"Apa itu keluarga?"
Kalimat. "Asyhadu an laa Ilaha Illaallah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah."
Telah mengubah semua perjalanan hidup seorang pemuda bernama. AKSA XAVIER PRATAMA MAHENDRA.
*****
"Ara juga mau di sayang Abang."
"Anggap aja kita...
innā khalaqnal-insāna min nuṭfatin amsyājin nabtalīhi fa ja‘alnāhu samī‘am baṣīrā
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Q.S Al-Insan [76] : 2
Mohon maaf bila banyak salah kata dan penulisan.
______________________________________________
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aksa memberhentikan mobilnya tepat didepan warung Ara, melihat itu Alsha menyerngit heran. "Bang? Ngapain kita ke warung? Gak ke mall atau ke Cafe gitu." Gerutu gadis tersebut.
Aksa tersenyum tipis mendengarnya. "Abang mau ketemu ayah sebentar."
Alsha menautkan kedua alisnya. "Ayah? Maksud Abang?"
"Kalau penasaran ikut aja, Ayo." Aksa terlebih dulu keluar dari mobil meninggalkan Alsha yang masih merenung didalam mobil.
"Bunda?"
Misya yang tengah menggoreng tahu Sontak menoleh pada sosok pemuda didepannya. "Eh? Nak Aksa? Kapan kesini?" Ujar Misya serambi mengelap lengannya.
Aksa tersenyum. "Barusan Bun, omong-omong ada Ayah Bun?"
Misya mengangguk. "Ada, sebentar biar bunda panggilkan."
Aksa mengangguk mengiyakan perkataan Misya. Setelah Misya masuk kedalam rumah Aksa memilih duduk untuk menunggu, namun tak lama Alsha datang dan ikut mendudukkan dirinya di sebelah Aksa. "Abang? Kok Abang kayak udah akrab banget sama Tante tadi?"
Aksa merangkul Adiknya. "Tante tadi itu yang Abang ceritain, oh ya, nanti kamu manggil nya bunda juga yah?"
Alsha mengangguk, tak lama datanglah Adi dengan setelan baju batik dan sarung. "Ada apa nak Aksa?" Tanya Adi sedikit melirik Alsha.
"Kenalin yah, ini adik Aksa." Aksa merangkul Adiknya yang sedang menunduk itu.
Adi tersenyum. "Ah, cantik sekali."
Wajah Alsha merona mendengar pujian dari Adi. Sedangkan Aksa yang melihat adiknya Malu-malu terkekeh geli. "Ara ada yah?" Tanya Aksa seraya mengedarkan pandangannya mencari keberadaan gadis tersebut.
