[28] Gravestone

193 25 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 20:12.

Taerin sudah masuk ke dalam selimut, bersiap untuk masuk ke dalam dunia mimpi. Sementara Taeyong masih berkutat dengan pekerjaannya. Suaminya itu menyuruh wanitanya untuk cepat tidur tidak perlu menunggu.

Dengan mudahnya Taerin tidur nyenyak. Sang suami kembali memperhatikan Laptopnya, jari-jemari menari-nari di atas keyboard.

Buuuuughhh~

Suara kencang itu membuat Taerin terbangun, wanita langsung mengedarkan pandang dan melihat Taeyong yang sedang menyeret koper.

"Kak Taeyong?"

"Taerin?"

Taerin melirik jam dinding, ternyata pukul 00:30. Ia kembali melihat Taeyong yang sedang diam dengan posisi berdiri. Taeyong segera menghampiri istrinya lalu mengelus wajah manis itu."Aku mengganggu tidur mu ya? Maaf."

"Tidak usah minta maaf, yang jelas Kak Taeyong mau kemana bawa koper?" Tanyanya terus terang.

Pria itu duduk di hadapan wanita yang sangat ia cintai sepenuh hati, mengusap lembut surai panjang yang indah. "Besok aku pergi ke Pulau Jeju, ada pertemuan semua kolega di sana."

"Hah? Besok?"

"Iya sayang."

"Kenapa tiba-tiba?"

"Aku lupa memberi tahu."

"Ya ampun! Jadi kamu menyiapkan koper itu sendiri?"

"Belum ku siapkan hehehe... Tadi suara dentuman itu berasal dari koper yang jatuh."

Taerin menggelengkan kepala lalu bangkit dari ranjang. "Ayo aku bantu."

"Padahal aku tidak mau mengganggu tidur mu dan repot menyiapkan koper ku."

Sang suami mengekor dari belakang, melihat istrinya yang cekatan mengeluarkan beberapa pakaian dari lemari dan di tata serapi mungkin ke dalam koper.

Tiba-tiba pergerakannya terhenti lalu menatap suaminya. "Berapa hari di sana?"

"Dua hari satu malam."

"Ok, sudah cukup. Ada yang ingin kamu bawa lagi?"

"Sepertinya aku harus bawa yang paling aku butuhkan."

"Apa itu? Akan aku ambilkan."

"Kamu."

"Seben— hah aku?"

"Iya kamu hehehe."

"Tidak tidak, aku tidak mau ikut."

"Kenapa?" Tanya Taeyong dengan wajah sedih.

Dengan cepat Taerin duduk di sebelah pria yang sedikit merajuk karena permintaannya di tolak.

"Kenapa aku tidak mau? Ya karena tanggung, rasanya dua hari satu malam begitu singkat apalagi itu tujuannya bekerja bukan liburan."

"Ok, aku paham. Jadi kamu mau kita pergi jalan-jalan itu hanya berfokus kan untuk liburan bukan bekerja. Selesai resepsi kita Honeymoon."

"Sungguh???"

"Apapun itu akan aku kabulkan, demi istri tercinta ku ini."

Dengan spontan wanita itu memeluk suaminya, entah kenapa rasa sayang Taerin terhadap Taeyong terus bertambah seiring berjalannya waktu. Tidak ada rasa canggung untuk menunjukkan rasa cintanya, dengan cara apapun salah satunya berpelukan.

Bahasa cinta yang mereka miliki ternyata sama, Physical touch, Quality Time dan Act of service.

Lee Taeyong mempunyai tipikal pria yang jarang memberi hadiah, tetapi jika wanita menginginkan sesuatu akan ia kabulkan dengan segera, semahal apapun itu akan ia berikan.

A SECRET [LEE TAEYONG] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang