🖤

3 2 0
                                    

Sebanyak apapun yang menginginkan ku, pilihan ku tetap kamu

ZIVALYA CALNAYIRA ARDA
___________________________________

Happy reading



"Wah kita harus cari pelaku nya sih zer, salah nantangin orang dia" seru darfa emosi sambil berkacak pinggang

"Gw penasaran siapa yang mau ngusik kita" kini Gerald yang ikut berbicara

"Nanti gimana kalo cewek yang Lo tidurin, minta tanggung jawab?" Ujar darfa

"Nah terus gimana sama si ziva?" Gerald juga ikut ikutan

Zeran hanya menatap kosong ke lantai dengan pikiran yang tidak tenang, Apakah benar wanita itu tidak ingin zeran tanggung jawab? Apa mungkin itu hanya pura pura agar zeran mengejar?

Memikirkan masalah yang tidak pernah zeran inginkan memang lah memusingkan, belum lagi masalah kantor, keluarga, ziva, ingin rasanya zeran menghilang sebentar

"Mau gimana pun Lo harus tetep tanggung jawab ran, kalo yang Lo liat ada bercak darah di sprai waktu itu, itu tandanya tuh cewek masih perawan" timpal sarga membuyarkan lamunan zeran

Zeran menatap sarga, benar dirinya memang harus tanggung jawab, tapi bagaimana dengan ziva kekasih nya?

"Gw cabut" pamit sarga

"Kemana lo" tanya Gerald

"Caffe, ada problem" sahut nya

Sarga memang mempunyai Caffe yang baru saja di buka 3 bulan lalu, walaupun terlahir dari keluarga berada, tapi prinsip sarga setelah dewasa ingin hidup dengan apa yang dia punya sendiri.

"Gw juga jadi pengen kerja dah ger, bosen gw pulang ngampus gada aktivitas, apalagi kalo libur bingung mau ngapain" adu darfa

"Ya elo hidup ngebebanin Mak bapak Lo aja, kerja Napa nyet, ngepet kek apa kek " sahut Gerald

"Ya kerja apaan gw bingung mau mulai bisnis apaan" ucap darfa mengetuk ngetuk dagunya

"Ya kaya si sarga noh buka caffe, awas aja Lo kalo sampe buka celana hahaha" Gerald tertawa puas, sedangkan darfa hanya menatap jengah ke arah Gerald

"Gw cabut" ucap zeran

"Kemana?" Tanya darfa

"Rumah" jawabnya singkat

"Oke" jawab Gerald

Tidak, zeran tidak ingin kembali ke rumah dulu saat ini, zeran hanya ingin mencari wanita itu yang tidak zeran ketahui namanya.
*
*
*
*
*
*
*
*
Sedangkan di lain tempat, syana masih tertidur di kasur empuknya, dengan mata yang sembab, hidung yang merah, ya syana memang menangis, siapa yang tidak menangis disaat mahkota yang dia jaga di rebut paksa oleh lelaki brengsek.

"Nak makan dulu" suara mama syana sambil mengetuk pintu,Syana terbangun dan merasakan pusing, lalu dia bangkit membuka kan pintu untuk sang mama

"Loh kamu kenapa, kok sembab gitu Kamu nangis? nangis kenapa nak cerita sama mama" ujar sang mama

"Gapapa, aku cuman kangen papa aja ma" syana tersenyum paksa 

Mama syana pun langsung memeluk syana dan mengusap kepala syana, menenangkan syana yang kini menangis pecah di pelukan sang mama.

"Maafin mama ya nak, mama belum bisa bahagiain kamu ya" ujar sang mama, syana menggeleng dengan tangis yang belum reda

Kini tangis syana sudah tidak terdengar lagi dan mengendurkan pelukan nya dan menatap sang mama

"Maafin aku kalo aku ngecewain mama, maafin aku belum bisa bahagiain mama" ucap nya memegang tangan sang mama

"Sudah sudah kita makan dulu ya, kamu belum makan, nanti kita ziarah ke makam papa ya" syana pun mengangguk
*
*
*
*
*
*
*
"Kemana lagi gw nyari tuh cewek" ujarnya frustasi sambil mengacak rambut

Zeran memakai kembali helm nya dan menyalakan motor nya dan melaju meninggalkan tempat tadi

Dalam perjalanan zeran melihat perempuan yang dia cari sedari tadi, tanpa pikir panjang lagi zeran memberhentikan motor nya, lalu turun berlari menghampiri nya

"Tunggu" ucapnya

Kedua perempuan itu pun berbalik menatap zeran, ya syana terkejut melihat zeran di depan nya

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya zeran

"Kamu kenal sama dia nak?" Tanya mama syana, syana pun sontak menggeleng

"Saya kenal Bu, bisa saya berbicara sebentar dengan nya?" Tanya zeran pada mama syana

"Siapa nama kamu?" Tanya mama syana

"Zeran Anderaksa Calfi" jawabnya sambil menjulurkan tangannya

"Marissa, mama syana" jawabnya menerima uluran tangan zeran

"Namanya ga asing, gw yakin sering denger nama itu, tapi dimana" tanya zeran dalam hati menatap syana

"Kamu bicara dulu ya mama tunggu disana" ujar sang mama menunjuk warung kecil yang tersedia di dekat pemakaman.

"Ya udah aku ngobrol dulu bentar, mama tunggu ya jangan kemana mana" jawab syana sambil tersenyum

Mama syana pun berjalan ke arah warung meninggalkan syana dan zeran.

Zeran menatap syana yang membuang muka, cantik, itu yang zeran ucap kan dalam hatinya

"Apa yang perlu di bicarain kak?" Tanya syana memulai pembicaraan

"Lo ga pegel berdiri terus?" Jawabannya mengalihkan pembicaraan, entahlah zeran pun bingung ingin memulai dari mana

"Gw ga punya banyak waktu kak" jawab syana tanpa mengalihkan pandangan nya

"Fine..Gw mau tanggung jawab" jawab zeran to the poin

"Gw tau niat Lo baik kak, tapi gw ga bisa" jawab syana menatap zeran

"Why?" Tanya zeran penasaran

"Gw tau Lo orang kaya kak, dan gw yakin orang tua Lo ga bakal Nerima gw, apalagi kalo tau kalo Lo nikahin gw karena tanggung jawab, lagian gw juga ga hamil jadi gausah, gw gapapa" jelas syana lalu berjalan meninggalkan zeran, dengan sigap zeran mencekal lengan syana, dan menatap syana

"Tapi gw yang gapapa, rasa bersalah ngehantuin gw, urusan keluarga gw biar gw yang omongin sama mereka" mohon zeran

Air mata syana lolos begitu saja, dia sudah berusaha untuk menahan nya tapi syana gagal menahan nya air mata itu kini lolos begitu saja.

Zeran pun mengusap air mata syana dengan tatapan hangat, lalu menangkup wajah syana

"Gw mohon, gw gamau jadi cowok brengsek kedua kalinya karena ga tanggung jawab" pinta zeran

"Kita aja ga saling cinta, jangankan cinta, kita aja ga kenal kak" ucap syana

"Gw yakin bisa cinta sama Lo setelah gw nikahin Lo, dan Lo pun sebaliknya iya kan?" kekeuh zeran, syana pun tertawa pelan melihat keseriusan zeran yang menurut nya lucu

"Gw ga tau kenapa Lo mau banget nikahin gw kak, semoga Lo serius ke gw" pinta syana dalam hati sambil mengangguk dan tersenyum

"Serius? Lo terima gw?" Zeran menatap syana serius, syana pun hanya mengangguk

"Ck bilang iya susah banget buat Lo?" Kesal zeran

"Iya kak" jawab syana, zeran pun tersenyum, tanpa sadar zeran langsung memeluk syana, entahlah rasanya sangat bahagia bagi zeran
Syana pun terkejut dan membalas pelukan zeran.




































Ikuti alurnya
Nikmati kisahnya
Dan temukan akhirnya

KENAPA HARUS AKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang