BAB 7

1.1K 131 5
                                    

Happy Reading


Tiga jam telah berlalu, kini di hadapan mereka terlihat banyak reruntuhan batu yang di sampingnya ada sebuah gua.

"Ini pasti guanya" gumam Lian

"Tunggu apa lagi ayo masuk" Ucap Pangzi

"Kita tidak bisa langsung masuk ke gua ini, beberapa orangku akan memeriksanya terlebih dahulu setelah itu yang lain menyusul" ucap Lian

"Aku akan masuk terlebih dahulu" ucap Wuxie

"Tidak, kau pasti akan menyebabkan masalah" Tegas Lian

"Kau pikir aku anak kecil" ucap Wuxie

"Kau memang anak kecil tuan muda Wu" Ucap Harry, salah satu tim Lian

"Sudahlah tuan kecil sebaiknya kau turuti saja apa kata Lian. Dan juga kau memang masih kecil naif hahahah lihatlah tubuhmu yang pendek itu hahaha" ucap Pangzi dengan nada menggoda.

Wuxie hanya diam sambil menatap sinis Pangzi. Dia pastikan akan membalas si gendut ini nanti.

***

Beberapa orang Lian mulai membangun tenda sebagai basecamp. Lian berencana hanya membawa 4 orang miliknya, bersama Pangzi dan Wuxie untuk masuk ke dalam gua sedangkan yang lainnya menunggu di luar, ini sesuai apa yang diperintahkan Mr Hendrix.

"Dua orang tim ku akan masuk terlebih dahulu untuk melihat situasi di dalam, jika situasi aman mereka akan menghubungi kita lewat alat ini dan kita bisa masuk" Jelas Lian sambil menunjukkan alat komunikasi mereka.

"Oke"

Dua anak buah Lian memasuki gua itu, sedangkan yang lain menunggu kabar selanjutnya.

Wuxie masih memikirkan Zhang Qiling, di mana keberadaannya sekarang, atau jangan-jangan sudah masuk ke dalam makam kuno. Dia masih heran kenapa Zhang Qiling pergi dahulu tanpa menunggu mereka, bukankah lebih baik jika pergi bersama , mereka bisa saling melindungi.

"Tuan kecil" Pangzi berjalan ke arah Wuxie dan duduk di sebelahnya.

"Hm"

"Tiba-tiba aku berpikir, mungkin saja saat ini kakekmu sudah mengirim orang untuk mencari mu, kita sudah pergi begitu lama"

" Hm, jika dia menemukan ku mungkin aku akan di lempar ke kandang singa" Wuxie menghela nafas pasrah

"Dan kemungkinan lain aku akan di lempar ke Amerika" Jika mengingat Amerika ,Wuxie rindu ingin kembali. Tapi dia juga suka di Shanghai, tempat kelahirannya. Dia bahkan berencana ingin melanjutkan pendidikan disini.

"Dan kau akan di larang kembali ke tempat seperti ini lagi" Pangzi yakin keluarga Wu tidak akan membiarkan Wuxie kembali ke tempat seperti ini, memang akan lebih baik jika bocah naif ini tidak berada di tempat seperti ini lagi.

"Itu pasti, tapi aku bukan anak penurut"

"Ya kau itu keras kepala dan ceroboh, bahkan menurut ku kau itu sering tertimpa sial, sebaiknya sepulang dari sini pergilah ke kuil dan berdoa hahahah" Ucap Pangzi menggoda Wuxie

Wuxie yang kesal pun melempar ranting ke arah Pangzi, lama-lama si gendut ini membuat Wuxie tinggi darah.

"Dasar gila" gerutu Wuxie

"Oh ya naif, kau belum menceritakan mengenai bagaimana kau bisa diselamatkan oleh si bisu Zhang itu, dan apa tujuannya kesini?"

"Entahlah, saat aku bangun sudah ada Xiao Ge, mengenai tujuannya dia bilang ingin mencari ingatannya"

PINGXIE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang