"Ah apa ini? Pesan dari Steve?"
Daniel mengambil surat itu dari mulut elang putih yang merupakan kepunyaannya Steve, adiknya. Steve memang selalu menggunakan elang albinonya ini jika hendak mengirimkan pesan kepadanya atau saudaranya yang lain. Juga burung ini terlihat begitu ahli dengan pekerjaannya.
"Terimakasih Ed, kembalilah dengan selamat!"
Daniel membiarkan elang putih itu kembali terbang menyusuri langit setelah memberinya beberapa ikan sebagai hadiah kecil darinya.
"Mari kita lihat, apa yang adikku itu kirim."
Pangeran Daniel membaca surat tulisan tangan adiknya. Ia lantas tersenyum setelah usai membaca suratnya. Adiknya itu benar benar seseorang yang hangat, ya.
"Baiklah, aku akan mengunjungi Kai nanti."
"Rei, apa semuanya sudah selesai?"
"Sudah pangeran. Seperti perintah anda kepala desa itu sudah dibawa menuju pusat kerajaan untuk dipenjarakan. Kondisi desa juga mulai membaik. Oh, anda juga mendapatkan beberapa hadiah dari penduduk desa."
Rei membawakan beberapa hadiah yang tadi sempat penduduk desa titipkan kepada Rei untuk diberikan kepada pangeran Daniel.
"Mereka meminta maaf dengan ini?"
Daniel mengambil salah satu hadiah yang Rei bawakan. Gantungan kunci beruang. Menggelikan sekali jika ia memakainya.
Daniel melemparnya, dan dengan sigap Rei menangkap lemparan itu.
"Bawa itu semua pulang Rei."
Rei sedikit menampilkan senyum tipisnya. "Baik, pangeran."
Daniel melihat keluar, disana para penduduk desa bersama sama kembali memperbaiki desa mereka seperti semula. Banyak hal yang harus mereka lakukan. Tapi mereka yakin desa mereka akan kembali seperti sedia kala.
"Ughh bosan sekali. Aku akan ikut membantu mereka."
Pangeran Daniel berjalan menghampiri penduduk desa yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing. Daniel tiba tiba bertanya di sela sela pekerjaan mereka itu.
"Apa yang bisa aku bantu? Boleh aku mencangkul juga? Ku pikir itu akan seru."
Awalnya tidak ada yang menjawab karena terlampau kaget dengan kehadiran pangeran kerajaan secara tiba tiba dihadapan mereka. Bahkan sejenak mereka menghentikan pekerjaan mereka.
Hening itu terpecahkan saat seseorang nyeletuk menanggapi permintaan pangeran.
"Pangeran sebaiknya istirahat saja. Biar semua ini kami yang selesaikan."
"Dengan pangeran memberikan bantuan dana kepada kami saja itu sudah cukup membantu. Pangeran bisa kembali istirahat. Pasti melelahkan setelah beberapa hari melakukan perjalanan menuju desa kami ini."
"Ya! Pangeran tidak seharusnya bekerja seperti ini."
"Pangeran bisa duduk tenang saja disana dan kami yang akan menyelesaikan semua kekacauan ini."
Dan banyak lagi penolakan yang dilontarkan para panduduk desa atas permintaannya itu. Mendengar itu Daniel menjadi sedikit kesal. Ia sedang bosan! Tapi mereka malah menyuruhnya untuk tetap diam dan duduk melihat mereka bekerja dengan senang. Apa mereka berniat untuk bersenang senang tanpanya?! Tidak bisa dibiarkan.
"Siapa kalian? Aku akan tetap mencangkul pokoknya. Enak sekali kalian bersenang senang tanpaku. Aku juga pengen ikut."
Daniel dengan seenaknya mengambil cangkul, lalu mencangkul cangkul tanah sesukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince From Neverland
FanfictionLima pangeran yang bertarung untuk kehidupan mereka masing masing. Mereka bertarung untuk mengetahui siapa diri mereka sebenarnya. Darah siapa yang mereka bawa. Karena tidak ada satupun dari mereka yang merupakan satu saudara sedarah. Itu faktanya. ...