1. Gym Buddy

2.5K 34 0
                                    


Halo, panggil saja aku Ridwan. Sebagai budak korporat di kota besar, aku harus bisa terbiasa dengan kerasnya kehidupan. Mulai dari kerja menumpuk sampai harus lembur, uang yang kadang jadi pas-pasan, ditambah lagi hidup sendiri membuat diri harus bisa mengatur waktu dengan baik juga harus bisa menjaga diri, baik kesehatan raga dan mental.

Memang dari mengatur waktu dan biaya hidup sudah terbiasa bagiku. Namun akhir-akhir ini aku sampai lupa menjaga diri sendiri. Beberapa rekan kerjaku sampai mengingatkan ataupun menanyakan diriku soal hal ini.

"Badannya besaran ya, pak"

"Inget kesehatan ya, Wan. Saya lihat kamu makan junk food terus"

"Olahraga dong, bro! Liat nih perut kek orang hamil. Hahaha!"

Ya mungkin beberapa dari mereka sedikit berlebihan dalam menyampaikannya, tapi aku sendiri mengerti maksud mereka. Memang gaya hidupku sudah dibilang tidak karuan, terutama dalam hal diet juga olahraga. Maka dari itu, akhir-akhir ini aku mulai olahraga sedikit dan mulai menjaga pola makan. Aku juga mulai mengurangi minum kopi, minuman favoritku itu dan memperbanyak minum air putih. Ya memang usahaku ini masih minimum, namun setidaknya aku memulainya dari pada tidak sama sekali.

Kini aku juga mulai mencari cara agar dapat olahraga dengan optimal. Kosan ku agak sempit dan aku hanya bisa membeli set barbel dan matras untuk push-up dan sit-up. Memang terbilang sudah cukup. Tapi melihat dari sisi kenyamanan, aku lebih memiliki cara lain untuk olahraga.

Sekarang aku sedang berada di bilik kerjaku, seperti biasa mengetik pada laptopku, mengerjakan laporan harian untuk hari itu. Waktu sudah menjelang waktu pulang (sekitar jam 4), namun laporannya masih belum selesai sehingga aku masih menyusun laporan itu.

Beberapa rekan kerjaku sudah pulang satu persatu, menyisakan hanya beberapa orang saja. Salah satu teman kerjaku yang sudah aku anggap sebagai teman dekat, mungkin sahabat. Namanya Leri. Tubuhnya berisi namun berbentuk.sepertinya ia rutin olahraga. Kulitnya kecoklatan namun terlihat bersih, tidak berjenggot, rambutnya dicukur rapih, kini ia memakai kemeja lengan panjang berpola garis berwarna dasar putih dan warna pola kebiruan, celana bahannya berwarna biru dongker, sepatunya kulit berwarna hitam. Aku juga bisa melihat ia mengenakan jam tangan di pergelangan kirinya.

"Oy, kerja mulu! Gak istirahat?" Leri tanya yang aku jawab

"Eh Ler, ini nih laporan belum beres! Sedikit lagi sih ini. Tinggal finishing, lah!"

"Oalah sip dah" responnya.

Ahh... entah mengapa melihatnya setiap hari tidak membuat bosan. Apa karena penampilannya? Wajahnya yang terlihat selalu ceria? Mungkin gaya bicaranya? Atau gayanya yang terlihat santai terus? Aku tidak tahu. Terkadang beberapa orang memang memiliki daya tariknya sendiri. Leri memang mudah mencari teman, Dirinya santai dan mudah bergaul, bahkan aku yang cukup pendiam pun bisa jadi berteman dekat dengannya. Harus aku bilang aku cukup beruntung kali ya? Hahaha! Ngomong-ngomong soal daya tarik, Aku sendiri tidak tahu apa aku punya daya tarik sendiri. Aku melihat diriku sebagai budak korporat, mengejar kerjaan agar mendapat gaji agar dapat hidup. Cukup membosankan memang, tapi begitu pun aku sudah merasa cukup. Ah... mungkin karena jalan pikir inilah aku sampai lupa dengan kesehatanku. Ya aku mulai menjaga diri dan memiliki tujuan untuk dapat menjadi lebih sehat, mungkin inilah langkah pertamaku dalam membenah diri menjadi diri yang lebih baik.

Pikiranku sedikit melayang sambil mengerjakan laporan harian itu. Aku sampai sedikit lupa kalau Leri, teman kerjaku itu, kini mengistirahatkan kepalanya di atas tangannya yang ia lipat di atas pembatas bilik kerjaku. Ia melihatku sedang fokus menatap layar laptop sambil jariku mengetik di atas keyboard. Aku bisa merasa dirinya tersenyum melihat diriku. Entah apa yang dia pikirkan saat itu. Ia hanya berkomentar

Budak Korporat: Gym BuddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang