BAB 5

1K 137 8
                                    

Happy Reading


Wuxie!"

Tanpa mendengar kan panggilan Zhang Qiling, dia berlari ke arah sumber suara.

Itu benar Pangzi bersama beberapa orang yang tidak dikenalnya. Mereka sedang di serang oleh sekumpulan serigala ganas.

"Pangzi!!" Teriak Wuxie. Dia sangat lega, itu benar Pangzi.

Teriakan Wuxie membuat semua orang menoleh ke arahnya.

"Wuxie!" suara Pangzi memanggilnya.

Bersamaan dengan kedatangan Zhang Qiling yang berdiri di dekat Wuxie "Wuxie"

"Xiao Ge, tolong mereka, itu Pangzi"
Tanpa berkata apa pun Zhang Qiling langsung membantu mereka dari serangan serigala.

"Mundur" Zhang Qiling memerintahkan pada Pangzi dan lainnya yang tampaknya terluka.

Dengan pedangnya, Zhang Qiling menyerang dengan brutal. Pangzi tidak diam saja dia membantu melawan para serigala. Situasi mulai dapat mereka kendalikan, tapi serigala adalah makhluk yang cukup cerdas, mereka mulai mengeluarkan suara lolongan , Zhang Qiling yakin mereka sedang memanggil kawanan lain.

Tidak ada yang menyadari ada satu serigala yang mendekat ke arah Wuxie, menggeram hingga air liurnya menetes, menambah kesan ganas pada serigala itu.

Wuxie menelan ludah memandang serigala itu.

Kenapa dari sekian banyak orang harus aku?, Batin Wuxie

Serigala itu perlahan berjalan mendekat ke arah Wuxie. Wuxie menggenggam erat kayu yang ia dapatkan saat berlari kesini.

Begitu serigala itu menerjang ke arahnya, dia bergegas memukul ke arah serigala itu dengan membabi buta. Beberapa pukulan mengenai kepala serigala , sisanya hanya memukul angin.

Tiba-tiba ada serigala lain yang mendekat ke arahnya, dalam sekejap mata Wuxie merasakan ada taring yang merobek legannya .Wuxie langsung mengarah kan tongkat ke kepala serigala itu memukulnya dengan keras.

Dan saat serigala itu mundur karena pukulannya, beruntung Zhang Qiling datang mengarahkan pedangnya menusuk dada serigala itu, memandangnya tajam dan menusuk.

Zhang Qiling berlari mendekat ke arah Wuxie untuk memastikan keadaannya. Lengan Wuxie robek, dan mulai mengeluarkan banyak darah.

Luka akibat gigitan ular saja belum sembuh sekarang ditambah luka robekan.

Sambil meringis kesakitan Wuxie tersenyum cerah ke arah Zhang Qiling "Xiao Ge lihat, bukan kan aku cukup hebat"

Wuxie bisa-bisanya kamu bilang kayak gitu!!!

"Naif, astaga lihat lengan mu," ucap Pangzi, ia sangat khawatir melihat keadaan Wuxie.

"Ayo pergi" Zhang Qiling mengangkat tubuh Wuxie menggendongnya dan bergegas mencari tempat yang aman.

Pangzi dan yang lain juga bergegas mengikuti Zhang Qiling.

Sementara Wuxie merasa sangat malu, pipinya memerah. Dia tidak pernah di gendong seperti ini oleh orang lain. Tapi setelah itu dia mulai merasa pusing dan akhirnya kesadarannya pun hilang.

PINGXIE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang