O3

927 107 6
                                    

Na jaemin itu selain ramah dia juga anaknya kepoan, seperti sekarang dia melihat kakak kelas asramanya berjalan terburu buru ke arah hutan terlarang.

Bukan Jaemin namanya kalo dia gak nekat, iya tebakan kalian bener dia ngikutin kakak kelasnya itu ke hutan terlarang.

Jaemin memicingkan matanya lalu melotot terkejut saat kakak kelasnya dihampiri oleh laba laba yang sangat besar, bahkan mereka seperti sudah berteman lama.

"Jawtski, apa yang kau ketahui tentang Hogwarts? apakah akan terjadi sesuatu yang besar menimpa sekolahku?"

Jaemin mendengar jelas obrolan itu dan terus menguping lalu ikut berpikir, selama ini tidak ada hal janggal di Hogwarts.

"Iya nona Jennie" kata laba laba besar itu sambil menganggukan kepalanya.

Iya benar, dia Jennie Malfoy keturunan dari keluarga pure blood Malfoy.

"Tapi selama ini aku tidak merasakan hal janggal apapun di Hogwarts" kata Jennie kebingungan.

"Ini akal akalan dari pengikut Lord Voldemort nona Jennie, mereka akan kembali dengan membangkitkan jiwa Voldemort" kata laba laba itu membuat Jennie dan Jaemin yang menguping terkejut.

"Bagaimana bisa hal itu terjadi Jawtski? Voldemort sudah dihabiskan oleh Harry Potter berpuluh puluh tahun yang lalu, dan juga ornamen ornamen yang dia gunakan untuk menaruh jiwanya juga sudah dilahap habis oleh Harmione Granger, Ron Weasley, Neville Longbottom dan Harry Potter sendiri" Jelas Jennie karena ia masih tidak bisa percaya omong kosong ini, menurutnya hal ini sangat tidak masuk akal.

"Apa kau tau ada keturunan Potter di Hogwarts saat ini, Nona Jennie? Setauku dia masuk asrama Slytherin dan dia bisa berbicara dengan ular sama seperti Harry Potter dan Lord Voldemort" Ucap Jawtski terlihat menyakinkan.

"Tak ada yang bermarga Potter di Hogwarts Jawtski, apa kau mencoba menipuku?" Kata Jennie dengan mata yang memicing curiga.

"Bagaimana kalau identitas anak itu dirahasiakan nona Jennie?" Kata Jawtski penuh dengan teka teki.

"Bisa kau kasih aku sedikit clue?" Kata Jennie penasaran, dia harus tau siapa anak itu.

"Dia laki laki" kata Jawtski lalu pergi meninggalkan Jennie dan Jaemin yang penasaran disana.

Jennie pun pergi meninggalkan hutan terlarang diikuti Jaemin dibelakangnya.

——————

"Apakah itu benar? Kenapa aku merasa hal ini tidak akan mungkin tapi bisa saja terjadi" Racau Jaemin sendirian membuat Jeno yang bersandar didepan pintu kamar menatap Jaemin dengan heran, karena sedari tadi anak itu ngomong sendiri dan mengacak acak rambutnya lalu berteriak frustasi seperti orang gila di Azkaban.

"Hey, apa yang sedang kau lakukan? Kau seperti orang gila sedari tadi, apa kau mau masuk sel tahanan untuk orang gila di Azkaban? Kau akan menyukainya mungkin" Kata Jeno, dan dibalas lemparan bantal oleh Jaemin ke arahnya.

Jeno sangat menyebalkan.

"Kenapa kau melemparku dengan bantal bau ini? Bantalmu sangat bau kau tau?" Kata Jeno dengan tatapan kesal.

"Jaga mulutmu Jung atau kusobek sobek lalu ku kasih makan ke laba laba besar yang ada di hutan terlarang" Kata Jaemin dan sedetik kemudian dia menutup mulutnya karena dia mengucapkan kalimat yang seharusnya tak ia keluarkan.

"Apa? Kau ke hutan terlarang?" Tanya Jeno tajam dan menyelidik.

"I-iya" kata Jaemin gugup dan tak mau menatap mata si tampan Jung.

"Kau tau itu berbahaya kan? Kenapa kau nakal sekali sih Na Jaemin? Apakah buyutmu juga seperti dirimu yang nakal ini? Jelas jelas professor Wilout sudah melarang kita dan kau melanggar, awas saja sampai poin asrama berkurang kau akan ku kelitiki sepanjang malam sampe kau pingsan" Kata Jeno panjang lebar kali tinggi kali garis miring.

Jaemin hanya melongo mendengarkan ocehan si pemuda Jung ini, dia memang sudah biasa mendengar hal itu tapi yang ini sungguh kejam dan terdengar menakutkan.

Rasa geli adalah hal yang paling menakutkan bagi si cantik Na Jaemin.

"Kau kejam sekali Jung Jeno" cicit Jaemin sambil memainkan kuku kuku tangannya, ya itu cukup gemas menurut Jung Jeno.

——————
votement ya semuanya!

HOGWART LOVE || JAEMIN HAREM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang