35. LOVE

1.9K 121 20
                                    

You might been hurt, babe




Selamat Membaca

Hari ini adalah bulan terakhir sebelum turnamen Zico tiba, berlatih dan menyiapkan mental harus pria itu siapkan, Jadwalnya akan berpusat di sana, tidak ada kegiatan lain.

Salahnya hal itu juga akan merebut waktunya untuk bermanja dengan istrinya.

"Aku akan sebulan penuh ini berlatih, tidak ada pemotretan lagi, aku mungkin akan sesekali pulang ke Apartemen," Jelas Zico terdengar sedih, memeluk istrinya.

"Kamu yang semangat," Balas Aysria mengusap rahang suaminya, sedikit berbalik dengan memeluk tubuh kekar yang tak mengenakan apapun itu.

"Kita akan jarang bertemu," Zico terdengar mengeluh, memeluk Aysria dengan mendusel pada bahu putih itu seperti tidak bisa jika harus mengorbankan waktu untuk istrinya.

Aysria bergumam dengan tersenyum, sampai akhirnya sesuatu bergejolak di perutnya ingin di muntahkan, wanita itu segera mengecup pipi Zico dan berjalan menuju Kamar mandi dengan cepat.

Wastafel itu sudah di penuhi aliran air, tidak ada apapun di sana, rasanya ini mengganggu, tetapi bukankah Aysria harus bahagia? Ini mungkin...

"Siang ini kamu mau kita cek kerumah sakit? Atau coba tespeck?" Tanya Zico mencepol seperti biasa rambut Aysria, mengusap punggung yang tertekuk dengan tubuh telanjang itu.

Handuk terlilit di pinggang pria itu, dan Blazer dari langerie Aysria telah ia sampirkan pada bahu Istrinya.

"Aku cuma masuk angin, kebetulan kemarin malam aku ada operasi mendadak sayang," Balas Aysria, membilas mulutnya dengan berusaha menutupi sesuatu.

"Kalau kamu ada yang sakit, jangan bohong, cerita sama aku, aku khawatir sama kamu." Jika Aysria menepis dugaan kehamilan, Zico tidak bisa tetap bersikeras, mungkin saja Aysria benar.

"Shiap Suamiku," Patuh Aysria, memeluk Zico dengan mata yang menyayu, Aysria juga menginginkan itu...

"Kita harus bersiap, Nicholas akan terus mengetuk pintu sampai mengamuk nanti!" Ajak Zico, melepas kain di tubuh mereka dan membawa Aysria mandi bersama di bawah shower.

"Kalau aku menghubungi mu nanti jangan lupa di angkat, tapi kalau sibuk tidak apa-apa abaikan saja," Nasehat Zico membiarkan tangannya bergerilya di tubuh telanjang Aysria yang sedikit menyingkirkan dari Bawah Shower yang terus menjatuhkan air.

Busa pada spon sudah hampir rata, tapi siapapun akan paham mandi tidak akan semudah step yang biasanya jika bersama suami, Zico tentu tetap mengambil kesempatan dan Aysria tentu membiarkan.

"Kalau aku yang menghubungimu? Jangan lupa harus di terima, Ahh~ Sayang." Balas Aysria menasehati hal yang sama.

"Kalau aku sibuk, aku minta maaf," Jelas Zico memijat kedua dada yang menggantung dan bergerak menuju bahu Aysria, memberi pijatan yang akan membuat istrinya itu merasakan nikmat dan rileks.

"Untuk apa minta maaf, kita belum tentu memiliki jadwal sepadat itu, sayang ini akan Cepat selesai," Balas Aysria.

"Yang mana yang cepat selesai?" Tanya Zico dengan mengalihkan pembicaraan mereka, melumat bibir Aysria dan kembali membasahi tubuh mereka di bawah shower.

ZICO (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang