One Piece: Aku Bukan Buaya

75

Menilai dari reaksi urki, dia tidak menggunakan senjata? Sepertinya sangat salah.

Karena senjata yang digunakannya sangat istimewa, Rosen terkesan. Itu adalah pensil besar. Itu setebal ember. Itu tampak seperti kolom baja besar.

Dengan senjata yang khas seperti itu, urki kini bingung untuk menyatakan bahwa dia tidak menggunakan senjata. Satu-satunya penjelasan adalah dia belum memiliki pensil seperti pilar baja ini?

Benda itu tidak ikut denganmu, tapi itu datang nanti?

Lalu apakah buah superman miliknya yang seharusnya menjadi "sebab akibat" juga telah didapat, sepertinya adalah kemampuan untuk menyerap damage musuh dan mengubahnya menjadi bentuk tubuh yang lebih besar, serta memperkuat kekuatannya sendiri untuk melawan balik. musuh.

Meski pemahaman Rosen tentang dirinya terbatas, plotnya tidak memberikan garis waktu untuk mengatakan kapan dia akan mendapatkan senjata atau buah tersebut?

"Apakah kamu kekuatan buah iblis?" Tanya Rosen, bingung.

"Aku tidak." Urki menggelengkan kepalanya, meskipun dia tidak mengerti mengapa dia tiba-tiba menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini, itu bukan rahasia baginya.

Rosen sedikit di bawah pikirannya. Meskipun dia tidak mengetahui alasan spesifiknya, sekarang tampaknya urki belum menjadi orang yang cakap.

Meskipun tidak dikatakan dalam plot apakah bentuk tubuhnya berasal dari kemampuannya, kecil kemungkinannya untuk diserang dengan efek kausal.

Ini adalah tebakan orang yang harus tetap bisa diandalkan. Selain itu, tidak ada senjata yang menandakan bahwa "kesempatan" nya belum tiba.

Saya hanya tidak tahu apakah bertemu dengan diri saya sendiri akan membuatnya menyimpang dari jalur semula dan kehilangan "kesempatan". Jika demikian, urki akan sedikit sial.

"Saya siap menyerang." Wuerji melihat bahwa dia tidak mengambil inisiatif untuk menyerang, jadi dia berencana untuk mengambil inisiatif. Tubuhnya kencang, tetapi dia tidak bertambah besar. Namun, tubuhnya yang kuat masih mengandung kekuatan yang kuat.

"Tinju Hoo Wuerji sederhana dan langsung. Dia tidak memiliki kemampuan dan tidak tahu ilmu pedang. Ini murni pertarungan tangan kosong.

Tinjunya seperti listrik, dan momentumnya seperti pelangi. Saat dia memukul keluar, dia menggerakkan udara di sekelilingnya, membuat tinjunya terlihat seperti misil dari serangan udara.

"Coba saja. Bersenjata." Rosen tidak benar-benar menggunakan warna bersenjata untuk bertabrakan dengan orang beberapa kali. Meski urki tidak terlalu kuat, kekuatan fisiknya sangat tinggi.

Bisa menjadi karung pasir hanya untuk mencoba, apakah bisa menghalangi diri sendiri untuk mendominasi tinju?

Jadi tangan kanan Rosen diselimuti warna hitam, meski tidak kaya, bukan hitam sampai biru atau ungu, tapi rasa kekuatan ada di tangan.

Peng! Sekali lagi, pukulan itu lebih kuat dari yang sebelumnya. Pada hari pertama sekolah menengah pertama, momentum kepalan tangan menyapu seperti badai, dan dua orang yang terlalu dekat satu sama lain terdorong beberapa meter.

Tapi kesenjangan kekuatan antara keduanya terlalu besar. Urki hanya bertahan sekitar dua detik. Seluruh orang itu langsung terkena pukulan kuat Rosen dan terbang keluar dari tempat berlindung. Dengan keras, dia jatuh ke dalam jamur besar yang berjarak 100 meter.

"Biksu Zheng!" Kru Urki bergegas menghampirinya, bahkan tidak berani menatap Rosen.

Qiwuhai terlalu kuat. Biksu mereka adalah wuerji. Meskipun dia baru saja keluar dari Pulau kosong, dia telah mengalahkan banyak perompak dan pemburu terkenal, dan hanya sedikit dari mereka yang bisa bersikap keras terhadapnya.