1. Sesuatu yang mencurigakan

11 0 0
                                    

"Kita sudahi pertemuan hari ini, ibu harap kalian bisa mendapatkan nilai akhir semester lebih bagus lagi ya" ucap bu Lita selaku dosen Rora di semester akhir ini.

"Baik bu" menandai mahasiswa paham ucapan bu Lita.

Para mahasiswa pun keluar meninggalkan kelasnya satu persatu, kecuali Rora yang masih diam terpaku menghadap meja bu Lita di kelas.

"Kamu tau kan Rora, kalau nilai kamu ini di mata kuliah saya ada yang C?" tanya bu Lita kepada Rora.

Rora tidak menjawab, hanya mengangguk kecil.

"Lalu kapan kamu akan ikut semester pendek? Jadwal kamu ini udah mepet loh, tahun besok udah semester 8. Kamu ini mau lulus tepat waktu atau tidak?"

Terbata-bata Rora menjawab pertanyaan bu Lita.

"P-pasti saya akan ikut semester pendek, Bu.. Kemungkinan nanti ketika pendaftarannya sudah dibuka lagi akan segera saya daftar"

"Bener?" Bu lita memastikan bahwa ucapan Rora itu bisa dipertanggung jawabkan.

"Iya, bener bu. Saya janji"

Dengan muka melas khas Rora, Bu Lita pun percaya dengan perkataan Rora. "Oke, saya tunggu"

"Kalau gitu, saya permisi dulu ya bu" Rora segera pergi meninggalkan kelas.

***

"Raa!" Terdengar suara teriakan dari parkiran motor membuat Rora terhenti mencari sumber suara.

"Weh Ra, lu jalan cepet banget sih" Lena, sahabatnya Rora sejak semester 1 hanya saja sekarang mereka beda ruang kelas.

"Gue lagi buru-buru" Jawab Rora ketus.

"Mau kemana dah? Lu gamau nongki dulu sama Diva?"

"Diva dimana emang? Gue gak liat dia hari ini deh"

"Dia duluan ke belakang kampus, nongkrong dulu sama anak cowok. Ayolah Ra" Lena memohon agar Rora mau ikut nongkrong dengannya.

"Duh, gue ga bisa Len. Besok aja ya besok"

"Tuh lu mah gitu, besok besok. Taunya besok juga gak bisa" Lena merasa kecewa karena Rora tidak pernah bisa diajak kumpul bareng.

"Bukan gitu, lu kan tau sendiri kalo nyokap gue lagi sakit di kampung. Jadi gue harus part time Len" Rora mengingatkan Lena kalau dia pernah cerita perihal Ibunya yang sedang sakit.

"Uhm iya juga sih, tapi kan gue pengen banget sekali-kali lu nyempetin waktu gitu Ra buat nongkrong bareng gue sama Diva" Lena memegang lengan kanan Rora sambil menunduk.

"Udah gapapa, gue pastiin kalo gue bakal nyempetin waktu buat main bareng kalian. Atau- kalau lu berdua mau main ke kost gue di hari libur juga bisa kok" Rora memberikan tawaran agar Lena tidak sedih.

"Huft, oke. Nanti gue bilang Diva. Lu kabarin ya Ra kalau lagi ada di kost-an"

"Iya, tenang aja. Nanti gue kabarin kok"

"Yaudah, gue cabut duluan ya. Kasian Diva nungguin gue kelamaan"

"Bye Len, hati-hati" Rora juga segera pulang ke kost.


***

Drttt.. Drttt..

Handphone Rora bergetar, memunculkan nama ibundanya.

"Halo bu, ada apa?" Rora membuka panggilan

"Ra, kamu kapan kesini? Ibu kangen"

Seketika hati Rora meringis mendengar ucapan Ibunya.

"Maaf bu, Rora ga bisa kesana dalam jangka waktu dekat ini- karena Rora masih ada kuliah di Jakarta"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNWANTED JOB [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang