Memang tak selalu bersama namum bukan berarti tak di Kenang.
😌😌😌Gracia pulang bersama keluarga nya yang setia menemani nya, Gracia merasa berkawan saat ini tapi ketika pulang rasa hampa kembali menghampiri Gracia.
Sepanjang jalan hanya menatap keluar jendela, entah apa yang di lihat Gracia namun kini Shani tak lagi muncul di setiap tempat yang Gracia lihat.
"Gre, mama minta maaf ya kalo mama sempat ga terima dengan kondisi kamu tapi sekarang mama mau terima kamu gimanapun kondisi kamu saat ini hiks..hiks.. mama bener-bener menyesal"
Sang Ibu memeluk Gracia dari samping tak Gracia tidak merespon sama sekali, masih menatap keluar jendela tanpa sepatah kata pun keluar dari bibir nya.
Sang Ayah dan Kakak nya pun sadar Gracia tak merespon sedikitpun, dia mungkin hanya butuh sendiri, pikir mereka berdua.
"Kita sampai" ucap Sang Ayah.
Gracia turun dari mobil tanpa sepatah kata pun, dia memasuki rumah dan menuju kamar nya dengan diam.
Ceklek.
Deg.
Pemandangan yang tidak ingin di lihat Gracia kini kembali terlihat, namun meski baru beberapa kali Gracia mengonsumsi obat yang di berikan dokter Gracia mulai merasakan efek dari obatnya.
Seseorang duduk di tepi ranjang dengan tenang.
Orang itu menoleh ke arah nya namun wajah dari gadis bersama Shani itu semakin hari semakin terlihat tidak terlalu jelas, seperti Gracia yang tiba-tiba terkena rabun dekat.
"Kamu udah pulang Ge? Aku kesepian di sini" ucap Shani dengan nada sedih.
'Tidak Ge jangan dengar kan dia, dia hanya membuat mu sedih yang akan membuat mu menghentikan semua usaha mu' Batin Gracia.
"Kamu bener-bener mau aku pergi dari sini Ge? Kamu bener-bener mau aku pergi dari hidup kamu? Dari kamar ini? Apa kamu lupa aku yang selalu ada buat kamu! Aku yang selalu ada di samping kamu saat kamu kesepian! Aku selalu ada buat kamu di saat kamu butuh teman!"
Gracia memalingkan wajah nya tak ingin melihat Shani yang kini berusaha membujuknya.
"Kamu bahkan ga mau liat aku!"
Mendengar itu Gracia memejamkan matanya dengan kuat dan mengepalkan tangan nya dengan kuat sampai keringat dingin muncul di dahi nya dan di jemarinya.
"Kamu mau lupain semua kenangan kita gitu aja?"
Shani semakin membuat nya bersedih akan kehilangan sosok yang selalu di sampingnya itu, Shani berusaha membuat nya menyesal dengan semua usaha yang lakukan untuk sembuh.
Ceklek.
"Hallo Ge!" Sapa seseorang dengan ceria membuat Gracia tersentak kaget.
"Kamu kenapa?" Tanya orang itu dengan lembut.
Gracia merasa ini bukan suara Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKIZOFriend (END)
FanfictionKenapa Dunia kejam? kata seorang Gadis. Kenapa Dunia tak adil? Kata seorang Gadis. Kenapa dan kenapa yang hanya mampu dia tanyakan, tanpa ada jawaban. Mulai tak bisa membedakan mana nyata dan fiksi, rasanya hidup di mimpi lebih indah dari kenyataan...