BAB II

355 44 2
                                    

Apo POV

Disinilah aku sekarang, disebuah apartemen baru yang cukup besar dengan 3 kamar tidur, set dapur lengkap dengan mini bar, living room, dan jacuzzi di balkon.

"Aku akan memilih kamar di dekat balkon, kau pilihlah" itu suara Mile yang berjalan melewatiku sembari meyeret kopernya.

Well, aku tidak tau pasti kenapa akhirnya orang tua ku dan orang tua Mile memutuskan untuk membiarkan kami pendekatan dengan membiarkan kami tinggal satu apartemen seperti ini.

Akupun tidak tau apa yang akhirnya membuat Mile menyetujui ini, jika kalian tanya kenapa aku menyetujuinya itu karena Ibuku yang meminta. Aku tidak bisa tidak menuruti perkataannya.

Akhirnya aku memilih mengambil kamar tengah yang berhadapan dengan living room. Aku menarik koperku dan memasuki kamar.

Kamar yang ku pilih cukup luas dengan dominasi warna putih dan cream, aku suka warnanya. Ditengah terdapat kasur queen size dengan satu single sofa cream dekat jendel, lemari yang cukup luas dengan kamar mandi dalam.

Aku duduk di tepi kasur meninggalkan koperku di tengah ruangan, biarkan aku istirahat sebentar sebelum menata barang-barangku.

---


Aku tengah menyiapkan makan malam, aku tidak tau selera makanan Mile jadi aku memasak saja sesuai seleraku jika dia tidak suka dia bisa memesan makanan dari luar nanti jika lapar.

Aku mulai menyantap makan malamku tanpa memanggil Mile karena sejak sampai di apartemen ini aku belum melihatnya lagi, ntah dia berada di kamarnya atau sedang keluar. Biarkan saja lagipula itu urusannya.

Cklek

Aku menoleh ke sumber suara dan melihat Mile muncul masih menggunakan pakaian siang tadi. Dia berjalan ke arah kulkas dan mengambil botol air kemudian menuangkannya ke dalam gelas. Ia duduk di depanku dengan mata setengah terpejam lalu meminum airnya.

Aku memperhatikan yang Mile lakukan, sepertinya ia tidak sadar dengan keberadaanku jadi kulanjutkan saja makanku.

"Aku juga ingin makan malam" itu suara Mile, aku melihat kearahnya yang melihat ke arahku. Ku angkat tanganku yang masih memegang sendok ke arah kompor. "Masih hangat" tambahku.

Mile terdiam cukup lama membuatku bingung apa dia memintaku untuk mengambilkannya makan? Enak saja dia kan bisa mengambilnya sendiri.

Kulanjutkan saja makanku yang hampir habis dan ku lihat dia berjalan mengambil makanannya dan kembali duduk di hadapanku.

"Hanya masak ini?" Aku menoleh kearahnya yang nampak ingin protes.

"Iya" Balasku. Aku terlalu lapar tadi untuk memasak lebih dari satu menu saja. "Jika kurang kau habiskan saja nasi dan supnya" ucapku dan mebereskan peralatan makanku kemudian mencucinya di westafel dan meninggalkan dapur setelah itu.

---

Aku bersiap menuju kantor hari ini, tidak ada client di butik jadi aku tidak akan mampir. Aku sempatkan untuk minum susu dan memakan sebuah apel sebelum berangkat.

Saat aku akan berangkat ku lihat Mile berjalan ke arahku, oh tidak maksudku ke arah dapur. Ku lewati saja setelah saling pandang sekilas.

"Tak ada kopi?" Ucapnya saat aku akan keluar dari dapur. Aku berhenti, kenapa dia bertanya padaku? Dia kan bisa memeriksanya sendiri. Lalu aku berbalik melihat ke arahnya yang sedang menarik kursi meja makan.

"Ada di rak bagian atas kompor, kau bisa menyeduhnya kan?" Aku pun meninggalkannya di dapur. Mengambil tas kerjaku di meja depan kamarku dan berjalan keluar menuju kantor.

We Belong to Each OtherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang