part. 2

9.9K 147 3
                                    

“Ingat guys, cerita ini hanya fiktif dan untuk fantasi semata, tidak dianjurkan untuk ditiru. Gunakan akal kalian dan jangan melakukan sex sembarangan. Ingat safe sex demi kebaikan diri sendiri dan juga orang lain.”

Sesampainya Marzuki diruangannya, dia melihat sarapan telah sedia di atas meja kerjanya. Melihat beberapa dokumen penting dahulu, setelahnya dia pun melahap sarapan dengan nikmat. Marzuki memang tipikal orang yang cukup angkuh dan galak. Tak heran banyak siswa serta baahan yang tak suka dengannya. Dirinya telah menikah lebih dari 20 tahun. Istrinya cantik walau badannya tak sebagus waktu gadis, namun marzuki tetap menjaga badannya. Dia juga memiliki sepasang anak kembar berusia 19 tahun yang sedang menempuh kuliah di kita yang berbeda. Marzuki cukup family man, walau sifat arogannya tak terpisahkan.

Marzuki sarapan tanpa ada merasakan hal yang aneh. Selesai sarapan dirinya menggosok gigi lalu kembali duduk memeriksa data-data penting sekolahan. Banyak email dan pesan masuk dari guru maupun staff sekolah. Sampai akhirnya satu jam berlalu dirinya mulai merasa gerah dan panas. Entah apa yang membuatnya panas, karena ac ruangan menyala 16 derajat. Dadanya mendadak gatal ingin dijamah serta lobang buritnya ikut berkedut gatal ingin merasakan susatu menyentuhnya. Marzuki dibuat frustasi seketika. Dirinya merasa tak nyaman kali ini. Duduk gelisah menginginkan sesuatu menjamah tubuhnya.

Sementara itu tepat pukul 9 ketika aidil, arif dan sidik akan menjalankan aksinya, mereka bertiga dicegat oleh guru olahraga untuk membicarakan tanding futsal mingu depan antar sekolah. Mereka bertiga mencoba menolak diskusi dengan dalih aidil sudah ditunggu kepala sekolah untuk membahas proposal pensi. Namun mereka tak bias menolak pada akhirnya, mengingat tanding futsal ini juga sudah merka nanti-nanti. Akan tetapi ketiganya sudah kepalang sange membayangkan bagaimana sang kepla sombong dengan bodi montok itu mendesah binal dibawah genjotan mereka.

“ok semuanya udah kumpul yah. Bapak mau kasih tau ke kalian semua, kalau waktu kita seminggu lagi. Bapak harap kalian latihan dengan serius. Ingat ini pertandingan harga diri kita melawan SMA Persatuan. Jadikan ini motivasi kalian semua. Paham?” ucap sang guru di ruang ganti futsal, dimana para siswa yang akan bertanding sudah berkumpul termasuk aidil, arif dan sidik.

“pak, kira-kira siapa yang akan gantikan firman sebagai kapten? Firman kan belum sembuh cedera” Tanya salah satu siswa.

“kapten akan diambil alih oleh aidil sampai firman sembuh” ujar guru olahraga.

“lah pak, kok saya? Saya belum sanggup pak” saut aidil yang lumayan terkejut.

“sudah gapapa. Kamu bisa. Saya lihat kamu selain ok sebagai ketua osis, kamu juga ok sebagai kapten futsal. Soalnya gocekan kamu mantap, kamu juga kencang” jawab sang guru dengan nada sedikit binal dan wajah mesum yang bisa aidil tangkap, namun tidak dnegan teman-teman lainnya diruangan ini.

Sektika aidil menelan ludahnya. Dia tak sangka sang guru yang berbadan besar penuh otot ini mengoda dirinya. Aidil yang tadinya udah gak sange, mendadak sange lagi. Dia tak menyangka bahwa aka nada target dia selanjutnya. Setelah aidil perhatikan, guru olahraganya boleh juga. Walaupun penuh otot, tapi dada bidangnya enak juga untuk dikenyot serta pantatnya enak juga untuk digenjot. Begitu lah yang ada dibenak aidil. Sehingga setengah sesi diskusi dirinya mematung tersenyum mesum sambil membayang dirinya sedang diservis oleh dua pria dewasa berbadan montok, yaitu kepala sekolahnya dan guru olahraganya. Ahh rasanya aidil tak sabar untuk itu.

Balik ke ruangan kepala sekolah dimana marzuki semakin bergairah dan menginginkan sesorang manjamahnya. Terlebih dada dan lubangnya terasa gatal sangat. Tak tahan, dirinya coba untuk menjamah dadanya dengan tangan sendiri. Disitulah marzuki mulai merasa nikmat. Tak terbayang sebelumnya bahwa dadanya akan senikmat ini jika disentuh. Merasa nikmat, sang kepala sekolah beranak dua itu mulai mencoba melepas beberapa kancing bajunya dan menjamah lebih agresif lagi hingga keluar suara lenguhan nikmat dari mulutnya.

Tok tok tok… suara pintu diketuk.

“siapa?” saut marzuki yang seikit kaget namun terus menjalankan aksi binalnya.

“saya pak, sarif. Mau ambil piring” saut laki-laki dari luar yang ternyata suami dari ibu kantin.

“ohhh, masuk aja rif” balas marzuki yang mencoba menahan nafsunya namun tak sanggup lagi memakai kemejanya. Sehingga ketika pak sarif masuk, dirinya melihat sang kepala sekolah yang Cuma memakai atasan kaot singlet putih ketat membentuk dada tebalnya dan membuat putting gedenya yang tengah tegang menyeplak jelas.

Sarif pria paruh baya berusia 47 tahun ini tampak tertegun melihat sang kepala sekolah yang hanya memakai singlet ketat doang. Menelan ludah ketika melihat dada montok dan putting yang menyeplak jelas dari balik kaos itu. Matanya tertuju pada itu tanpa lepas, maklum dirinya sudah bosen dengan sang istri yang sudah melar. Juga libido juga masih tinggi walau tidak muda lagi. Tergambar jelas dari pahatan badannya yang tegap, lengan berotot penuh urat serta kulit kecoklatan.

“wah tumben pak baju dinasnya gak dipake?” ucap pak sarif dengan mata jelalatannya.

“iya rif, lagi gerah aja” saut marzuki yang menahan gairahnya susah payah.
“masa sih pak, itu ac nya nyala” pak sarif tampak menahan hasrat untuk tak memeluk dan menyentuh badan montok sang kepala sekolah.

“btw dada bapak bagus juga, saya boleh pegang gak pak. Mirip dada istri saya waktu muda” sambung pak sarif sembari berjalan mendekati sang kepala sekolah.

Entah keberanian dari mana karena biasanya pak sarif hormat sekali dengan marzuki. Sang kepala sekolahpun tampak tak menolak ketika suami pemilik kantin itu berjalan mendekatinya, terlebih ketika matanya memandang lengan dan tangan pak sarif yang keras dan penuh urat, seketika dirinya mendadak ingin disentuh dengan lengan gagah itu. Sang kepala sekolah yang arogan itu pun tampak tak menilak ketika suami pemilik kantin itu memeluknya dari belakang dan kedua tangannya mulai meraba dan menjamah kedua dada tebal marzuki.

Marzuki mulai mendesah dan melenguh ketika kedua telapak tangan kasar itu menggenggam dan meremas lembut kedua dada tebalnya. Rasayna jauh lebih nikmat ketika dia remas dengan tangan sendiri.

“mmphhh… mmhhh” lenguh marzuki yang kesedapan.

“enak yah pak? Hmmm” Tanya pak sarif yang sange meremasi dada tebal marzuki. Marzuki tak menjawab, dirinya hanya mengangguk sambil menyandar pasrah dalam dekapan laki-laki seusianya yang tampak gagah itu.

Dirinya ikut pasrah ketika mulut nakal pak sarif mulai mecium, menjilat dan mencumbui leher serta wajahnya. Pak sarif yang sudah lama tidak ngewek, begitu mendapat barang bening dengan spek montok walaupun berbatang dirinya tak peduli, yang terpenting dirinya bias menikmati ngentot dan menyentuh badan mmulus orang kaya, kapan lagi bias ngentoti orang kaya semontok dan semulus ini, dirinya beringas dan rakus menjamah serta mencumbi tubuh menggoda kepala sekolahnya ini, tak peduli sang istri menunggunya di kantin. Rezeki tak dating dua kali baginya. Marzuki sendiri pun sangat menyukai ini, apalagi gesekan-gesekan kumis tebal pak sarif pada kulitnya. Sungguh teramat nikmat, belum pernah dia mengalami ini dengan istrinya.


Bagaimana kleanjutannya? Ikuti chapter berikutnya.

Bersambung…

"PANASNYA DI SMA" mini seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang