2. His life

34 9 1
                                    

"Aishhh, silau."

Joyana menggerang kesal saat sinar matahari mengusik tidur nyenyaknya. Ia berbalik memunggungi sinar uv yang masuk melalui kisi-kisi jendela dan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut seperti kepompong.

"AAA"

Joyana berteriak kencang merasa tersentak ketika kakinya merosot dan hampir jatuh dari kasur.

Dengan nyawa yang sudah hampir kembali, Joyana mendudukkan diri untuk mencari pelaku yang sudah menganggu tidurnya. Dan Joyana menemukan sosok pria bermarga Byun sedang bersidekap dada dan menatap tajam padanya.

"Lo gila ya, mabuk-mabukan terus buat Yejun nginap di rumah orang lain?"

"Hoammm"

Setelah mengetahui kalau sosok tersebut adalah Baekhyun, Joyana kembali menyatukan diri ke kasur. Karena dia sedang tidak memiliki niat untuk berdebat dengan pria tersebut.

"Gue lagi nggak mood buat berantem. Mending lo pergi deh, gue mau lanjut tidur." Kata Joyana.

"Lo nggak kerja?"

"Gue dipecat." jawab Joyana santai di dalam balik selimut. Wanita itu sudah kembali lagi menjadi kepompong.

Mata Baekyun membulat sempurna, "Dipecat?!" Dia buru- buru bergabung di sebelah Joyana, "Kenapa?" tanyanya.

Bagi Baekhyun, ini adalah berita yang tidak bisa dilewatkan sama sekali.

"Entah." racau Joyana yang sedang berusaha memasuki alam tidurnya.

"Gara-gara kasus aktris itu?" Baekhyun bertanya lagi.

Tapi kali ini tidak dijawab oleh Joyana, karena sepertinya perempuan itu sudah kembali tertidur. Memang tidak sulit membuat Joyana tidur jika sudah dirasuki oleh alkohol.

"Kan gue udah bilang sama lo, kalau kasus ini cukup berbahaya. Tapi lo emang nggak pernah mau dengarin omongan gue sih. See? Sekarang lo dipecat, Nyet. Kalau kayak gini, lo mau ngasih makan Yejun apa? Makan batu? Makanya sekali-kali tuh nurut sama gue, omongan gue tuh pasti selalu benar. Lihat kan—"

"LO BISA DIAM NGGAK SIH?!"

Joyana menendang Baekhyun dari kasurnya. Dia sudah tidak tahan mendengar celotehan Baekhyun yang sangat berisik.

"PERGI DARI RUMAH GUE SEKARANG!" titah Joanna final. Wanita itu kembali membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut.

Baekhyun meringis, memegangi tulang ekornya yang terasa nyeri akibat bertabrakkan dengan kerasnya ubin kamar Joyana. Dia tidak mengerti mengapa makhluk bernama Joyana itu masih tetap kuat meski sedang di landa kantuk berat.

Baekhyun hendak kembali mengeluarkan ceramah panjangnya namun bel kediaman wanita sinting itu mendadak bunyi.

"Baek, ini belum waktunya Yejun pulang sekolah. Gue tau ini pasti ulah lo kan." racau Joyana dalam tidurnya.

Baekhyun bangkit berdiri memastikan apakah wanita itu benar-benar tidur atau tidak. Dengkuran halus yang berasal dari bawah selimut menandakan bahwa wanita itu sudah kembali tidur.

Baekhyun menggelengkan kepala tidak habis pikir.  Beberapa menit yang lalu wanita itu menendang dan memaki pewaris keluarga Byun. Namun di menit berikutnya, wanita itu tiba-tiba sudah dialam mimpi.

Heran. Baekhyun terheran-heran. Bagaimana bisa dia mengenal makhluk itu?

"Itu temen gue. Tadi gue nyuruh dia buat beli makanan karena gue kan nggak bisa masak. Sekarang lo bangun, makan terus bersih-bersih. Nggak mungkin kan, Yejun ketemu lo dalam keadaan mengenaskan begini." jelas Baekhyun yang tidak peduli apakah wanita itu mendengarnya atau tidak.

JoyanaWhere stories live. Discover now