From Mother to Wife

Bagian 1

From Mother to Wife
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Remaja laki-laki yang kini menginjak umur 20 tahun tengah tersenyum kecil memperhatikan seorang perempuan yang tengah berkutat di dapur menyiapkan sarapan. Tangan mungilnya
dengan cekatan menyiapkan makanan dan menatanya di atas meja makan

" Jen tolong Bunda pindahin ayam kecap nya ke mangkuk dong, bunda mau siap-siap dulu sebentar. Kamu bisa kan?." Teriak ibunya dari dapur.

" Iya Bun, Jeno bisa ko."

Jeno bangkit dari duduknya kemudian berjalan ke dapur untuk menuruti perintah sang Bunda.

" Udah Bunda siap-siap sana, nanti telat berangkat ke kantor." Mendorong sedikit kedua bahu sempit ibunya Jeno berkata dengan lembut.

" Anak bunda emang baik. Bunda ke kamar sebentar ya. hati-hati panci nya masih panas." Ibunya tersenyum lembut kemudian perlahan menghilang dari pandangan Jeno. Setelah ibunya masuk ke dalam kamar. Senyum yang semula merekah kemudian menghilang tergantikan dengan wajah datar nan dingin

" Maafin Jeno Bun." Gumamnya pelan.

.

.

.

Cukup lama terjebak kemacetan akhirnya Jeno sampai juga di depan kantor tempat sang Ibu bekerja.

" Udah sampe Bun." Ujarnya " Nanti perlu Jeno jemput gak?."

Sang Ibu tersenyum keibuan tangan nya mengelus surai anaknya. " Boleh kalo Jeno nggak repot."

Jeno mendelik tidak suka dengan ucapan sang Ibu. " Jeno gak suka Bunda bilang gitu."

Ibunya terkikik melihat raut wajah anaknya
" Iya-iya maafin bunda." Membuka seatbelt,  membuka pintu mobil kemudian keluar

" Hati-hati di jalan." Melambaikan tangan setelah nya berbalik menuju kantor.

Jeno tidak langsung meninggalkan kantor tempat ibunya bekerja tapi ia terus memperhatikan ibunya menyapa karyawan lain yang kebetulan akan masuk ke dalam kantor.
Sesekali ibunya menoleh padanya dan tersenyum. Ah Jeno sudah bisa menebak melihat reaksi yang ibunya tunjukkan pasti ia tengah di ledek oleh teman sekantornya
Jeno tau ibunya sering kali di ledek mengenai dirinya yang sering di antar jemput oleh Jeno sudah seperti pasangan kekasih.

" Suatu saat.. suatu saat nanti aku akan mewujudkan semuanya, kita akan hidup sebagai pasangan kekasih bila perlu pasangan suami dan istri. Renjun." Kemudian melanjukan mobilnya meninggal kawasan kantor.

TBC.

Tes ombak dulu ya nanti kalo rame aku lanjut ngehehe :)

Ya ampun seneng kali aku menumpuk hutang

_Noren' mother_