Selamat membaca
Zico∆Menangisi sesuatu yang jelas sakitnya bukan milik kita, merelakan air menderas hingga membuat kantung mata menjadi bengkak, Zico terus mendekap kepala Adik kembarnya yang masih sesegukan setelah menangis histeris saat menemaninya membuat dua karya abstrak di tubuhnya yang terbentuk oleh goresan jarum bertinta.
Zico mengusap kesekian kali pipi chubby yang masih basah karna terus di aliri air mata itu, sudah nyaris tiga jam sejak dia membawa Aysria menemaninya ke Tatto artist terkenal di Bali, saat ini mereka tengah bersiap-siap untuk menuju bandara.
"Udah sayang yah, udah nangisnya, mata Ays udah bengkak itu," Rasanya Zico menyesal membawa Aysria ikut bersamanya jika berakhir seperti ini, Zico berniat menghemat waktu dengan setelah membuat tatto akan langsung ke bandara, tapi sayang niatnya itu justru berdampak buruk apalagi Aysria itu sangat cengeng jika menyangkut rasa sakit terhadap tubuhnya.
Kesekian kalinya Aysria mengangguk , tudung dari jaket besar milik Zico itu tampak kebesaran dan pas untuk menutupi wajah Aysria yang Berjam-jam menangisi Zico.
"Yang di dada itu kok merah banget sih?" Anak rambut di balik tudung itu menutupi sebagian sorot tanya dari mata merah Aysria yang menengadah di depan dada Zico.
"Gak tau juga," jawab Zico seadanya dengan senyum manis.
Aysria tampak hanya menghela nafas, berhenti menangis tapi tetap mengamati dada Zico, meskipun sedikit tertutupi kemeja hitamnya tetap saja dada bidang itu tampak jelas dengan dua kancing kemeja atas yang terbuka, wajah cantik dengan hidung dan mata memerah itu beralih pada wajah tampan yang bahkan tak menampilkan kesakitan saat proses tatto di buat di kulitnya.
"Katanya cuma insial AZ tapi kok buat simbol infinity juga di dada?" Tanya Aysria heran apalagi tiga huruf di tengah simbol lumayan besar itu adalah A-Y-S.
"Kapan-kapan aku jawab yah, sekarang kita udah sampai di bandara," jawab Zico menggenggam tangan Aysria dan turun dari taksi.
Aysria berjalan dengan menenteng dua paperbag besar sedangkan Zico menarik dua koper dan dua tas ransel di masing-masing koper, ada beberapa barang yang mereka beli di Bali harus di buang ke tong sampah seperti sisa obat kontrasepsi milik Aysria dan sepasang setelan pantai pemberian Zico, bikini dengan hiasan Renda seksi itu telah rusak tali pada pinggang celananya, ada yang putus dan bagian bra-nya sobek seperti di gigit tikus liar yang nyatanya semua itu juga berasal dari sang pemberi, Yaitu Zico sendiri.
"Pegel," Cicit Aysria mengadu, memasang wajah lelah di hadapan kakak kembarnya.
Melepaskan gagang kopernya, Zico meraih dua paperbag besar di tangan Aysria,
"kamu duduk dan tunggu di sini yah, aku urus biaya barang bawaan dulu," Salah satu tangan Zico mengusap kepala Aysria yang terbalut kain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZICO (Ending)
Romance𝐀𝐥𝐞𝐱𝐚𝐧𝐝𝐞𝐫\'𝐬 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐙𝐢𝐜𝐨 & 𝐀𝐲𝐬𝐫𝐢𝐚 𝓑𝓮𝓼𝓽 𝓔𝓭𝓲𝓽𝓲𝓸𝓷 𝓐𝓫𝓸𝓾𝓽 𝓑𝓪𝓭 𝓡𝓸𝓶𝓪𝓷𝓬𝓮 [COMPLETED] ⚠️⚠️⚠️⚠️Warning ! cerita ini mengandung unsur Inses, seksual, kalau masih di bawah umur jangan di baca karna ini fullm...