°~°
.[ One piece : Eiichiro oda ]
Genre { Yaoi }
.
.
.
..
.
.
.
.
.
"Gimana keren?" Pria tinggi dengan rambut raven berserta topi bintik-bintik yang masih setia ia pakai mengangkat bicara, berjalan di lorong sekolah dengan seorang pria blonde manis disampingnya."Iyaaaaa" katanya dengan kagum, kontak matanya tak henti henti melihat ke sana sini, sungguh momen yang indah melihat gedung sekolah yang banyak di kagumi orang orang disana.
"Masa, kemarin siapa sih yang bilang ga mau ber sekolah disini" Law berujar, berjalan beriringan dengan sanji, sambil sedikit tersenyum kecil pada orang orang yang menyapanya, dijalan.
Jujur law disini dikenal sebagai pria populer oleh seluruh remaja siswa. Bahkan ada yang menembak lebih dari puluhan yang berani, namun tidak ada yang diterima oleh pemuda tersebut, mereka tidak mempermasalahkan jika ditolak karena itu hal yang wajar berani menyatakan maka siap siap menerima namanya sakit hati.
"!!"
"Dengar, kau tak boleh jauh jauh dari kami. Jik-" law berbicara dengan matanya yang fokus kedepan, tiba tiba perkataan nya terhenti saat menyadari bahwa pria manis yang dia ajak bicara tidak lagi didekatnya. Law melihat sekeliling dari sudut kiri kosong, lalu melirik ke sudut kanan dan dapat.
Law menghela napas berat, setelah mendapati sanji yang tengah duduk mengelus punggung lembut kucing tidak menyadari bahwa law terus memperhatikan "sinii sini meoww, datang ke sanji sinii" Sanji sedikit menunjukkan ekspresi binar seolah tertarik tanpa sadar jika dirinya seperti berbicara sendiri, kucing yang dipenuhi bulu kuning keemasan pada serta mata lautan biru jernih mirip sanji!!, Mendadak menjauh sejak melihat law mendekat.
"Law!" Kaget sanji, Law tersenyum tipis melihat kucing yang tadinya bermain dengan pria blonde disampingnya menjauh mungkin karena takut kedatangan nya tiba tiba, Law melirik pria disampingnya yang cemberut sambil mengambar ditanah dengan telunjuk "kucing nyaa gamau sama sanji, meong nya gasuka sanji" gumam nya pelan
Law terkekeh membungkuk tepatnya jongkok mempersamakan sejajar tinggi mereka "Sanji-ya" panggilnya Law dengan suara berat khasnya asli kalau masih ada siswi yang mendengar pasti siswi tersebut akan menjerit gila tapi sudah pernah ada yang begitu
Tapi beda dengan Sanji yang hanya diam sambil mengambarkan bentuk awan ditanah dengan ranting sebagai penulis tidak sulit ketemu karena mereka main dekat pepohonan yang tadinya sempat bermain sama kucing, "hem, sanji lagi bete jadi jangan ganggu. Hush hush sana" Law terkekeh gemes melihat tingkah Sanji kalau dimode manja pasti Pria manis itu akan bertingkah seperti anak kecil yang habis tidak diberi mainan sama ayahnya.
"Lalu kapan daftar ke sekolah baru" Law mendekat melihat gambaran ditanah yang baru dibuat oleh Sanji, berbicara mencoba lembut seakan sedang membujuk seorang anak yang tengah marah "besok aja, Sanji lagi ga mud" Nada nya terdengar kecewa, Law mengelus punggung sanji mengabaikan tatapan aneh dari orang orang sekitar yang jalan.
"Tapi roronoa-ya, dan mugiawara-ya, sudah masuk. Kalau besok bisa habis stok pendaftarannya" Law masih berusaha membujuk sanji, tapi seperti nya kata kata barusan tidak ber efek pada Sanji. Dengan kata lain Law tidak punya pilihan selain menggunakan "Sanji-ya aku akan menemani mu membeli alat masak barumu, kalau kau mau menurut dan jangan nakal seperti ini" Sanji sontak menoleh dan mengangguk antusias dengan senyuman senang.
Law sebenarnya tidak punya ide tapi karena mengingat kemarin pas alat masak favorit milik Sanji rusak akibat ulah lumut dengan monyet, dan parahnya Law harus berdiam dikamar jika sudah mendengar amukan ganas milik Pria blonde itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons for Love
Fiksi PenggemarTidak tau ingin ketik apa... ... Fanfic! Yang bagi minat! BACA • pertama, cerita ini termasuk BXB • kedua, jangan lupa vote and komen kalau suka • Yang ketiga, terima kasih walau ceritanya tak sebagus disebelah bukan tapi gapapa sudah ada usaha ju...