Shinki

288 44 5
                                    

Itachi dengan ikhlas memberikan kursinya untuk anak kecil yang mereka selamatkan tadi. Sedangkan istrinya Sakura tengah memberikan pelukan hangat dengan sesekali mengucapkan kata-kata penenang. 

"Cup... Cup..  Cupp... Sekarang jangan bersedih lagi oke? Anak tampan dan kuat tidak boleh bersedih, sekarang Shinki boleh memanggilku bunda" Shinki memeluk erat tubuh Sakura seolah-olah ia tengah mencari kehangatan disana, terlebih mengingat dirinya yang telah kehilangan sosok orang tua demi berkorban untuknya. 

"Shinki juga boleh memanggilnya ayah" pemilik surai merah muda itu menunjuk Itachi yang kini tersenyum hangat. Pemuda berusia matang itu merentangkan kedua tangannya. 

"Mereka seperti keluarga bahagia ya" celetuk Karin memulai pembicaraan. 

Sasuke acuh, ia melirik perekrutan anggota baru yang nampak tak menarik dimatanya. Terlebih dirinya tidak begitu menyukai anak kecil yang semakin membuatnya acuh tak acuh. 

"Pemberitahuan kepada seluruh penumpang, dikarenakan adanya kericuhan besar yang terjadi maka jalur utama dipindahkan dengan arah memutar. Diharap penumpang untuk tetap tenang hingga pemberitahuan selanjutnya"

Gerbong 9 terlihat ricuh setelah pengumuman pemberitahuan berakhir. Beberapa orang mulai menangis dan gelisah, nyawa mereka kini menjadi taruhan akibat kejadian aneh yang menimpa bumi.

Graarrr

Dukk

Dukk

Raungan dari makhluk yang disebut zombie itu terdengar, suara ricuh membuat mereka menjadi sensitif terlebih benteng pertahanan mereka satu-satunya hanya pintu kaca yang entah dapat terus bertahan menahan banyaknya kumpulaj zombie kelaparan itu.

Sakura berjalan ke tengah untuk memberikan pendapatnya dan meminta agar para penumpang lebih tenang,  karena kegaduhan yang mereka ciptakan dapat mengundang makhluk itu untuk lebih brutal nantinya. 

"Maaf mengganggu waktunya saudara sekalian, saya tau bahwa kondisi saat ini dapat membuat anda merasa gelisah dan frustasi, namun disisi lain kegaduhan yang ditimbulkan dari kegelisahan kita dapat memancing makhluk itu untuk datang. Maka dari itu diharapkan kita dapat saling bahu-membahu  demi keselamatan bersama" kini suasana menjadi lebih kondusif dari sebelumnya. Para penumpang kembali ke tempat duduknya semula, Itachi tersenyum bangga kepada istrinya. Sakura dan pesonanya adalah gabungan sempurna terlebih saat gadis itu menyampaikan argumennya. Acungan jempol ia berikan untuknya. 

Sasuke menatap keluar jendela, ia tengah mencoba menyembunyikan senyum tipis yang menghiasi wajah tampannya. Karin menatap sinis istri kakak iparnya, entahlah Karin hanya tidak menyukai bagaimana Sasuke menatapnnya dengan pandangan yang berbeda. 

Perjalanan mereka terhenti tepat di stasiun pergantian jalur kereta. Sakura yang hendak mendaratkan bokongnya dikejutkan oleh cipratan darah yang mengenai kaca kereta di sampingnya.

Dughh

Dughh

"Tolongg"

"AAAAAA"

GRAAAAAA

KRAAAKK

Suara itu sayup-sayup terdengar, bagaimana mereka dengan jelas melihat manusia itu dilahap dengan cepat oleh makhluk yang haus darah. Sakura menutup mata Shinki saat seorang zombie berhasil mengoyak organ dalam mangsanya hingga menampilkan usus besar yang keluar dengan darah yang terus bercucuran.

Krakkk

Krakkk

Manusia korban santapan zombie itu mulai berubah menjadi bangsa mereka. Manik putih zombie itu bersitatap dengan emerald jernih milih Sakura membuat zombie dengar organ dalam yang keluar segera berlari kearahnya.

Train to Osaka (Itasaku//Sasusaku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang