BAB IV

335 43 1
                                    

Apo tengah menikmati makan siangnya di ruang kerjanya setelah tadi meminta Bas untuk memesannya. Ia jarang makan di kantin kantr apalagi di restoran luar kantor, terlalu malas katanya. Kecuali ada suatu hal yang membuatnya harus meninggalkan kantor.

Setelah selesai dengan makan siangnya Apo membereskan bekas makanannya, dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tangan. Dari luar terdengar suara ketukan pintu kebetulan Apo tidak menutup pintu kamar mandi sehingga suara dari luar masih terdengar.

Ia segera mengeringkan tangannya dan berjalan keluar kamar mandi. Setelah mengatakan masuk munculah sosok Bas di balik pintu.

"Permisi Pak, tadi sekretaris Pak Bible menghubungi saya dan mengatakan jika Pak Bible ingin bertemu Bapak." Jelas Bas begitu berdiri di samping Apo yang kini duduk di sofa.

"Kapan kita bisa bertemu dengan mereka?" Tanya Apo. Selain menjadi sekretarisnya di kantor Bas juga menjadi asistennya di butik, jadi semua jadwal Apo diatur oleh Bas.

"Kemungkinan kamis, 2 hari lagi Pak. Karena besok Bapak sudah ada jadwal rapat rutin bulanan dengan para manajer setiap divisi dan lusa Bapak akan berada di butik lebih lama." Jelas Bas

Apo mengangguk mengiyakan setelah otu Bas keluar dari ruangannya. Tidak lama ponselnya berdering tanda sebuah pesan masuk. Apo memeriksa pesan dari siapa, ternyata dari Ibunya yang meminta Apo untuk berkunjung dan makan malam di rumah orang tuanya.

Jika dipikir-pikir Apo sudah lama tidak pulang ke rumah orang tuanya yang merupakan rumahnya juga. Sejak pindah ia baru berkunjung satu kali itu pun karena dirinya yang lupa bahwa sudah pindah sehingga tidak sadar membawa mobilnya pulang ke rumah orang tuanya.

Setelah itu Apo hanya membalas ia akan mampir setelah balik dari kantor.

---

Apo memasuki pekarangan rumah orang tuanya dengan mobil, ia turum kemudian masuk ke dalam rumah dan disambut oleh sang Ibu yang saat itu bersiap keluar rumah.

"Oh sayang kau sudah datang? Mari masuk." Ucap sang Ibu sembari merangkul Apo ke dalam.

"Ibu memperlakukanku seolah aku ini orang lain. Inikan rumahku juga kenapa seperti menyambut tamu?" Kesal Apo. Ia hanya mengikuti Ibunya yang berjalan disampingnya membawanya ke ruang tengah.

"Kau itu sudah lama tidak pulang jadi terasa asing untuk Ibu. Lagipua sebentar lagi kan kau benar-benar akan meninggalkan rumah ini." Kini keduanya sudah duduk di sofa tak lama kemudian seoarang pelayan datang membawa minuman dan cemilan untuk Apo dan meletakkannya di meja.

"Astaga ibu, Apo inikan anak Ibu kenapa bisa-bisanya Ibu merasa asing sih" apo tidak habis pikir.

"Kau saja sudah hampir sebulan tidak tinggal di sini."

"Ya sudah aku kembali tinggal di sini lagi saja." Apo melipat kedua tangannya berharap Ibunya mengatakan iya.

"Tidak bisa begitu Nak, kau kan sekarang sudah punya rumah sendiri."

"Itu kan tempat tinggal Mile Ibu, aku ini hanya menumpang." Balas Apo memotong perkataan Ibunya.

"Itukan akan menjadi tempat tinggalmu juga kelak." Ucap sang Ibu sembari mengelus pelan lengan Apo.

We Belong to Each OtherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang