Remake My Boyfiend is Strong
Ditulis : Rabu, 13 Mei 2015)
Re-Make : Rabu, 21 September 2022
WARNING!!
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR :
1. EROTIS MUSCLE GROWTH
2. 18+ DAN 21+
3. FIKSI FANTASI
Namaku Rayan, baru berumur tujuh belas tahun dan sekarang aku berada di tahun kedua Sekolah menengah atas Columbia. Awalnya aku adalah anak yang biasa-biasa saja. Kehidupan yang aku jalani normal tanpa keanehan apapun. Tetapi entah mengapa semua berubah sejak Bang Rey hadir dalam kehidupanku. Jika diingat-ingat lagi, semua berawal saat aku menjadi murid yang selalu di bully baik oleh teman sekelas maupun dari kelas yang lain. Bahkan karena alasan kesehatanku, setiap jam pelajaran olah raga aku selalu tidak ikut. Itu karena aku mengalami masalah pada jantungku. Jadi apa boleh buat? Setiap jam olah raga aku tidak bisa ikut. Hanya karena hal itu, aku sering di bully secara fisik dan verbal oleh teman seangkatan. Tapi entah bagaimana aku selalu di tolong oleh Bang Rey.
"Kenapa kau tidak pernah ikut pelajaran yang berkaitan dengan fisik?" Billy teman sekelasku bertanya dengan penasaran.
"Itu karena dia adalah tuan putri yang tidak boleh gabung dengan kita yang rakyat jelata, semua ada protokolnya," jawab Alvin memotong. Tentu saja mereka tidak tahu mengenai penyakit jantungku dan aku memang merahasiakannya dari mereka. Orang yang tahu tentang penyakitku hanyalah aku dan para guru di sekolah.
"Bung! Itu tidak adil," sahut Billy.
"Tentu saja itu tidak benar, dan aku bukan tuan putri," jawabku datar.
"Kalau begitu apa? Bukankah kau seperti perempuan? Lihat wajahmu yang cantik itu, kau takut kita perkosa?" tiba-tiba Greg datang dengan kedua teman club footballnya, Fredy dan Smith. Merka yang sering kali membully anak-anak yang nerd dan lemah. Mereka menyeringai dan mendekat padaku.
"Dengan wajahmu ini, aku tidak akan keberatan jika memperkosamu, kau sama saja dengan perempuan yang lemah," sambung Greg.
"Bung! Kau gila, seru Fredy pada Greg.
"Aku juga tidak, aku mulai bosan dengan perempuan," ujar Smith mesum.
Mereka bertiga adalah anggota club football yang populer di sekolah. Selain itu mereka suka bergonta-ganti pacar setiap mulai bosan dengan pasangannya. Kudengar gossip tentang mereka adalah pembuat onar dan pembully. The trouble maker yang hanya mementingkan kepuasan mereka saja. Alvin dan Billy ingin membalas perkataan mereka tapi seseorang datang menginterupsi.
"Siapa yang kau akan perkosa?" suara Bang Rey yang terdengar rendah namun berwibawa. Billy dan Alvin tak berani menatap Bang Rey kakak kelas kami dan pindah berdiri dibelakangku.
"Siapa yang berani memperkosa Rayan?" ucap Bang Rey lagi pelan namun penuh penekanan. Bang Rey adalah senior yang ditakuti dan populer karena fisiknya yang kekar dan berotot diatas rata-rata anak seusianya, dan gossip yang mengatakan bahwa dia itu adalah Monster karena ototnya melebihi binaraga kelas berat.
"Santai bung! Kau ingin bergabung denga kami? Kita bisa bergilir...," sebelum Greg menyelesaikan kalimatnya, Bang Rey lebih dulu memukul wajahnya dengan keras, Fredy dan Smith membalas dengan meninju dan menendang bang Rey namun mereka dapat dengan mudah dikalahkan bang Rey.
"Rayan milikku, aku tidak akan berbagi pada siapapun!" tegas bang Rey lagi. Mereka bertiga terkesiap dan gugup, nggak tau harus apa.
"Kau homo sialan!" Fredy bangkit dan mulai menyerang bang Rey lagi, namun gerakannya dapat dengan mudah dikunci bang Rey.
"Jika kalian berani menyentuh Rayan, aku tidak akan segan untuk membunuh kalian bertiga," dengan itu bang Rey menonjok tembok tepat disamping kepala Fred, membuat tembok itu hancur dan meninggalankan bekas berlubang. Ketiga orang itu, termasuk aku dan kedua temanku, terpana oleh kekuatannya, juga takut. Jadi seperti inilah, gossip yang beredar tentang bang Rey itu benar, dia monster.
"Rayan milikku, siapapun yang menyentuhnya akan berhadapan denganku," ulang bang Rey lagi, kali ini sambil memamerkan otot bicepnya yang menonjol.
"Sialan kau benar-benar monster!" seru Greg sambil tertatih berdiri.
"Kita pergi kawan! Biarkan monster ini bersama pawangnya itu," perintah Greg pada Smith dan Fredy. Sementara Bily dan Alvin pamit padaku dan pergi meninggalkan aku dan bang Rey berdua di lapangan belakang kelas.
"Ikut aku," ucap bang Rey dan menggandeng tanganku. Aku tidak bisa melawannya, fisik kita sangat jauh berbeda. Tangannya yang besar bisa menggenggam tanganku dengan sempurna, memberikan aku indra perasa bahwa tangannya sangat kokoh, kuat dan sangan kapalan. Tapi dalam pikiranku sekarang bang Rey sangat jantan. Dia sangat besar dari fisik anak-anak seusianya. Aku selalu berpikir, apa saja yang dia makan untuk bisa menjadi sebesar ini. Dia bisa saja ikut Mister Olympia di usianya yang sekarang. Aku selalu berkhayal dia berada di panggung binaragawan dan berpose dalam berbagai pose.
"Ada apa?" tanyaku. Dia menatapku dan langsung memelukku erat. Ya Tuhan! Aku dipeluk monster otot! Rasa sesak mempengaruhiku untuk mendorongnya dan mengambil napas dalam-dalam. Ini gila, pelukannya kencang dan erat. Aku bisa mati jika dia memelukku kencang-kencang.
"Kau gila, bang? Kecang sekali kau memelukku," ucapku sambil mengatur napas.
"Maaf Rayan, ini karena ototku," ujarnya sambil menggerakkan kedua dadanya. Wow, itu terlihat menggoda dimataku, tapi tidak, aku tidak boleh tergoda olehnya.
"Iya bang, kau sangat kuat dengan otot-otot itu, bisa ajarin aku gym sepertimu?"
"Kau ingin berotot juga sepertiku?"
"Tidak juga, abang tahu, aku hanya ingin sehat,"
"Datang ke rumahku, kita olah raga bersama,"
"Tidak, terimakasih," pungkasku.
"Kenapa kau selalu menghindariku?"
Yah, aku telah memilih untuk menjauh darinya setelah dia dengan tidak sopannya mencium paksa diriku. Kau tahu? Aku sangat terkejut dan terguncang. Maksudku, aku tidak suka lelaki tapi... entahlah, aku tidak bisa berpikir jernih dan memilih menghindar sementara waktu.
"Aku? Tidak bang," kilahku. Bang Rey mendekat dan menempelkan badannya dengan badanku. Spontan aku mendorongnya lagi namun, kali ini dia tidak melepaskanku.
"Lihat? Kau menghindariku," ungkapnya sambil tersenyum nakal.
Aku tidak mau mengatakannya, tapi perlahan bang Rey mulai menggesek-gesekkan badan kami berdua sehingga ada sesuatu yang terbangun dari tidurnya. Aku tercengang dan melihat kearahnya dengan pandangan ngeri, aku merasakan dibalik celanaya mulai bangun dan membesar dengan perlahan. Ini gila, dia bahkan masih belum tegang sepenuhnya tapi sudah sangat besar. Aku menatapnya ngeri sekali lagi, tidak mungkin, tentu saja aku tidak mau terjadi hal-hal yang sangat terlarang, terlebih kita masih disekolah. Walaupun jam pelajaran telah usai, tapi masih ada banyak murid di sekolah.
"Bang, jangan, kumohon," pintaku, berharap dia mau melepaskanku untuk kali ini.
"Rayan, maaf aku tidak bisa menahan diri lagi," dan bang Rey menciumku kembali dengan sangat bernafsu, lidahnya mulai menerobos paksa kedalam mulutku, aku tidak bisa melawan, dia sangat kuat dan besar.
"Kamu berhasil membuat tubuh monster ini begitu bergairah, Rayan sayang, kau harus tanggungjawab,"
****
Cerita bagian 1 full version sudah terbit di Karya Karsa,
https://karyakarsa.com/Musclestory

KAMU SEDANG MEMBACA
[R] My Boyfriend is Strong
Fiksi IlmiahRey adalah anak yang mempunyai fisik lemah karena mempunyai riwayat penyakit jantung. Hal itulah yang menyebabkan dia sering dibully baik secara fisik dan verbal di sekolahnya. Suatu ketika Rey tidak sengaja melihat Bara kakak kelasnya yang mengamuk...