#1 • Sunshine

242 22 1
                                    

Matahari menyinari kedua manik kecoklatan milik Elbara Putra. Matanya memicing tanda terganggu oleh sinar matahari tersebut.

"Ughh.... Silau sekali", gerutunya.

Nampaknya semalam ia ketiduran dimeja kerjanya dan lupa menutup gorden jendela kamarnya. Bara meregangkan seluruh badannya yang terasa pegal karena semalam tertidur dengan posisi duduk selama 6 jam lamanya. Matanya melirik ke arah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 7 pagi. Bara berdiri dan melempar tubuhnya ke kasur yang dingin dan sangat nyaman tersebut.

Ia merasa sangat kelelahan akibat deadline yang ia kerjakan semalaman. Untungnya ia ketiduran saat setelah mengirim deadline tersebut ke rekan kerjanya untuk diperiksa.

Hari ini ia libur dan berniat untuk tidur seharian dirumah. Hingga tiba-tiba perutnya berbunyi sangat keras.

"Laper banget, gue yakin gak ada bahan masakan dikulkas"

Ia segera bangkit dan berjalan menuju dapur. Memeriksa bahan yang sekiranya bisa ia masak. Ternyata tak ada satupun. Hanya ada bumbu dapur saja beserta saus-sausan. Bahkan mie instan pun ia kehabisan.

"Haishh... Padahal aku tidak ingin keluar rumah hari ini"

Bara bergegas mandi dan berganti pakaian agar ia bisa segera keluar mencari makan dan berbelanja di supermarket.

Hanya dengan memakai sweatshirt dan celana kain panjang dengan balutan sepatu saja Bara sangat tampan, itu pemikiran pribadinya saat melihat pantulan dirinya dicermin.

Ia mengunci pintu rumah dan pergi menuju stan makanan didekat taman kota dengan menaiki bis. Ia malas menyetir mobil.

Tak lupa memasang headphone wireless kesayangannya yang selalu ia bawa kemana-mana. Bara mulai memutar lagunya yang berjudul Ice Cream yang dinyanyikan oleh Hyunjin Stray Kids.

Butuh waktu kurang lebih 20 menit untuk tiba ditempat tujuan Bara. Ia berjalan menyusuri tiap stan makanan dan minuman. Aroma yang menyeruak memasuki indra penciuman Bara. Ia sangat tergoda dengan semua makanan disini, namun sangat tak mungkin ia membeli semuanya.

Hingga ia berhenti didepan stan corndog. Ia melihat ada anak kecil yang makan belepotan, ia terkekeh dan seketika ingin memakan corndog juga.

"Silahkan, kak... Mau pesan apa?"

"Corndog satu dengan isian full keju dengan pinggiran kentang. Aku tidak mau pedas, dan ingin tambahan mustard ya"

"Baik, silahkan ditunggu"

Bara menunggu sambil memotret jalanan dengan ponselnya. Selain melukis, ia juga menyukai fotografi. Bara adalah pria pecinta seni. Matanya menangkap sosok pria dengan rambut pirang, ia hendak menyeberangi jalan. Dengan tongkat yang ia bawa untuk membantunya berjalan.

Mata Bara masih terpaku pada sosok tersebut, hingga sebuah panggilan mengejutkannya.

"Ini corndognya"

"Terima kasih"

Bara menyerahkan uang kepada penjual corndog tersebut. Ia sedikit heran bisa menatap orang selama itu, bahkan ada 10 menit. Matanya menyusuri jalanan lagi, ia tak menemukan laki-laki berambut pirang tadi. Ia mengendikkan bahu dan berjalan menuju taman untuk segera menikmati corndognya yang masih panas tersebut.

Alisnya bertaut karena merasakan kenikmatan dari sebuah corndog yang ia beli tadi. Apalagi kondisinya sedang kelaparan karena dari semalaman ia belum makan, tentu saja akibat dari deadline.

Setelah menghabiskan, ia meneguk botol air mineral berukuran kecil yang ia beli saat berjalan menuju taman. Tak lupa membuang sampah-sampahnya agar tak mengotori taman. Ia membenci orang yang membuang sampah sembarangan dengan sengaja.

LABYRINTH ✧ Hyunlix [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang