Mario Wijaya adalah seorang akuntan sukses dengan gaji 500 juta perbulan bahkan kadang jika beruntung dia mendapatkan miliyaran perbulannya, tinggal di rumah mewah, memiliki badan berotot yang gagah, wajah tampan yang proposional membuat dirinya merasa superior terutama ketika dia melihat kontolnya yang besar dan berurat.
Dia sering sekali ngentot dengan model dan wanita wanita cantik di clubbing, para wanita menyukai kegagahan Mario terutama kulitnya yang sawo matang dan rambut rambut kecil di jenggotnya yang membuat Mario makin gagah.
Apalagi goyangan dan stamina Mario yang membuat para wanita yang diundangnya kelebekkan dan ketagihan, tak jarang dia ngentot dengan 2 hingga 5 wanita sekaligus selama berjam-jam.
Dalam hidup Mario ada beberapa tokoh kecil yang tidak disadarinya yaitu Wawan, Joko, dan Afi yang adalah pembantu di rumahnya.
Para pembantu di rumahnya ini sangat iri dengan Mario baik ketampanannya, kekayaannya, kekuasaannya, dan fisik Mario membuat mereka iri.
Di lain sisi mereka juga sange setiap melihat Mario dengan otot otot kekarnya yang gagah sebab mereka adalah seorang gay, benar benar kebetulan bahwa 3 pembantu di rumah Mario itu seorang gay.
Mereka pun mengetahui satu sama lain homo juga karena aplikasi gr*ndr yang menunjukkan lokasi masing masing dari mereka.
Mereka juga sering coli dengan melihat foto serta video Mario yang Shirtless atau bahkan telanjang tanpa sehelai benangpun.
Akses mereka sebagai pembantu membuat mereka dapat masuk kamar Mario, diam diam mereka menaruh perekam di sana dan juga kamar mandi Mario yang luasnya melebihi rata rata rumah orang biasa.
Melihat dada Mario yang besar dan berotot dengan perutnya yang sixpack dan kontolnya yang besar membuat mereka selalu bergairah tetapi tak ada dari mereka yang berani mendekati Mario sebab mereka tahu bahwa Mario sangat homophobic, begitu ketawan suka dengan pria atau bahkan memiliki tingkah laku seperti pria kemayu langsung bakalan dipecat oleh Mario.
Jadi mereka hanya bisa menatap Mario dari jauh untuk memegang badannya pun mereka harus membuat alasan khusus seperti memijati Mario atau membantu boss mereka itu meregangkan badan.
Di malam hari seperti malam malam yang biasa ada 3 pencuri yang memakai penutup kepala mengendap ngendap ke perumahan mewah, mereka tentu saja tidak bisa masuk sembarangan ke perumahan mewah ini tetapi karena mereka memiliki kenalan satpam yang bersedia bekerja sama temtunya mereka bisa masuk untuk mencuri dari rumah rumah mewah di sini.
Si satpam sendiri sudah memberikan target yang harus mereka curi seperti rumah yang dikosongi selama lebih dari 3 bulan karena jarang ditempati, tapi mereka juga harus mengambil barang yang berharga namun tidak terlalu dipedulikan oleh pemiliknya jika menghilang seperti laptop bekas atau hp bekas, orang kaya memiliki banyak hp dan juga laptop.
Dari 5 rumah sudah 4 rumah mereka kantongi hartanya, mereka tidak mengambil terlalu banyak dari satu rumah cukup beberapa barang berharga saja.
Tiba tiba mereka mendengar suara langkah kaki seperti orang berlari, langsung saja mereka bersembunyi di semak semak.
Tak berapa lama kemudian terlihat seorang pria berotot yang gagah dan maskulin berlari tanpa memakai baju sama sekali hanya celana pendek ketat, keringat membasahi seluruh badannya. Pria itu adalah Mario dan dia sedang berlari malam sambil mendengarkan musik menggunakan earphone.
Para pencuri yang melihat Mario berlari langsung merasakan celana mereka menjadi sesak, yap mereka ngaceng melihat ketampanan dan kegagahan Mario.
3 pencuri itu sama sama tertarik kepada sesama jenis, hanya satu pencuri yang adalah biseksual.
Melihat Mario mulai menjauh salah satu dari mereka yang bernama Tio berbicara kepada temannya, “eh kita susul dia gak?”
“Hah ngapain lu, gak usah udah kita lanjutin misi aja dulu”, kata David teman sekomplotan dari pencuri itu.
“Udah kita ikutin aja, gw sange berat nih”, Tio meremas kontolnya yang mulai mengeras.
“Emangnya dia mau ngentot ama lu??”, Tanya Nanda pencuri berbadan gendut.
“Gw punya ide”, Tio mengeluarkan pistol dari tasnya, melihat itu mereka berdua saling memandang dan tersenyum.
Mario yang selesai berlari memasuki rumahnya dengan keringatan penuh, dia langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan badannya.
Saat menyabuni tubuh kekarnya dia merasakan aliran hangat yang membuatnya sange, dia pijat pijat pelan kontolnya.
'Sial' pikirnya karena dia harus menuntaskan ini, buru buru dia mengambil handuk dan mengeringkan tubuhnya.
Dia menuju ke lemari tersembunyi dibawah tempat tidurnya dimana ada sebuah onahole yang terbuat dari silikon dan sebuah lubricant, dia berikan onahole itu lubrikan dan meratakannya dengan jarinya lalu menancapkan kontolnya yang mengeras ke onahole itu.
Afi yang sedang bertugas menjaga saat itu tiba tiba dipanggil oleh Wawan, “fi sini fi ada tontonan bagus”
Afi yang mengetahui maksud dari Wawan langsung mengikutinya pergi ke kamar pembantu yang jarang disentuh atau dikunjungi Mario, dimana ada sebuah tv yang menampilkan kamar Mario dimana pria kekar berotot itu sedang mengocok dengan onahole.
Sudah ada Joko yang ikut mengocok, Afi dan Wawan pun langsung membuka celananya dan ikut mengocok juga. Mereka mengocok satu sama lain.
Pikir Afi meninggalkan post satpam depan rumah tidak berbahaya sebab lingkungan perumahan elit ini sudah pasti aman sayangnya tidak untuk malam ini dimana ketiga hyena yang lapar melihat bahwa tidak ada halangan untuk mereka memakan ‘daging gemuk’ yang mereka incar dari tadi.
Ketiga pencuri itu langsung menerobos masuk, melihat bahwa ada satu ruangan yang masih menyala mereka tahu bahwa mangsa mereka ada di sana.
Mario menaik turunkan onahole di kontolnya yang membuat saraf saraf kontolnya terasa nikmat, semakim cepat dia mengocok semakin nikmat pula rasanya. Tanpa sadar di celah celah pintu ketiga pencuri itu mengintip perbuatan Mario.
Mario yang tidak sadar tetap mengocok kontolnya sambil menatap cermin yang memperlihatkan tubuh berototnya, saat dirinya akan klimaks Tiba tiba sebuah suara mengagetkannya.
“Angkat tangan kalo gak mau mati”, Mario yang marah sebab saat mau muncrat tertunda ingin memarahi orang tersebut tetapi begitu dia berbalik dia melihat sebuah moncong pistol ditodongkan ke arahnya.
Ingin baca kelanjutannya silahkan baca di karyakarsa author