1. Not a Crown Prince

300 39 2
                                    

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuat pangeran menghentikan pekerjaannya. Ia menoleh kearah pintu sebelum menyuruh orang itu masuk.

"Masuk," titahnya.

Seseorang yang tadi mengetuk pintu masuk kedalam ruangan sang pangeran yang disebut sebut akan mewarisi tahta raja terdahulu. Dia adalah pangeran Steve, anak kedua dari raja Athasius.

"Oh, Terry. Ada apa?"

"Aku datang membawa ini."

Pangeran Terry. Pangeran keempat kerajaan. Ia memperlihatkan beberapa kertas ditangannya kepada Steve. "Aku juga ingin memberitahu kalau ayah menunggumu malam nanti kak."

Pangeran Steve tersenyum. "Baiklah, terimakasih Terry."

"Bagaimana latihanmu? Apakah berjalan lancar?"

"Ya, aku berniat untuk mengambil latihan tambahan saat pelajaran berpedangku. Aku juga berniat mengambil pelajaran memanah," jawab Terry memberitahukan keinginannya kepada kakak keduanya itu.

Steve tersenyum. "Itu bagus. Tapi pastikan untuk tidak terlalu keras pada dirimu Terry. Kau berharga bagi kami."

Terry sempat terdiam sebelum akhirnya menangangguk.

"Baik kak."

"Dimana yang lainnya?" tanya Steve lagi.

Sebelum itu Steve mengisyaratkan Terry untuk duduk disofa ruangannya. Steve ingin berbincang lebih banyak dengan adiknya ini.

"Kak Daniel sedang berkunjung ke negeri tetangga mungkin akan kembali satu minggu lagi. Aku mendapat info dari Rei. Kalau Ben- entahlah, mungkin ia lagi bersenang senang seperti biasa di pasar rakyat kak."

Steve menghela nafasnya. "Ben, anak itu."

"Apa ada penjaga bersamanya?"

"Ada kak. Aku sudah memerintahkan kepada beberapa penjaga untuk mengawal Ben secara pribadi. Jadi dapat dipastikan kalau Ben tidak akan luput dari pengawasan kerajaan lagi."

"Syukurlah, aku sangat khawatir dengan anak itu."

"Bagaimana dengan Kai? Kamu mengetahui kabar bungsu itu, Terry?" tanya Steve lagi.

"Kai masih menempuh pendidikannya diluar negeri kak. Menurut laporan penjaga disana Kai menjalani pendidikannya dengan baik. Tidak ada hal buruk yang terjadi padanya selama Kai disana."

"Huft, syukurlah."

Steve kembali bersyukur.

"Oh, kak Daniel berkunjung ke mana?"

"Desa negeri selatan, kak. Desa Himala."

"Oh, desa itu dekat dengan sekolah Kai bukan?"

"Ya, hanya gurun yang membatasi keduanya."

"Hubungi kak Daniel dan minta dia untuk mampir mengunjungi Kai saat pulang-"

Brak!

Pembicaraan mereka terhenti akibat dobrakan pintu.

"Kakak kenapa menyuruh mereka berada disekitarku. Mereka benar benar menyebalkan karena selalu mengikutiku. Aku hampir saja ketahuan karena mereka!"

Ben. Pangeran kerajaan ketiga. Namun sifatnya melebihi si bungsu, sangat kekanakan.

"Apa masalahnya, hm? Bagus kalau mereka tau kalau kamu itu pangeran kerajaan."

"Mereka pasti tidak akan mau berteman denganku kalau mengetahuinya. Maka dari itu suruh mereka berhenti mengikutiku kak Steve~"

Prince From NeverlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang