📍 BAB 5. totebag.

310 22 1
                                    

By.JihanAfiza
ي

ٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا عَدُوِّيْ وَعَدُوَّكُمْ اَوْلِيَاۤءَ تُلْقُوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوْا بِمَا جَاۤءَكُمْ مِّنَ الْحَقِّۚ يُخْرِجُوْنَ الرَّسُوْلَ وَاِيَّاكُمْ اَنْ تُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ رَبِّكُمْۗ اِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِيْ سَبِيْلِيْ وَابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِيْ تُسِرُّوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَاَنَا۠ اَعْلَمُ بِمَآ اَخْفَيْتُمْ وَمَآ اَعْلَنْتُمْۗ وَمَنْ يَّفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ

ayyuhallażīna āmanū lā tattakhiżū ‘aduwwī wa ‘aduwwakum auliyā'a tulqūna ilaihim bil-mawaddati wa qad kafarū bimā jā'akum minal-ḥaqq, yukhrijūnar-rasūla wa iyyākum an tu'minū billāhi rabbikum, in kuntum kharajtum jihādan fī sabīlī wabtigā'a marḍātī tusirrūna ilaihim bil-mawaddati wa ana a‘lamu bimā akhfaitum wa mā a‘lantum, wa may yaf‘alhu minkum fa qad ḍalla sawā'as-sabīl

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barang siapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Q.S Al-Mumtahanah [60] : 1

______________________________________________

Aksa. Pemuda tersebut mengelilingi mansion nya sekuat tenaga nya, keringat sudah membasahi kening pemuda tersebut wajah nya terlihat sangat frustasi.

"Bang? kenapa Lo mondar-mandir kek begitu." ucap seorang gadis menggunakan piyama tidur dengan ponsel di genggaman tangannya.

Aksa menoleh pada adik perempuan nya lalu tersenyum tipis. "Alsha Lo ada liat ponsel Abang gak?"

Alsha menggeleng lalu mendekati Aksa, "ponsel Abang ilang?"

Aksa mengangguk lalu mendudukkan dirinya di sofa tunggal di samping Alsha. "Alah bang bisa beli lagi aja." ucap Alsha ikut mendudukkan dirinya di sofa panjang menghadap TV.

"Tapi tuh ponsel penting." Aksa mengacak rambutnya gusar.

"Coba Abang ingat-ingat terakhir kalinya Abang gunain tuh ponsel." ucap Alsha dengan atensi yang masih fokus kearah TV.

Aksa terdiam sejenak, mengingat terakhir kalinya ia menggunakan ponsel nya.

"Ara." gumam Aksa lalu langsung mengecup singkat kening adik perempuan nya itu.

"Makasih cantiknya Abang." setelah mengucapkan itu Aksa langsung berlari menuju tangga setelannya menuju kamar untuk mengambil kunci motor nya meninggalkan Alsha yang bengong ditempat.

AKSARA✓Where stories live. Discover now