1. { Awal }

122 6 0
                                    


Di depan pintu gerbang sekolah yang saat ini baru saja beberapa menit lalu tertutup rapat tanda jam pelajaran telah di mulai ada seorang gadis yang saat ini tengah berusaha memanjat pagar demi bisa memasuki kelas.

"Nasib baik nih kagak ada yang jaga di pos"ucap gadis itu yang saat ini tengah mendarat dengan selamat.

"ANYA" panggil seorang pria paruh baya yang memakai seragam guru dengan membawa tongkat di tangannya.

"Ngapa pak manggil saya? mau minta tanda tangan? sorry nih ya pak bukannya saya sombong tapi saya lagi buru buru jadi lain waktu aja pak minta tanda tangannya"ucap gadis berseragam SMA dengan rok pendek ketat yang bernama Zevanya Mikaila anaraya atau lebih kerap di sapa Vanya.

"DASAR BOCAH GUBLUK"ucap pak Budiman selaku guru BK di SMA Wismaraja.

"Bukannya saya gubluk tapi cuman kurang cerdas aja pak"ucap Vanya menyengir kuda dengan wajah tak berdosa.

"Mboh lah karepmu"ucap pak Budiman menggeleng kepala.

"Iya kalau gitu ijinkan saya untuk pergi ke kelas ya pak nanti saya telat ini"ucap Vanya yang akan berjalan pergi namun di tahan oleh pak Budiman.

"Tunggu dulu saya belum bicara loh sama kamu"ucap pak Budiman.

"Oh bicara apa pak Budiman berbudi baik dan juga beriman"ucap Vanya.

"Kenapa kamu selalu telat?"

"Hehe bangun telat pak"

"Anak gadis jaman sekarang jam 7 baru bangun?"

"Namanya juga ketiduran pak"

"Setelah saya pikir pikir sepertinya saya nggak jadi jodohin kamu sama anak saya"ucap pak Budiman.

"Eh jangan dong pak"ucap Vanya memasang wajah melas.

"Kenapa? saya nggak mau punya mantu pemalas kayak kamu sedangkan anak saya itu rajin"ucap pak Budiman.

"Kan saya ini cantik pak jadi sudah pasti anak bapak mau sama saya"ucap Vanya dengan percaya diri tinggi tak lupa mengedipkan matanya beberapa kali.

"Sudah jangan bicara lagi"ucap pak Budiman pusing sendiri meladeni muridnya yang satu ini.

"Oke pak yaudah babay pak Budiman calon bapak mertua"ucap vanya yang kemudian berjalan pergi dengan melambaikan tangan kepada pak Budiman.

"Ojo nganti anak Joko ku entuk bojo bentuk koyo ngunuiku Ya Allah Gusti"ucap pak Budiman mengelus dadanya.

*****

Tok...tok...tok..tok

"Woi bangun...."teriak seorang wanita paruh baya yang mengetuk ngetuk pintu kamar anak gadisnya.

"Tika bangun...ayo bangun"teriak wanita paruh baya berdiri di depan pintu kamar dengan mengetuk pintu kamar keras.

"Aduh mi suara mami kayak toa"ucap gadis itu dengan membuka matanya perlahan.

Gadis yang baru saja bangun bernama Audrey zesya Antartika kerap di sapa Audrey atau Tika oleh kedua orang tuanya.

"Toa toa gini papi kamu tetep cinta loh sama mami"ucap Wirda - mami Audrey.

"Aduh mi jangan kepedean deh siapa tau aja papi punya selingkuhan"ucap audrey ngawur.

"Bangun atau motor mu tak jual sekarang"ucap wanita paruh baya itu dengan menarik selimut Audrey.

"Jangan dong mi...hoam"ucap seorang audrey yang saat ini tengah menguap.

Dua Ukhti PrikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang