CHAPTER 3

664 75 7
                                        

Kaivan pergi ke dapur untuk membuat mie kesukaan nya,siapa yang tidak suka mie?

"Akh lapar nya"kaivan bergegas membuat mie karena perut nya sudah lapar sedari tadi.

"KAMU!!"nenek lampir datang dan mendorong kaivan,kaivan tersungkur.

"Ada apa ini?"nah pria kolot pun datang menghampiri mereka bersama para antek' nya,siapa lagi kalau bukan abang' dari kaivan.

"Liat ini mas"nenek lampir menunjuk mie rebus yang sudah siap di makan.

"Memang apa masalah nya?,kenapa semua hal yang aku lakukan akan menjadi masalah untuk anda nyonya"konyol bukan nenek lampir itu marah karena dia membuat mie?

"Kamu baru saja memakai alat masak kesayangan ku! Kamu tau itu!!"ya ampun cuman karena alat masak saja di permasalahkan pikir kaivan.

"Alat masak untuk memasak,anda saja tidak bisa memasak jangan gaya' an punya alat masak kesayangan"nenek lampir pun marah ia melemparkan panci panas itu ke kepala kaivan.

"Astaga?!"bagas pun menghampiri kaivan,darah kaivan sudah bercucuran
Ke wajah lalu menetes ke lantai.

"PANGGIL DOKTER"kepala kaivan berdenyut sakit,kaivan di gendong oleh bagas lalu di baring kan di kasur.

*****
"Apakah pasian mengalami benturan lagi"tanya sang dokter,tadi nya bagas ingin menjelaskan tapi di hentikan oleh elvan.

"Ya dua kali"

"Luka yang tuan muda alami cukup parah mungkin kaena benturan juga kepala nya melepuh karena terkena benda panas"

"Ya itu ulah istri saya"jesi seketika menegang.

"Saya sarankan agar jangan terlalu sering memukul anak tuan,saya takut tuan muda menjadi depresi bahkan sampai bunuh diri dan sepertinya tuan muda telah mendapatkan ingatan nya kembali"mereka menganguk dan mengantar kan dokter itu pergi

"Ibu~ hiks"kaivan mengigau bagas pun menghampiri nya,iya mengelus-gelus kepala kaivan dengan lembut sambil mengucapkan kata' penenag.

"Ikut saya jesi"bagas pergi dengan jesi sementara elvan dan yang lain masih berada di kamar kaivan.

"Dia merindkan ibu seperti nya"ucap elvan.

"Harus nya kita tidak membenci nya"galaksi nyaut ucapan elvan.

"Kasihan dia"ucap jevan iba.

Kaivan membuka mata nya,ia melihat curut' dari bagas.

"Gapain kalian di kamar saya"ucap vormal kaivan.

"Menjaga"ucap jevan singkat.

"Saya sudah besar tidak perlu di jaga kalian bisa pergi sekarang"

"Tidak"mutlak mereka.

"Terserah"kesal kaivan.

*****
"Ada apa dengan kamu jesi!!"marah bagas pada jesi.

"Mas~"

"Saya sudah bilang,abaikan dia bukan membunuh dia"

"Mas dia itu anak pembawa sial tidak usah di perdulikan"kesal jesi.

"Ikat batasan kamu jesi,satu kali lagi kamu buat kaivan terluka. Kamu saya ceraikan"bagas pergi dari kamar nya,jesi kesal ia melempar vas yang ada di belakang nya.

"KAIVAN SIALAN!!"

Di lain sisi

Hacu...

"Kok idung gw gatal ya,pasti ada yang lagi ngomongin gw nih"ucap nya pelan.

"Kenapa?"tanya galaksi.

"Gak"

*****
Kaivan menonton youtube ke suka an nya,ia tidak di perbolehkan sekolah oleh sang daddy dan curut' nya.

"Hahaha"kaivan tertawa saat ada adegan lucu,ia sedan menonton cenel ke suka an nya yaitu Aci gamespot.

"Asli ni orang kocak banget"

"Kau kenapa?"itu elvan iya mendengar kaivan tertawa sendiri,ia takut adik nya ke surupan mbak kunti. Tunggu sejak kapan elvan mengangap kaivan adik nya?

Kaivan tersentak kaget,ni orang kayak jelangkung aja pikir kaivan.

"Ok kaivan lo harus tetap kalem di depan ni malaikat pencabut nyawa"batin kaivan.

"Kenapa diam?"

"Gak,g- saya cuman lagi nonton"hampir aja kaivan mengucap gw.

"Nonton apa?"

"Ada deh"kaivan sontak melotot,ia mengucapkan kata yang tidak seharusnya iya ucap kan di depan malaikat pencabut nyawa nya.

"Hey,are you okay?"elvan menghampiri kaivan lalu duduk di ranjang nya.

"Y-ya"gugup kaivan.

"Jangan takut"

"T-tidak a-aku t-tidak t-takut"

"Kau tidak bisa berbohong kaivan,kau gugup pada ku cara mu melihat ku juga berbeda"

"Ya aku takut"ucap kaivan pelan tapi masih bisa di dengar oleh elvan.

"Maaf"

Hilang sudah sikap dingin dan cuek kaivan.

Vomen
Vote

Tbc

OH NO!! MASUK NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang