang masih ada. Sean juga sangat menyayangi Finnandra seperti keluarga sendiri. Ia juga turut andil dalam operasi mata Finnandra, karena berkat Sean yang menemukan pendonor mata untuk adik Chandra.

Sayangnya Sean sedang berada diluar kota untuk waktu yang terbilang cukup lama yaitu 3 minggu. Jadi ia tak bisa menemani proses operasi Finnandra nantinya.

Namun ia sudah menghubungi Chandra dan menyemangati Finnandra. Memberi kata-kata penuh cinta dan semangat. Betapa Finnandra bersyukur mempunyai orang-orang baik disekitarnya.

Finnandra sudah berjuang selama ini, kini saatnya ia mempersiapkan diri untuk operasi yang akan ia jalani nanti. Entah itu akan berhasil atau tidak. Namun yang pasti semua orang akan mendoakan untuk keberhasilan operasinya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
//Time skip//

Chandra dan Bara menunggu diluar ruang operasi. Mereka nampak gelisah, namun Bara mencoba tetap tenang. Beruntungnya Sean bisa dihubungi dan mengalihkan Chandra dari kecemasannya.

"Kak, duduk dulu.. dari tadi lo kaya gini"

"Gue khawatir"

"Iya gue juga, kita tenang dulu, ya?"

Chandra mengangguk dan mendudukkan diri disamping Bara.

Beberapa waktu kemudian dokter keluar, bersamaan dengan Finnandra yang masih terbaring dan para perawat memindahkannya ke ruang rawat lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.

Bentar lagi end ><
Yang sudah baca sampai sini terima kasih banyak ya ^^

LABYRINTH ✧ Hyunlix [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang