Sudah beberapa Minggu terlewati dengan damai dan tentram. Tak ada kejadian lagi setelah hari di mana Taehyung menyerang Jungkook. Semua kembali normal seperti sedia kala. Begitu pula dengan Sohyun yang menjalani kehidupan kuliah tanpa halangan sedikit pun.
Rumor tentang para gadis muda yang terbunuh pun sudah tak ada lagi. Korban korban yang berjatuhan pun, sudah tak ada. Pernah sekali, Sohyun bertanya pada Jungkook, tentang kenapa tak ada lagi gadis muda yang pria itu minum darah nya. Dan Jungkook hanya menjawab, dia sedang tak bernafsu untuk meminum darah dari gadis gadis itu.
Walaupun sedikit membingungkan, tapi tetap tak ayal membuat Sohyun senang. Itu artinya tak ada lagi korban korban yang kehilangan nyawa karena ulah Jeon Jungkook. Dan artinya juga, Jungkook berniat merubah dirinya ke arah yang lebih baik.
Ya. Semuanya berjalan lancar, sebelum Namjoon mendatangi Sohyun setelah selesai kelas hari ini. Sohyun ingat bahwa pria yang tadi mendatangi nya itu adalah seorang detektif yang sedang menangani kasus yang tengah terjadi satu bulan terakhir ini. Dan pertemuan terakhir Sohyun dengan detektif itu terjadi, setelah dirinya mengetahui identitas Jungkook yang sebenarnya.
“Ada apa lagi?”
Hampir saja Sohyun berteriak, saat tiba tiba saja Jungkook muncul di sampingnya, “Sudah ku bilang, jangan muncul tiba-tiba seperti ini Jungkook! Kau mengagetkan ku.” entah sudah berapa kali Sohyun mengingatkan Jungkook untuk muncul dengan normal, tapi tetap tak dihiraukan olehnya.
“Aku tidak mengagetkan mu. Kau saja yang sedang melamun.” elak Jungkook santai.
Mendengar jawaban Jungkook, Sohyun hanya menghela nafas dan mengikuti Jungkook yang sudah berjalan terlebih dulu. Mengabaikan tatapan tatapan tak suka yang tertuju padanya saat ia berjalan berdampingan dengan Jungkook.
Bukan hanya mereka yang menatap aneh saat Sohyun berjalan dengan Jungkook. Tapi dia pun merasa aneh pada dirinya sendiri. Entah sejak kapan, sudah menjadi kebiasaan mereka sedekat ini saat di kampus maupun di luar kampus.
“Kenapa pria itu mendekati mu?”
Sohyun menoleh saat Jungkook membuka suara, “Ah, detektif yang tadi maksud mu?”
Jungkook hanya mengedikan bahu, “Dia ingin berbicara dengan ku, tapi karena hari ini aku harus kerja paruh waktu, aku menolaknya.” Awalnya tak begitu perduli dengan penjelasan Sohyun, kini atensi Jungkook berpaling pada Sohyun sepenuhnya.
“Serius?” tanya Jungkook penasaran.
Sohyun mengangguk, “Dan ku ganti jadi esok hari.”
Seperti ada bom yang meledak di dalam kepalanya, seketika ekspresi Jungkook berubah masam. Seperti tidak suka jika Sohyun harus bertemu dengan pria itu.
Bukan. Bukan cemburu dalam arti yang lain. Hanya saja, ingat rahasianya?
Ini tentang kesinambungan bangsa nya. Lagipula—Jungkook memang sudah berhenti untuk tidak meminum darah gadis muda lagi, seperti syarat yang buku itu katakan. Jadi seperti nya, Sohyun juga tidak perlu bertemu dengan detektif itu lagi dan membahas persoalan yang memang sudah seharusnya tidak perlu diungkit lagi.
Dan seharusnya, jika para detektif itu masih ingin hidup damai dengan kehidupan mereka. Mereka seharusnya menghentikan kasus ini.
Merasa jika wajah Jungkook berubah, Sohyun mau tak mau bertanya, “Kenapa? Kau seperti tidak suka.”
Dengan suara beratnya, Jungkook pun menjawab, “Kau tidak ada niat untuk mengatakan semua yang kau tau kan? Sebenarnya aku tidak mau mengatakannya lagi di saat seperti ini. Tapi—aku benar benar serius saat mengatakan bahwa aku akan mencelakai para manusia saat kau tak bisa menjaga rahasia.” lagi lagi Jungkook mengancam.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VAMPIRE:Destiny✔️
Fanfiction[E N D] °°°° Jungkook itu adalah penguasa. Titahnya adalah sebuah keharusan. Menentang berarti siap mati. Parasnya yang tampan, membuat siapa saja bertekuk lutut di hadapan nya. Ntah itu wanita, bahkan laki-laki sekalipun. Banyak yang memujanya. Ban...