07. Arloji Kesayangan

401 30 6
                                    

Jangan lupa berikan vote dan komentar ya guys, karena sangat berharga untuk saya 💖

***

Kelvin memang kaya raya. Dalam seminggu mungkin ia bisa berganti mobil, jika berlibur bisa menggunakan jet pribadi, bisa menyewa kapal pesiar sesuka hati, membeli barang mewah sepuasnya tanpa melihat harga. Tapi, walau begitu tetap saja Kelvin memiliki barang kesayangan yang tidak pernah lepas dari pergelangan tangannya.

Arloji milik Kelvin yang selalu ia pakai setiap pergi ke mana pun, kecuali saat sedang di rumah. Barang yang sudah seperti benda sakral yang terus menemani Kelvin dalam setiap langkahnya. Sebut aja arloji itu pembawa berkah bagi Kelvin, entah apa alasannya, pria itu selalu menolak untuk mengganti arloji keluaran terbaru walau harganya lebih tinggi. Namanya juga barang kesayangan, jelas tidak bisa tergantikan.

Dan kini barang kesayangan milik Kelvin Quinzel itu hilang alias dicuri oleh wanita penghuni kelab malam. Kelvin murka, ingin mencari si pencuri yang tega sekali mengambil arloji miliknya. Kenapa harus arloji? Bukankah dompet Kelvin pun juga berada di sana kemarin malam? Kenapa tidak mengambil uang saja yang jelas-jelas lebih menggiurkan mata.

"Mungkin dia tahu harga arlojimu itu, Bos." Shenzi mengomentari saat Kelvin tidak berhenti membahas arlojinya itu hingga membuat sang Asisten bosan mendengarnya.

"Bodoh. Kalau dia tahu harganya, pasti ia lebih memilih mengambil celana dalamku!" terka Kelvin lagi.

Sedangkan Shenzi memberika raut wajah seolah mengatakan 'what the hell?' pada Kelvin. Kenapa membandingkan arloji itu dengan celana dalam? Sungguh otak tuan muda ini sedang konslet sepertinya akibat terlalu memikirkan arloji sialan itu. Ups, Shenzi hanya mengatakan dalam hati, tak ingij mencari mati mendapatkan amukan Kelvin karena baru saja mengumpat barang kesayangannya itu.

"Oke oke, daripada kau terus mengeluh dan mengamuk lebih baik aku selesaikan saja," ujar Shenzi dengan menghembuskan nafas berat.

Pandangan Kelvin pun tertuju pada Shenzi yang kini telah mengeluarkan ponselnya. Mencari sesuatu di sana yang mana berhubungan dengan arloji Kelvin, tentunya. Shenzi adalah orang yang terdepan untuk mengatasi semua permasalahan Kelvin, termasuk masalah kecil seperti ini.

"Jadi, ini wanita yang kau temui kemarin malam?" tanya Shenzi menunjukan layar ponselnya yang berisi foto seorang wanita.

Kelvin menyipitkan matanya, menatap jeli foto yang ada di ponsel Kelvin seraya mengingat-ingat, apakah benar wanita itu adalah wanita yang tidur dengannya, maksudnya mencuri arlojinya.

"Kurasa dia orangnya."

"Benar? Tidak salah, 'kan?"

"Ya. Aku yakin dia. Rambutnya warna coklat muda, kulitnya putih, bibirnya merah dan—"

"Kenapa kau mendeskripsikannya sendiri?" selak Shenzi malah bingung melihat Kelvin yang mendadak memberikan ciri-ciri khusus wanita itu. Padahal Shenzi sudah melihat sendiri melalui foto.

Kelvin yang menyadari tingkah bodohnya itu sejenak diam untuk menatap Shenzi, lalu langsung berkilah dengan gaya bossy andalannya.

"Ya sudah, kalau begitu cepat temui dia dan ambil barangku padanya!" seru Kelvin.

Shenzi berdecak sambil mengantongi kembali ponselnya.

"Ya ya ya, aku tahu. Aku akan menemukannya dan tidak akan membutuhkan waktu satu hari arlojimu akan kembali ke tanganmu, Bos."

Kelvin mengangguk, memberikan kepercayaan sepenuhnya pada Shenzi untuk mendapatakn arlojinya itu. Dia tahu sang asisten akan berkerja dengan baik demi memberikan yang terbaik untuknya. Tetapi, mendadak Kelvin teringat sesuatu, hingga membuatnya kembali menolah pada Shenzi yang mulai serius pada ponselnya untuk mencari informasi mengenai wanita itu.

Not A Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang