" hufff..jam berapa nih? HAH ! Jam 8 ? Aduhh telat lagi nihhh" ucap nya dengan ekspresi kesal.
"gini nih kalo ngak ada yg bangunin. Coba aja ibu sama ayah masih ada " ucap nya.
Seperti biasa, Efrain selalu bangun kesiangan karena terlalu sering belajar hingga larut malam.
Dia adalah anak tunggal, ayah dan ibunya meninggal dalam kecelakaan 4 tahun yang lalu. Kejadian tersebut membuat mental Efrain cukup terganggu selama kurang lebih 1tahun.
Ayahnya adalah seorang pemilik perusahaan farmasi di Salah satu kota di Indonesia. Namun perusahaan ayahnya tersebut terpaksa harus ia jual karena tidak mungkin remaja berusia 16 tahun itu mengurus perusahaan yang sebesar itu.
Ia hidup sendirian di salah satu kompleks perumahan mewah dengan menggunakan uang hasil penjualan perusahaan ayahnya tersebut.
Tentunya bukan jumlah yang sedikit, perusahaan ayahnya terjual dengan harga 5Triliun rupiah. Itu mungkin cukup untuk memenuhi kehidupan nya tanpa bekerja sekalipun.
•••
Efrain bergegas menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka. Jangan tanya soal mandi, Efrain jarang mandi pagi soalnya.Namun, tanpa ia mandi sekali pun wajahnya yang tampan itu mampu membuat siapapun yang melihatnya jatuh hati. Wajahnya yang manis serta kulitnya yang begitu lembut membuat ia tampak seperti seorang aktor terkenal.
Efrain berangkat ke kampus dengan jalan kaki, Karena tak begitu jauh dari kompleks perumahan nya. Mungkin hanya sekitar 6 menit.
" Huuh, nyampe juga akhirnya " ucap Efrain berhenti di depan kelas.
" Woii... lu telat lagi ? Wahh kebiasaan nih anak " ucap seorang sahabat nya bernama Vince
" Telat pala lu, belum juga dateng dosen nya " ejek Efrain.
" Yaudah masuk luu, ngapain di situ ? Mau nungguin Bu vina ? Wkwkwk "
" Enak aja, iya iya gua masuk " timpal Efrain.
Vince dan Efrain sudah menjadi sahabat sejak SMA , mereka selalu kompak dalam segala hal.
Vince anak yang selengek an tapi care banget sama Efrain. Vince bukan tipe temen yang mata duitan, jadi ngak mungkin dia temenan sama Efrain cuma gara-gara duitnya.
" Ehh, tugas lu udah selesai ? " Tanya Vince
" Udah dong, kenapa ? Mau nyontek ? Wkwkwk " jawab Efrain.
" Kagak woii gua juga udah nih , yakali nyontek sama lu " timpal Vince.
" Tuhh, Bu vina Dateng. Dahh diem lu "
Vince dan Efrain mengikuti kelas dengan baik , selama pelajaran berlangsung mereka memang tampak berbeda dengan mahasiswa lain. Mereka lebih aktif bertanya dan selalu mencatat setiap materi yg di berikan.
Kelas hari ini pun telah berakhir, kini mereka berdua berencana pergi bersama ke pantai dekat kampus.
" Vin, kita ke pantai ngak sore ini ? "
" Iya dong, seperti biasanya " jawab Vince.
Mereka memang sering menghabiskan waktunya di sore hari untuk menikmati senja yang begitu indah.
Mereka berdua berjalan bersama menuju pantai, dengan saling tertawa yang mengisyaratkan bahwa mereka adalah sahabat yang tidak mungkin bisa terpisahkan.
Pantai sore hari ini nampak tidak biasa , cahaya yang biasanya berwarna kuning kini berubah menjadi merah muda dengan sedikit kebiruan.
" Rain, lu nyadar nggak kalo sunset nya beda kek biasanya ?" Tanya Vince sembari menunjuk ke arah langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The future of 8022
Science FictionMemiliki ketertarikan dengan dunia teknologi dan sains, membuat Efrain Gladwin memiliki impian untuk membuat sebuah mesin penjelajah waktu yang mampu membawa nya jauh ke masa depan. Apakah dunia masa depan akan lebih baik ? Atau bumi dan manusia sud...