2. { Di tinggal nikah? }

57 2 1
                                    

Pagi ini semua warga pesantren di sibukkan oleh pernikahan kedua oleh kyai mereka yang akan di laksanakan pagi ini jam 9 dengan di saksikan oleh semua santri dan banyak tamu undangan.

"Pie,kasian banget ya umi Ifah yang di madu sama Abah Hanan"ucap santriwati yang sedang memasukkan jajanan Snack ke dalam box yang bernama Amira.

"Hust jangan kenceng kenceng nanti ada yang denger"ucap silvi selaku orang yang diajak bicara.

"Biarin,aku tuh enggak suka tau kalau Sarah nikah sama Abah"ucap Amira.

"Kenapa gak suka? emang kalau Abah sama Sarah nikah kamu merasa di rugikan?"tanya Silvi seolah tak tertarik dengan pembicaraan sahabatnya.

"Ya kalau gue sih malu ya masak nggak malu sih nikah sama kyainya sendiri yang jelas jelas memang udah punya istri,apa dia nggak punya hati nurani? kan Sarah perempuan apa dia nggak mikir kalau ada di posisi umah Ifah? Lagipula apa Sarah gak malu jadi istri kedua dari pria yang sudah memiliki 2 anak seumuran dengannya? Kalau aku sih malu plus sadar diri sih masak iya mau sama kyai sendiri"ucap Amira dengan nada julidnya.

"Udahlah mungkin Sarah ada alasan lain buat mau nikah sama abah,kita khusnudzon aja lah jangan suuzon mulu nanti nambah dosa"ucap Silvi menasehati.

"Ish kalau ngajak lo gosip emang gak seru"ucap Amira yang kemudian beranjak.

"Punya sahabat suka gosip mulu deh"ucap Silvi menggeleng.

Tanpa mereka sadari ternyata ada seorang perempuan yang saat ini tengah berdiri mendengar semua ucapan yang terlontar dari mulut Amira yang membuat perempuan itu menangis dalam diamnya.

"Apa aku memang se jahat itu ya?"tanya perempuan itu yang kemudian berlari menuju belakang gudang pesantren yang terlihat sepi.

"Haidarr..aku kangen sama kamu..hiks..apa kalau kamu tau kenyataan ini kamu akan tetep mencintai aku? atau membenci aku karena udah nikah sama abah kamu?maafin aku dar tapi aku terpaksa nikah sama Abah"ucap sarah menangis dengan memeluk lututnya sendiri di rerumputan.

"Maaf udah bikin umi kamu sakit..aku takut kamu benci aku.."ucapnya dengan menangis sesenggukan.

Tangis Sarah semakin terdengar memilukan jika ada orang yang mendengar pasti akan merasa iba padanya namun bukan dengan pria yang sedang berdiri di belakang Sarah itu.

"Jangan sok tersakiti disini"ucap seseorang yang berada tepat di belakang Sarah.

"Gus Zayan.."ucap Sarah setelah melihat wajah pria yang berada di belakangnya.

"Saya mau kamu batalkan pernikahan ini karena saya tau kamu tidak mau kan menikah dengan Abah saya"ucap Zhiko penuh penekanan.

"Gus..."

"Kamu butuh berapa buat batalin pernikahan ini? 200 juta? 2 miliyar? Atau rumah mewah seharga 20 milyar?"tanya zhiko yang mendapat gelengan kepala dari Sarah.

"Ini bukan lagi tentang uang Gus tapi ini tentang bakti anak kepada orang tua"ucap Sarah.

"Berbakti kepada orang tua dengan menyakiti hati orang lain?"tanya zhiko sinis.

"Kamu itu munafik Sarah"ucao zhiko pedas.

"Maksud gus?.."

"Kamu mencintai Haidar kamu juga ingin menikah dengannya namun kamu malah tak mau menolak pernikahan dengan Abah dan berlagak sok berbakti"ucap Zhiko tepat menusuk jantung Sarah.

"Begitu kah?"tanya Sarah tersenyum kecut.

"Entah kamu sadar atau tidak tapi kamu sudah menyakiti dua orang keluarga saya"ucap Zhiko.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dua Ukhti PrikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang