BAB X

339 50 7
                                    

Apo keluar dari mobilnya ketika sampai pada basment sebuah hotel mewah bintang lima yang menjadi lokasi pesta perayaan wedding anniversary kedua orang tua Masu. Tubuh dengan tinggi setatus delapan puluh senti dibalut tuxedo maroon itu terlihat tampana dan menawan. Siapun akan melirik dua kali jika melihat Apo. Ditangannya menjinjing sebuah papper bag kecil berisikan kado.

Apo sampai di sebuah ballroom dengan dekorasi yang glamor dan mewah, setelah memberikan kadonya pada resepsionis ia berjalan masuk tak lama Tong menghampirinya. Setelah saling menyapa keduanya berjalan ke tengah ruangan dimana sang Raja dan Ratu dari acara tersebut berada.

"Om Tante happy wedding anniversary semoga kalian selalu diberi kesehatan, kebahagian dan umur panjang." Ucap Apo ketika berhadapan dengan orang tua Masu.

"Terima kasih Nak Apo sudah datang, sudah lama kita tidak bertemu, kau terlihat semakin tampan." Puji Ayah Masu dengan senyuman merekah.

"Benar dia terlihat seolah ingin mencuri perhatian di pesta ini." Celetuk Tong di sebelah Apo.

"Haha Nak Tong kau apa kabar? Lama juga tidak bertemu." Kali ini Ibu Mile yang menjawab disertai kekehan.

"Aku baik, Tan. Happy wedding anniversary Tidak ada yang akan mengira jika Tante ini sudah memiliki anak berusia lebih dari seperempat abad." Puji Tong yang dibalas gelak tawa dua pria lainnya.

"Oh iya dimana Masu?" Tanya Apo

"Ntahlah, dia sudah datang tetapi tadi pamit menemui sesorang." Jawab Ayah Masu, Apo hanya mengangguk paham.

Keempatnya berbincang-bincang, tak lama orang tua Masu pamit unyuk menyapa tamu lainnya.

"Nikmati pestanya, mungkin kalian bisa bertemu jodoh disini" Gurau Ayah Masu kemudian berlalu bersama istrinya.

Tak berselang lama Masu muncul menghampiri kedua orang tuanya yang berdiri tidak jauh dari Apo dan Tong bersama seorang gadis yang menggandeng tangannya.

Tong yang melihat kedatangan Masu pun mengangkat tangannya untuk menyapa. Apo yang melihat Tong pun ikut menoleh. Di sana Masu tersenyum manis membuat Apo balas tersenyum.

Masu dan gadis yang tadi datang bersamanya menghampiri Apo dan Tong, Apo seperti familiar pada gadis itu.

"Apo?" Ucap gadis bergaun abu selaras dengan tuxedo yang Masu kenakan.

"Edith!" Balas Apo

"Kalian sudah saling mengenal?" Kaget Masu.

"Iya, ini disainer yang aku ceritakan itu." Edith tersenyum seraya menatap Apo gembira, seolah bertemu teman lama.

"Jadi itu Apo?"Tanya Masu dan diangguki oleh Edith.

Tong yang terabaikan berdehem pelan untuk menyela ketiganya.

"Jadi ini gadis Brooklyn Bridge yang kau ceritakan? Senang bertemu denganmu Nona." Tong mengangkat tagannya dan tersenyum pada Edith.

"Kau pasti Tong, si pria cerewet." Edith balas menjabat tangan Tong didertai kekehan membuat Tong memberi tatapan tajam pada Masu yang di balas dengan tatapan polos seoalah tidak paham.

"Berarti kau pasti Natta si pria dingin menawan." Ucap Edith menghadap Apo dan berjabat tangan.

"Senang karna tau jika kau teman dari Masu."

Apo hanya tersenyum kecil kemudian matanya tertuju pada Masu yang juga melihat kearahnya. Entahlah apa maksud tatapan itu, Apo merasa tidak nyaman karena tatapannya terlalu intens.

Selama pesta berlangsung Apo hanya diam di sudut ruangan menikmati coctail yang disediakan. Dia tidak berbaur dengan undangan lainnya hanya diam memperhatikan bahkan Tong sampai kesal karna Apo menyendiri.

We Belong to Each OtherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang