part. 3

8.4K 136 5
                                    

"Ingat guys, cerita ini hanya fiktif dan untuk fantasi semata, tidak dianjurkan untuk ditiru. Gunakan akal kalian dan jangan melakukan sex sembarangan. Ingat safe sex demi kebaikan diri sendiri dan juga orang lain."

"Njir lama banget nih pak amri. Gue udah pengen banget nih" Isi chat arif ke sidik dan aidil.

"Tau anjing lah" Balas sidik.

Aidil sendiri tak menjawab, karena dirinya sendiri asik menikmati sang guru menjelaskan. Sejak saat dirinya mendapat godaan secara tersembunyi oleh sang guru, membuat aidil menikmati badan menggoda sang guru. Sang guru pun semakin berani menggoda aidil dengan sesekali membungkuk tepat di depan aidil atau menungging mengambil penghapus tepat di depan aidil. Tentunya dengan kepolosan murid yang lain. Sampai akhirnya sang guru menyelesaikan informasi, barulah aidil tersadar dan langsung keluar kelas bareng arif dan sidik.

"dil, udah satu jam lebih nih, gimana jadi gak?" Tanya sidik.

"jadi lah, gue udah sange dari tadi" jawab aidil sambil berjalan santai membawa proposal osis.

"tapi tuh obat masih ada efeknya gak?" Tanya arif.

"ho oh, jangan sampe disana kita zonk dil. Bira gawat kita" sambung sidik.

"ada. Udah santai aja lu pada. Mari kita makan besar hari ini" saut aidil.

Sesampainya ketiga remaja berbadan tegap ini di depan pintu sang kepala sekolah, setelah melewati beberapa guru BP yang judes tentunya. Aidil coba mengetuk beberapa kali tapi tak ada jawaban. Sidik ikut megetuk juga tak ada jawaban. Mereka bertiga saling pandang. Mereka merasa pak kepsek tak ada di ruangannya. Sial batin ketiganya.

"nih gara-gara pak amri. Kesel gue tiba-tiba meeting" ucap arif.

"jadi gak bias ngewek gue" saut sidik.

"kemana tuh yah kepsek? Masa iya dia gak sarapan di ruangannya kayak biasa" kata aidil.

Tak mau putus asa, dia mencoba membuka pintu kepsek seperti biasa dan ternyata tak terkunci. Dia masukkan kepala ke dalam ruangan, ternyata ruangan kosong.

"kosong genk" ucap aidil. Sidik dan arif mendadak lesu.

Tapi saat mereka saling pandang, ketiganya mendengar suara-suara desahan dari dalam kamar mandi yang ada di ruangan kepsek. Ketiganya mendadak semangat lagi.

"denger gak lu pada?" Tanya arif semangat yang diangguki aidil dan sidik.

Ketiga remaja yang tengah sange itu pun masuk diam-diam kedalam ruangan marzuki. Sebelum itu mereka kunci pintunya. Ternyata tadi sewaktu pak sarif masuk, dia lupa mengunci pintu lantaran kepalang nafsu melihat badan montok marzuki. Ketiga mengendap-endap mendekati pintu toilet. Suara desahan semakin jelas. Ketiganya semakin horni ketiga mendengar tak hanya satu suara, melainkan dua dan itu suara sesame laki-laki.


Bagaimana kleanjutannya? Ikuti chapter di akun Karya Karsa ku link: https://karyakarsa.com/andilanang

"PANASNYA DI SMA" mini seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang