[END] Transmigrated as The Tortured Female Lead's Daughter

86-90

86. Hidup itu Seperti Pertunjukan, Kamu harus Menggunakan Kemampuan Aktingmu 2

Angin dingin bertiup melewatinya.

Ekspresi penculik kurus itu tiba-tiba berubah, seolah-olah dia sedang memikirkan masa lalu yang sangat menakutkan. Ekspresi wajahnya langsung menjadi sangat bengkok.

"Apa yang kamu bicarakan!" Pria kurus itu mengutuk dengan marah.

Gu Chu meringkuk di sudut. Matanya yang jernih dan cerah memantulkan cahaya aneh.

Suara Gu Chu jernih dan manis dan sangat berbeda di malam yang sunyi. "Aku tidak berbicara omong kosong. Benar-benar ada seorang wanita muda di luar tadi. Dia sangat cantik."

"Wajahnya berlumuran darah."

"Dia bilang dia tersesat."

"Dia ingin pulang..."

Suara halus Gu Chu bergema di rumah kayu itu.

Tubuh penculik kurus itu gemetar. Dia mengutuk dengan marah, "Diam!" Seluruh tubuhnya gemetar. Dia tidak tahu apakah itu kesalahpahamannya, tetapi suhu di sekitarnya sepertinya semakin dingin.

"Bos, apa yang terjadi?" Di luar pintu, pria jangkung yang sedang bertugas malam menjulurkan kepalanya ke dalam dan bertanya dengan rasa ingin tahu.

Pria kurus itu menarik napas dalam-dalam. "Tidak apa. Pergi dan lakukan tugasmu!"

Pria jangkung itu menggaruk kepalanya dan memandangi gadis kecil yang menyedihkan yang bersembunyi di sudut. Dia menggelengkan kepalanya diam-diam. Aku tidak tega membunuhmu, tapi aku ingin sepuluh juta ...

Pria kurus itu menekan rasa takut di hatinya dan menatap tajam ke arah Gu Chu.

Gadis kecil ini pasti mengatakan omong kosong!

Seorang wanita dengan darah di seluruh wajahnya dan kuncir kuda kembar? Itu semua omong kosong!

Pikiran pria kurus itu kacau.

Tangannya berlumuran darah sepanjang hidupnya. Dia sudah lama tidak takut akan pembunuhan dan pembakaran, apalagi balas dendam. Namun, bahkan orang yang paling berdarah dingin pun memiliki ingatan yang dia takuti. Ingatan yang tidak berani dia ingat terjadi tahun lalu...

Tahun lalu, dia dalam pelarian dan lari ke kota terpencil untuk bersembunyi. Dia keluar di tengah malam untuk mencari makanan. Dalam perjalanan, dia bertemu dengan seorang siswi cantik dengan dua kuncir kuda.

Gadis itu tidak tahu apa-apa tentang dunia dan tersesat. Dia datang dan menanyakan arah. Seperti anak domba yang tidak bersalah berjalan ke arah serigala yang lapar, lelaki kurus itu menyeret gadis malang itu ke rerumputan...

Wajah gadis itu berlumuran darah. Dia berjuang dengan sekuat tenaga. Dia mengutuk dengan tajam dan mengatakan bahwa meskipun dia adalah hantu, dia tidak akan membiarkannya pergi. Dia menggunakan hidupnya untuk mengutuk pria kurus itu agar mati dengan cara yang mengerikan.

Sejak saat itu, lelaki kurus itu sering mengalami mimpi buruk di mana jeritan melengking gadis itu memenuhi mimpinya.

"Oh, benar," Gu Chu mengungkapkan senyum penuh arti. "Wanita muda itu juga mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkanmu pergi."

Langkah kaki pria kurus itu membeku.

Dia ingin melarikan diri.

Dia ingat bahwa gadis itu telah mengutuk "Aku tidak akan melepaskanmu meskipun aku hantu" sebelum dia meninggal.

Di langit di luar rumah, ada cahaya bulan pucat yang sama dan semak hutan dingin yang sama. Gu Chu berdiri. Ada seringai di wajahnya yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang gadis berusia lima tahun. Tawanya tampak menembus cahaya bulan.