Teras Kedai Kopi

0 0 0
                                    

bukankah kau memahami secangkir kopi
yang setia dengan ujung pahit di lidah,
namun tidak dengan minuman lainnya
yang bergantung kepada beberapa gula
tapi kau menyanggah kalau soal rasa
tergantung pula keinginan lidahnya

jika begini terus kapan setujunya?
kau bilang bahwa tak selamanya
harus berada dalam rasa yang sama
jika hanya ingin terus bersama
bahkan sesekali perlu perbedaan
agar paham inginnya satu sama lain

begitu juga dengan tagihan ini,
kau bilang kali ini kita harus sepakat
sebagai tanggunganku yang berbudi
tak terima, tapi kau sudah pergi saja.

2022

Kembali ke RahimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang