Wuuusshhh
Sohyun menghentikan langkahnya saat merasakan ada semilir angin yang menyapa kulit nya. Yang Sohyun heran, angin ini tidak membuat nya nyaman melainkan angin dingin yang cukup menusuk kulit sampai ke tulang. Tatapannya mengarah ke sekeliling dengan awas.
Hari sudah berganti menjadi malam. Dan Sohyun masih berada di luar untuk menuju ke tempat kerja paruh waktunya. Sebenarnya dari perjalanan tadi, Sohyun merasa heran dengan sikap yang Jungkook tunjukkan tadi. Terlihat aneh, tak seperti biasanya.
Awalnya Sohyun berpikir bahwa sikap Jungkook itu terjadi saat pria itu tengah ingin sekali meminum darah—entah sudah berapa lama sejak terakhir kali pria itu meminum darah. Apalagi saat Sohyun lihat, mata Jungkook yang berubah warna menjadi merah dan gigi taring—khas bangsa vampir menyembul keluar.
Sedikit menakutkan, tapi entah ini hanya perasaannya saja atau apa—perasaan takut itu berbeda dari sebelumnya. Saat pertama kali, Sohyun mengetahui identitas diri Jungkook. Kali ini bukan rasa takut yang teramat, takut jika Jungkook hilang kendali dan mencelakai nya, melainkan takut kalau kalau terjadi sesuatu dengan Jungkook. Mengingat bahwa ekspresi wajah Jungkook terlihat begitu kesakitan.
Apa, sangat menyakitkan kalau menahan haus untuk tidak meminum darah manusia?
Satu fikiran itu yang mengganggu Sohyun, karena ia sendiri tak merasakan hal itu. Karena Sohyun bukanlah vampir, makhluk peminum darah.
“Haaah... Sudahlah, ku harap Jungkook baik baik saja.” gumam Sohyun pelan.
Niat hati ingin kembali melanjutkan perjalanan, tiba tiba saja langkahnya kembali terhenti. Saat tepat di depan nya, muncul seorang yang pernah ia lihat sebelumnya.
Aah, Sohyun ingat.
Matanya menelusuri wajah itu dengan seksama. Benar. Batinnya membenarkan, kalau sosok yang berdiri di depan nya ini, adalah pria berambut perak bermata biru yang pernah bertemu dengan nya di depan gerbang kampus beberapa Minggu sebelumnya.
Tapi—kenapa dia muncul lagi?
Sohyun mengernyit bingung, “Uhm.. kau yang waktu itu kan?” tanya Sohyun memastikan, walau jawaban nya sudah pasti.
Sosok yang ternyata Jimin itu, tersenyum dan mengangguk.
Tapi, walaupun Jimin sudah tersenyum tak membuat Sohyun merasa aman. Melainkan, firasatnya mengatakan ia sedang dalam bahaya. Apalagi saat Sohyun melihat bola mata indah berwarna biru itu berubah menjadi warna merah pekat. Warna mata seperti milik Jungkook saat pria itu tengah haus akan darah, atau tengah berhadapan dengan musuh.
Karena Sohyun merasa, ada yang aneh, dia pun perlahan mundur. Mengepalkan tangannya di sisi tubuhnya dengan gugup. Kali ini ia benar benar takut, bukan karena alasannya saat melihat Jungkook tadi. Tapi Sohyun benar benar takut, dalam arti yang sebenarnya. Tatapannya ketar ketir, melihat sekeliling nya tapi tak ada siapapun selain dirinya dan juga pria misterius di depannya ini.
Jimin yang melihat ketakutan Sohyun, merasa puas pun senang. Melangkahkan kakinya sedikit demi sedikit ke arah Sohyun. Melihat bagaimana kalutnya gadis itu saat ini.
“Jangan takut Sohyun, aku hanya ingin berbicara.” perkataan Jimin seperti Boomerang yang Sohyun dengar.
Berbalik memantul ke arah Jimin, karena saat ini Sohyun tak mempercayai Jimin sedikit pun. Gelengan Sohyun menjadi jawaban bagi Jimin. Tapi tetap tak menyerah mendapatkan apa yang dia mau.
Ini kesempatan nya. Jungkook tak ada, dan Jimin akan membawa Sohyun pergi bersama nya. Memiliki Sohyun, agar darah murni itu menjadi miliknya. Dan setelah itu, mengalahkan Jungkook dan menghancurkan kerajaan Vampire.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VAMPIRE:Destiny✔️
Fanfiction[E N D] °°°° Jungkook itu adalah penguasa. Titahnya adalah sebuah keharusan. Menentang berarti siap mati. Parasnya yang tampan, membuat siapa saja bertekuk lutut di hadapan nya. Ntah itu wanita, bahkan laki-laki sekalipun. Banyak yang memujanya. Ban...