salon waria

7.3K 50 3
                                    

Afi begitu sebal tiap kali istrinya memaksanya untuk menemaninya nyalon, bagaimana dia tidak kesal dia harus menunggu lama terlebih salon yang dia pilih adalah salon waria.

Waria waria ini suka sekali menggodanya, mereka suka memegang dan meraba raba badannya tanpa seizinnya.

Istrinya yang melihat itu hanya tertawa saja karena dia merasa lucu melihat muka suaminya yang bete.

Afi selalu memakai pakaian ketat yang menonjolkan otot ototnya terutama otot dada, dia memakai kemeja putih yang lumayan ketat dan ngepress dengan badannya yang bak binaraga.

Dapat terlihat dari kemejanya otot dadanya yang besar dan bidang, bagaimana hal ini tidak membuat para homo terangsang? Jelas Afi yang tidak sadar pakaiannya mengundang sering menjadi sasaran pelecehan, begitupula di salon waria ini yang mereka selalu mencuri curi kesempatan untuk meraba raba dan mencubit dada Afi yang bidang.

Sebenarnya ketika dadanya dicubit Afi merasakan sensasi geli kesetrum yang merangsang kontolnya sedikit ereksi, dada memang menjadi bagian sensitifnya terutama pentilnya.

"Jadi berapa jeng?", Suara seorang wanita terdengar saat Afi bermain dengan hpnya. Dia menoleh melihat istrinya yang berbasa basi dengan waria yang bernama Rona, nama aslinya adalah Tony tapi dia lebih suka dipanggil Rona.

"Buat pelanggan setia mah gretonggg, ets tapi cuman sekali aja", mendengar perkataan Rona membuat Isna senang dia bisa di spa secara gratis.

Dia tahu bahwa salon waria langganannya berkembang dan membeli ruko di sebelahnya yang ternyata dijadikan tempat spa.

Untungnya sebagai pelanggan setia dia bisa mencoba jasa spa ini secara gratis.

Isna melihat Afi dan berkata, "sayang kamu gapapa ya nungguin lama? Atau kamu mau sekalian di spa juga?"

"Gak, gak usah"

Afi yang memikirkan badannya disentuh sentuh oleh sekumpulan waria langsung menolaknya, dia tidak merinding memikirkannya karena dia tahu pasti mereka mencuri curi kesempatan untuk melecehkannya.

"Lama gak sih jeng di spa?", Isna kembali mengobrol dengan Rona.

"Lumayan jeng, mending kamu suruh dia potong rambut di sini aja deh jeng, biar gak lama nunggunya", kata Rona.

Isna yang mendengarnya mengangguk setuju karena dia berpikir kasian juga suaminya menunggu lama. Dia melihat rambut suaminya yang tidak terlalu panjang bahkan pendek jadi dia , "sayang kamu sekalian hair treatment aja gimana"

Afi berpikir kayaknya spa juga lama jadi dia lebih baik melakukan sesuatu, "yaudah boleh"

Rona dan Isna pun pergi ke lantai atas yang dibikin nyambung dengan ruko sebelah, Afi dilayani oleh asisten Rona yang bernama Isabel.

Isabel memijat pundak Afi yang kekar, menyentuh otot pundaknya saja membuat Isabel ngaceng, "mau dipijet juga gak ganteng?"

"Gak gausah, langsung aja", Afi gak mau banyak bacot dengan waria waria yang ada di sini.

"Hmm yaudah deh kalo gitu", kata Isabel, dia pun membersihkan rambut Afi lalu mengeringkannya.

"Sambil nunggu kering nyalain dupa dulu ya biar wangi hihihihi", kata Isabel yang menyalakan beberapa batang dupa.

Afi mencium aroma mint dari dupa itu, dia melihat Isabel mengunci pintu masuk toko, menutupnya dengan horden dan membalikkan palang toko ke tutup.

Entah apa yang dia ingin lakukan Afi gak begitu peduli, Isabel pergi ke atas dan melihat Afi masih di kursinya.

Afi tiba tiba merasa lemas seakan tubuhnya kehilangan tenaga, entah kenapa dia tidak bisa menggerakkan jari jarinya.

"Halo, ada orang disana?", Afi berteriak mencari pertolongan, terdengar suara langkah kaki datang dari lantai 2.

Terlihat Isabel dan Rona mendatangi Afi, melihat Afi yang diam saja keduanya tersenyum.

"Wah bener bener manjur nih cong", kata Rona ke Isabel.

"Iya kan, gak rugi beli dupanya", Isabel tersenyum senang.

"Halo, tolong dong saya gak bisa gerak tiba tiba", Afi melihat dua waria itu dan kebingungan akan maksud percakapan mereka.

Rona berdiri di belakang Afi dan mengelus elus dadanya yang besar dan bidang, "udah kamu tenang aja rileks, ini cuman bentaran doang kok"

Untuk baca selanjutnya silahkan langganan di karyakarsa author, link klik profil.

slave daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang