chapter 3 rumah berhantu?

21 2 0
                                    

"Hmmm... Yaudah ayo!"ucap Omina dan Renata mengangguk,mereka bertiga berjalan ke pintu rumah tersebut dan membukanya tapi.... Di saat mereka membuka pintu rumah tersebut.....

Tingg.....*suara dengungan kaca

____________________________________________________________________________

"Lontong!"teriak Ciko "makkk!"teriak Omina"Aaak!"teriak Renata,mereka bertiga kaget bukan main yaiyalah lagi serius malah ada suara :v

"Eh? Oo cuma suara dengungan kaca"ucap Ciko,ketiganya menghela nafas

"Tapi.... Itu manusiakah?"ucap Omina sambil menunjuk ke sosok putih yg tiba-tiba berjalan ke arah mereka

Pintu di belakang mereka tiba-tiba tertutup dan sosok putih itu semakin dekat dengan mereka

"Mak... Tolong makk ahkk!"teriak Omina yg di susul mereka berdua :v,ketiganya ketakutan setengah mati

 Tolong makk ahkk!"teriak Omina yg di susul mereka berdua :v,ketiganya ketakutan setengah mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh? Kok teriak? Ini aku loh Vilo!"ucap arwah Vilo

"Ehh? Vilo? Siapa itu-"tanya Omina sambil kebingungan melihat Vilo yg melayang tidak menginjak lantai..

"Vilo? Ohh ini teman yg kamu  maksud itu?"tanya Renata

"Ya, itu memang benar..."ucap Ciko, ia merasa bersalah karena gagal melindungi temannya itu

"Tenang, bukan kau kok yg salah, yg salah itu aku karena aku meninggalkan mu untuk mencari pertolongan..."ucap Vilo

"Ya... Aku mengerti... Aku hanya merasa bersalah karena aku tiba-tiba pingsan di jalan"ucap Ciko yg merasa bersalah..

"Jangan bilang..."ucap Renata

"Jangan-jangan kau... Sudah mati? kenapa kau..."ucap Ciko yg ingin memukul Vilo tetapi di tahan Omina

"Jangan pukul-pukulan- ga ada gunanya"ucap Renata

"Kok lu tahan gw sih? Pen ku pukul karena ga tega dia lebih dulu pergi"bentak Ciko

"E... Aku hanya kebingungan untuk sedih atau apa... Aku tak bisa berekspresi ataupun memikirkan yg lain sekarang ini-"ucap Omina sambil tersenyum

"Ya... Maaf tapikan takdir berkata lain lain,lagian kematian tidak bisa di hindari kan..."ucap Vilo sambil tersenyum

Renata mencoba membuat Ciko agar tidak menyakiti dirinya sendiri saat ini, sementara Omina tak menangis bagaikan emotionless- ia kebingungan untuk sedih atau apa sambil menahan Ciko untuk tidak memukul Vilo... Ciko hanya bisa menangis imelihat kepergian teman masa kecilnya itu,Omina pun melepaskan Renata

"Tapi... Jangan cemas aku akan tetap di sisi kamu kok dan... Kalian harus berhati-hati di sini"ucap Vilo yg serius

Mereka bertiga pun terdiam

"Apa maksudmu dengan berhati-hati?"tanya Ciko

"Karena rumah ini ada Penjaga tetapi ia menjaga rumah ini sampai-sampai siapapun yg masuk ke rumahnya, ia bunuh... dia pandai berakting jadi kalian harus waspada dan aku rasa dia bisa menggunakan sihir"ucap Vilo

Dream Or Real [Original]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang