Bagian 4

593 52 8
                                    

Jeno mematut dirinya di depan cermin
Melihat dirinya yang terlihat sangat menyedihkan. Menyedihkan karena telah menyukai Renjun sampai sedalam ini namun. Jeno tidak berani untuk sekedar confees
Pantulan dirinya dari dalam cermin seolah tengah mengejeknya. mengatakan betapa menyedihkannya dirinya

Setan yang ada dalam diri Jeno bergejolak seolah berkata dan menyuruh Jeno untuk segera bertindak untuk sesegera mungkin mendapatkan Renjun. Memiliki Renjun seutuhnya

" It's enough ini saatnya aku untuk bertindak." Gumam nya sambil menatap pantulan wajahnya di dalam cermin," Tunggu sebentar lagi ya Renjun. Soon you will be mine." Tersenyum licik Jeno berujar

.

.

Tidak banyak di hari libur bekerja yang Renjun lakukan selain tidur, menonton tv perempuan satu anak itu kini tengah tertidur pulas di kamar Jeno. lebih tepatnya tidak sengaja tertidur di kamar Jeno selepas membersihkan kamar milik putranya

Jeno tidak di rumah anak itu meminta ijin kepada Renjun untuk pergi ke luar sebentar. jam sudah menunjukkan pukul lima sore suara deru mesin mobil terdengar menandakan bahwa Jeno sudah pulang.

Jeno melangkahkan tungkainya ke kamar miliknya setelah tadi ia mencari-cari Renjun di segala penjuru rumah tapi tidak menemukan keberadaan Renjun. menurutnya mungkin Renjun berada di kamarnya

Benar saja ketika Jeno membuka pintu kamarnya Jeno melihat Renjun yang tengah tertidur meringkuk seperti janin dengan tangan yang di tekuk untuk menjadi bantal.
Perlahan Jeno melangkah mendekat kasur dimana Renjun yang tengah berbaring di kasurnya

Jeno elus pelan surai panjang milik ibunya yang menghalangi sebagai dari wajah Renjun tersenyum ketika melihat kedua alis Renjun menukik kecil. " Cantik banget sih."

" Kamu selalu terlihat cantik di mataku Ren."

Tanpa melepas tatapan nya dari wajah damai Renjun Jeno membuka sepatu nya kemudian naik ke atas kasur, menyamakan posisi nya untuk tidur di sebelah Renjun
Jeno juga membetulkan posisi tidur Renjun. menjadikan tangan nya sebagai bantalan kepala si cantik

" Tidur yang nyenyak ya cantiknya Jeno." Jeno mendaratkan ciuman pada bibir ranum Renjun

" Hnggg." Renjun bergumam lirih dalam tidurnya mendusalkan wajahnya pada dada bidang Jeno mencari kenyamanan. Jeno terkekeh gemas melihat Renjun yang begitu erat memeluknya
Jeno bahagia sangat. kapan lagi Renjun bisa sedikit manja padanya

Setelahnya Jeno pun tertidur menyusul Renjun yang terlelap dalam hangat pelukannya.

TBC

From Mother to Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang