Hai☺️.
Maaf kalau ada perbedaan gaya kepenulisan ataupun tata bahasa. Anggap aku sedang di fase selesai restart.
Aku mulai pelan-pelan ya. Rasanya canggung setelah sekian purnama tidak memikirkan lapak ini🙂.
Sorry for typo
.
.
.
.
Hyunsuk terperangah ketika matanya terus mengedar untuk memperhatikan tiap etalase yang terpajang didepan mata kepalanya. Terpukau secara nyata terhadap berbagai jenis merek ternama dari pilinan benang berkualitas tinggi itu.
Dirinya baru tersadar ketika seorang pelayan datang untuk mengarahkan dirinya ke pada salah satu rak. Tersenyum kaku, karena khawatir bila tingkahnya terlihat terlalu kampungan.
Bagaimana tidak kaget?, Dirinya baru saja keluar dari rumah sakit setelah menerima pengobatan setelah seminggu di rawat. Seharusnya hanya butuh tiga hari untuk dirinya rawat inap, tetapi si pria jangkung yang bernotaben sebagai calon suaminya itu, memaksanya agar terus berbaring dalam pemantauan dokter selama seminggu.
Dan dalam perjalanan pulang, tanpa basa basi Jihoon segera menyeretnya ke salah sebuah toko dengan berbagai barang bermerk. Menyuruhnya untuk berbelanja dan membeli segala sesuatu yang dirinya sukai, terutama pakaian.
Tentu walau pun awalnya Hyunsuk sangat senang, dirinya juga cukup terkejut ketika mengetahui berapa harga dari rata-rata barang yang dijual dalam toko tersebut. membuatnya khawatir bila ucapan Jihoon yang akan membelikannya itu hanya sekedar bohong saja.
'Bisa saja dia kabur setelah aku mengambil banyak pakaian kan?' begitulah pikir Hyunsuk yang kini kembali melirik pada Jihoon.
"Kenapa?, Kamu kurang suka toko ini?" Tanya Jihoon yang ternyata menyadari tatapan Hyunsuk.
Hyunsuk terkekeh canggung dengan kepala menggeleng, tangannya bahkan ikut melambai, "nggak kok, suka!" Elaknya, kaget karena bisa-bisanya Jihoon mengatakan hal itu di depan pelayan toko ini.
Namun setelah mengatakan hal itu, Hyunsuk segera mengambil langkah untuk mendekati Jihoon, "ini serius aku boleh ambil apapun?" Tanya Hyunsuk masih tampak ragu.
Jihoon tersenyum ketika tahu ternyata Hyunsuk kebingungan karena hal itu, "bahkan aku bisa membeli semua yang sudah kamu sentuh"
Hyunsuk terkekeh, lalu memukul pelan pada tangan Jihoon. Menganggap leluconnya itu sangat lucu, namun setelahnya ia terdiam saat tahu jika Jihoon tidak sekedar bercanda.
"Hmnn oke, jangan salahkan aku jika nanti kamu bangkrut ya!" Ancam Hyunsuk lalu terlihat berloncat ria sebab kegirangan, menghampiri pelayan yang sudah menunggunya.
Mendapati tingkah tidak terduga dari Hyunsuk itu, Jihoon jadi tidak bisa menahan kekehannya. Bagaimana mungkin Hyunsuk bisa semenggemaskan ini?, Pikirnya.
Ah satu lagi, dia benar-benar suka dengan tutur kata Hyunsuk sekarang, panggilan aku-kamu itu, ternyata sangat cocok dengan dirinya. Untung saja Jihoon segera memperbaiki cara panggil Hyunsuk padanya. Begitu pula sebaliknya, Jihoon juga akan memanggilnya seperti itu.
Jihoon mengalihkan perhatiannya ketika getaran terasa dari saku celananya, melihat sebuah nama yang menelpon.
"Hyun, aku angkat telpon sebentar ya" pamit Jihoon.
Hyunsuk yang awalnya asik memilih pakaian, segera melihat Jihoon. Tersenyum lebar dengan anggukan, "okeyy".
Wah sepertinya Jihoon tahu apa yang bisa membujuk Hyunsuk lain kali, bila submissive nya itu marah padanya di masa mendatang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Kontrak [Hoonsuk]-Drop
Fanfictionkawin kontrak? Memang terdengar klise dalam dunia hiburan sejenis cerita novel ataupun sinetron, tapi apalah daya jika hal itu benar terjadi adanya diantara Jihoon dan Hyunsuk?. "Oke, kalau gitu catat dulu kontraknya"-Hyunsuk "Siapa bilang kita butu...