3. Guru 2

42 38 88
                                    

"Sepertinya aku harus mengubah gaya bahasaku ya?."

Masih dengan kaus putihnya yang kebesaran, rambut yang berantakan karena belum disisir, dan semangkuk sereal dengan segelas susu putih.

"Sereal yang lezat, andai saja Gavin masih ada di sini, dia pasti akan merebut serealku ini..." Agilia mengingat adik laki-lakinya yang bernama Gavin yang sudah meninggal.

"Sial, ini bukan saatnya untuk bersedih." Agilia segera bergegas menuju kamar mandi, setelah beberapa menit mandi. Agilia pun keluar dengan baju batik dress code guru Crisophras(krisopras).

Dengan mengendarai mobil mewah dan mahalnya yang dibeli dengan uang haram. Agilia pun sampai di sekolah Crisophras.

"Eh eh siapa tuh? Kayaknya siswa baru ya?."
"Ih itukan yang kemarin...."Bisik-bisik anak-anak yang melihat Agilia.
Tanpa menghiraukan mereka, Agilia pun berjalan keruang guru.

Di ruang guru, Agilia duduk disalah satu petak kosong.

Saat ini hanya ada dirinya dan tiga orang guru di dalam ruangan, mungkin guru-guru yang lain belum datang atau sudah mengajar.

Agilia pun menyapa mereka sebentar lalu melihat-lihat ruang guru, dan juga melihat papan tulis yang berisi jadwal mata pelajaran kelas.

Tak lama kemudian, beberapa guru lainnya datang dan menyapa.
Ada seorang guru perempuan yang kembali dengan lebam di wajahnya.

Seorang guru perempuan lainnya datang dan menanyakan "Ada apa?."

Namun hanya dibalas dengan kata-kata "tidak apa-apa."

Lalu seorang guru yang sepertinya seumuran dengan Agilia mendekati kursi Agilia.

"Huh, pasti karna anak-anak dari kelas D itu lagi." Ucapanya pada Agilia

"Ada apa?." Agilia.

"Anak-anak dari kelas itu selalu saja melawan dan memukul guru jika tidak dituruti keinginannya."

"Lalu mengapa tidak memukul balik?." Balas Agilia.

"Hal yang mustahil, kelas D itu banyak siswa kaya 'tau!. Mereka memukul lalu memberi kita uang untuk kompensasi."

"Oh iya, kau juga harus berhati-hati pada kelas D."

"Iya terima kasih." Balas ramah Agilia, walau hanya dengan sedikit senyuman.

"Oh iya, perkenalkan saya Siti. Dan sepertinya kita seumuran. Saya guru fisika." Ucap guru fisika itu dengan mengulurkan tangannya.

"Agilia, saya guru bahasa Inggris."

"Bu Siti, ada seorang siswa yang ingin bertemu denganmu!." Teriak seorang guru dari depan pintu ruang guru.

"Baik!, Saya pergi dulu." Pamit Bu Siti.

"Iya." Balas Agilia.

"Ohya, Keliling sekolah." Batin Agilia. Agilia pun berdiri dari duduknya, dan pergi keluar dari ruang guru.

_______

"Semangat!!"

"Kau sudah 3 kali mengatakan itu tau!!." Teriak sebal beberapa orang siswi perempuan,
saat ini mereka sedang dihukum karena ketahuan tidak ikut berolahraga di jam olahraga.

"Jangan banyak bicara, dan lari lah."ujar Agilia sambil menyeruput segelas jus jeruk di bawah bayangan pohon.

"Kami sudah selesai Bu."

"Yasudah pergilah beristirahat, Jika aku melihat kalian tidak mengikuti kegiatan olahraga  lagi.. aku akan menyuruh kalian mencuci semua toilet yang ada di sekolah ini." Agilia memberi peringatan.

"IYA!" Mereka menjawab dengan keras sambil menghentakkan kaki juga gerakan tangan hormat.

Saat berkeliling tadi, seorang guru menghampiri Agilia dan meminta tolong untuk menjaga anak-anak di jam nya, jam olahraga. Karna dia sedang ada urusan penting.

"Capek juga, kantin dulu...."
Jadi dia pun berjalan pelan ke arah kantin.

"Tadi dia ngomong apaan cuy? 'capek' ? Kek'nya guru baru itu gila deh kayak namanya, aGILiA." Ujar anak-anak yang baru saja dihukum oleh Agilia.

"Kalian sedang apa di sini? Sedikit lagi pergantian jam, dan kalian belum berganti pakaian?."

"Eh Pak Oris? Hehe, kita cuma lagi istirahat bentar Pak, kalau begitu Kami izin pergi berganti pakaian." Mereka berucap dengan lembut, lalu pergi ke ruang ganti pakaian.

"Buku siapa ini?." Guru yang kerap disapa Oris itu menemukan sebuah buku di bawah pohon.

" Agilia diary, ini buku diary yah? Sepertinya milik guru baru yang dikatakan anak-anak tadi. Yasudah saya pegang dulu saja, daripada diambil anak-anak." Guru berwajah tampan itu pun mengambil buku diary tersebut, lalu berjalan pergi meninggalkan lapangan olahraga.
______

"Jus jeruknya satu gelas lagi."

"Ini neng." Balas ibu penjaga kantin sambil memberikan segelas jus.

"Kebetulan ketemu disini." Seseorang mendudukkan dirinya di kursi samping kursi Agilia.

Agilia pun menoleh melihat siapa yang menarik kursi, terlihat seorang pria mengenakan jas berwarna hitam.

"Saya Oris Fierta, biasanya dipanggil Pak Oris, guru matematika." Pria bernama Oris itu mengulurkan tangannya, mengajak bersalaman.

"Agilia Bathfordy, ada apa ya pak?." Agilia membalas uluran tangan Pak Oris.

"Ini Buk, tadi saya ketemu buku diary terus ada nama ibu di sampul bukunya. Ini punya ibu ya?." Pak Oris memberikan sebuah buku bersampul biru tua kepada Agilia.

"Iya ini milik saya, terima kasih."

Terdengar bunyi notifikasi pada ponsel Agilia, rupanya Pesan dari Dio, si pemilik sekolah.
"Maaf sepertinya saya harus segera pergi sekarang. maafkan saya." Setelah mengucapkan maaf, Agilia pun segera berlari pergi dari kantin. Karena ada permintaan pertemuan dengan pak Dio yang mendesak.

"Iya sama-sama ..." Walaupun Agilia Sudah pergi jauh, Oris tetap menatap punggungnya.

"Kenapa dia terlihat lucu?" Ujar pak Oris pelan sambil melamun.

"Punten, Pak Oris. Bapak liat Bu Agilia?." Ujar ibu kantin.

Ucapan ibu penjaga kantin itu membuat lamunan Oris Buyar. "Iya tadi udah pergi Bu. Kenapa ya Bu?."

"Waduh!, Bu Agilia belum bayar... Kayaknya lupa, yowes lah." Ibu penjaga kantin itu pun berbalik, sepertinya ingin pergi ke tempatnya.

"Tunggu Bu, sini biar saya saja yang bayarin makanan Bu Agilia. Berapa totalnya Bu?."

"Tadi Bu Agilia pesan jus jeruk 2  totalnya 10 ribu, nasi goreng 2 porsi totalnya 30 ribu. Seblak 5 ribu, jadi total semuanya 45 ribu."

"Ini Bu uangnya, kembaliannya ambil saja." Pak Oris berdiri sambil memberikan selembar uang kertas berwarna merah.

"Terimakasih pak."

"Sama-sama, saya permisi dulu Bu, udah jam masuk." Oris pun berdiri dari duduknya dan berjalan pergi.

_______

Kalau semisal ada typo tolong ditandai ya teman-teman!!

THE TEACHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang