Chapter 2 - Primadona Sekolah

16 3 2
                                    

Jum'at itu, kegiatan sekolah dimulai dengan bersih-bersih lapangan, dan Rizuma baru saja menyapa satpamnya sembari memegang sapu.

"Pagi pak, semoga hari ini bapak dilancarkan rezekinya."
"Makasih neng, semoga neng juga dilimpahkan rezekinya."

Baru saja melangkah ke mimbar lapangan, seluruh orang-orang yang piket matanya tertuju pada gadis pembawa sapu itu.

"Dia lagi nyapu aja cantik bener ya" ujar cewek yang sedang memungut dedaunan itu.
"Ah sialan, gagal fokus gua!" cowok yang sedang memindahkan tempat sampah itu justru menyalahkan dirinya karena matanya terdistraksi oleh gadis berambut pendek ahoge itu.
"Ya ampun… dia resik banget ya, pasti suaminya gak bakalan brewokan nantinya" suara itu terdengar dari cewek kelas R-2-1 yang sedang menyapu sudut kiri lapangan.

Tiba-tiba kegiatan memandangi primadona sekolah itu dihentikan oleh Sawa-sensei.
"Fokus! Fokus!"
"Iya bu!"

Sementara itu, Rizuma masih tidak mengerti, kenapa bahkan saat dia menyapu, yang menurutnya itu hal yang biasa saja, menjadi spesial di mata para fans-nya. Menghentikan pikiran negatif itu, Rizuma kembali menyapu sisi kanan lapangan.

—-------------------

Kau tahu kenapa tadi pagi diadakan bersih-bersih lapangan? Karena lapangannya akan segera digunakan untuk pelajaran olahraga, dan Rizuma beserta seluruh murid-murid perempuan lainnya bergegas menuju girls locker room. Baru saja tangannya membuka kunci lockernya, Rizu menemukan 2 surat cinta yang ditaruh di dalamnya.

"What? Surat cinta lagi? Kagak kelar-kelar perasaan, bukannya hari valentine udah lewat ya?"

Merasa penasaran akan isinya namun bukan saat yang tepat, Rizuma menaruh surat itu di tas ganti baju, dan kembali ke kegiatan di locker room.

"Udah lah, bodo amat. Yang penting gua sekarang mau main basket dulu lawan tim B!"

—-------------------

Sudah ada tim A yang terdiri dari Mayu, Anne, Rizuma, Natalia dan Yuki serta tim B yang terdiri dari Sayaka, Reika, Chiaki, Kiyoko dan Tsukasa berdiri di tengah lapangan. Sawa-sensei meniupkan peluit dan pertandingan segera dimulai. Walaupun Rizuma bukan kapten basket (menurutnya sangat melelahkan harus menjadi kapten basket dan juara bertahan taekwondo di saat yang bersamaan, lagipula, kaptennya Mayu) tapi strateginya sangat lihai sampai skor antara tim A dan tim B beda 4 poin. Sementara itu, lelaki yang menonton di pinggiran lapangan hanya bisa terpukau melihat kelincahan Rizuma.

—-------------------

Melelahkan, aku harus buru-buru duduk di samping bestieku habis ganti baju! Pikirnya.
Tak lupa membawa tas ganti baju ke kelasnya, berharap agar dia bisa membuka isi surat cinta itu, Rizuma segera menuju kelas R-2-4.

"Selamat ya Ri, tadi elu keren banget!" Ella menepuk pundaknya.
"Makasih. Oh iya, gak ada laki-laki kan di sini?" Rizuma celingak-celinguk ke arah belakang.
"Gak ada kok, tadi gua liat itu laki-laki pada lari ke kantin semua" timpal Arisa.
"Kalau cewek-cewek yang di bangku samping kiri?"
"Pada makan di pinggiran lapangan sih gua liat-liat "
"Oke, karena sekarang udah aman, gua mau ngomong nih" terdengar seperti pembicaraan rahasia yang ketat, Rizuma mulai mengeluarkan surat cinta yang dibawanya.

"Gua dapet surat cinta lagi bruh, hari valentine udah lewat kan? Hari white day apalagi ya kan?"
"Buset, kagak kelar-kelar aja itu masalah surat cinta"
"Makanya, gua aja bingung"
"Spill dong, gimana caranya jadi main character primadona sekolah, perasaan gua gini-gini acan, jadi karakter figuran mulu wkwkwkwk" merasa agak miris dengan nasib dirinya, Ella melontarkan candaan itu.

"Privilege wkwkwkwk canda"
"Serah elu deh"

"Oke oke, gua boleh liat inisial di amplopnya enggak? Atau anonim doang? I promise I won't steal your potential boyfriend" Kedua jari Arisa siap menerima amplop dari Rizuma.

Terlihat kedua amplop itu inisialnya sama, R. Dan setiap Rizuma menerima surat cinta dari locker, inisialnya selalu R. Jarang-jarang ada yang menyatakan rasa "cinta"nya dari inisial lain seperti M, atau K, atau F.

"R lagi? Ada apa sih elu sama R? Gua tau seluruh anak kelas pada ngincar elu tapi kenapa yang nulis surat cinta selalu dari R ya?" Ella mengernyitkan dahinya.

"Ya mungkin yang lain pada malu-malu kucing kali" timpal Arisa.
"Tapi elu sempet merhatiin enggak, yang pas Rizu keluar dari perpustakaan terus ada yang ngikutin? Itu cewek inisial apa?"
"Buset, merhatiin amet inisial orang, tapi setau gua itu si Mayu sih, yakali kapten basket nyatain rasa kagumnya pake surat"
"Kalau cowok kacamata yang ngelirik dia dari kantin?"
"Ella, please deh jangan apa-apa dibikin mystery solving kek Sherlock, gua mungkin tau nama-nama orang luar kelas kita, tapi gua mana merhatiin inisial orang?"
"Gini aja, besok tiap Rizuma dikejar-kejar sama fans, kita langsung ancang-ancang di depan kelas, biar dia tau kita selalu jadi tempat istirahatnya dia serta kita tau siapa aja yang ngejar-ngejar"
"Ya ampun, makasih banget loh, udah mau capek-capek ngelakuin itu semua buat gua" Rizuma yang dari tadi memperhatikan pembicaraan itu, terharu.
"Anything for you, bestie."

—---------------------

Sementara itu, di kantin sudah terlihat gerombolan lelaki yang baru saja membeli roti canai… dan 3 botol pocari sweat yang selalu dipegang oleh lelaki cyborg tersebut. Iyap, Raijin Electro High School tidak menerapkan aturan rambut harus hitam legam maupun harus manusia seutuhnya, yang penting mempunyai peminatan terhadap teknik elektro. Lelaki cyborg itu menghampiri meja nomor 5 dan langsung meneguk pokari sweat di depan teman-temannya itu.

"Oi Jack! Duduk dulu!" Lelaki yang kemungkinan bernama Tameemon itu selalu heran akan kebiasaan Jack.
"Grup! Glup! Iya iya, Tame!"

Dari sisi lain, terdengar suara sahabatnya Jack yang sedang membeli ramen.

"Jackie! Gua lagi beli ramen bu Shenhe nih! Mau kagak elu?" Samuel, pria berambut panjang ponytail itu menoleh kepada Jack yang baru saja duduk.
"Kagak usah, gua tadi udah beli roti canai!"
"Oke, yaudah ya, habis itu kita gelud lagi pake bokken sore ini!"
"Daaaah"

Kepalanya kembali menoleh ke geng roti canai itu. Lelaki sebelahnya yang menggunakan ciput dengan topi petani itu memulai pembicaraan.

"Oke, jadi menurut Elder Gods yang sudah saya minta konsultasinya tadi…"
"Elder Gods mulu elu perasaan" timpal lelaki yang menggunakan masker wajah layaknya pencuri itu, kemungkinan inisial R juga.
"Diem atau saya lempar kalian semua ke Fujin!" Gertak sambalnya sukses membuat geng roti canai terdiam.
"Iye iye bang, selow napa" cewek inisial R yang sedang memakan dango-nya pun terheran-heran.

"Kita tahu di story IG-nya Rizuma, dia kemarin habis menerima piala olimpiade sains kan? Gimana kalau salah satu dari kalian yang sekelas sama Rizuma, pura-pura nanyain soal sains aja?" Lelaki topi petani itu memberikan saran.
"Masalahnya gua kagak sekelas sama Rizuma sih bang" timpal lelaki berbadan besar yang menggunakan masker pencuri itu.
"Denger gak tadi saya bilangnya apa? Yang sekelas aja!"
"Gua sekelas, bang!" Jack akhirnya mengangkat tangannya.
"Aku juga bang!" Timpal cewek yang kemungkinan bernama Ei yang menaruh stik dango-nya.
"Oke, sekarang paham kan maksud saya?"
"Paham, bang."
"Siiiip, udah, saya mau balik membicarakan urusan dengan Fujin dulu"
"Bukan buat dilempar kan bang?"

—---------------------

Berpencar dari geng roti canai, lelaki yang menghabiskan minuman elektrolit serta perempuan fanatik dango itu menaiki tangga menuju lantai dua, pikirannya dipenuhi oleh "olimpiade sains ya, aku harus menanyakan soal sains ke Rizuma, tapi aku malu". Ketika menyadari Ella dan Arisa menoleh ke arahnya sembari mengunyah bento, Jack dan Ei langsung berpura-pura melambaikan tangan dengan canggung.

"Act normal, Raiden… act normal…" ujarnya di dalam hati dengan jalan yang canggung.

Setelah duduk di samping kursinya Sam, Jack kembali bertingkah layaknya loner yang tak peduli akan sekitarnya. Sedangkan Ei mengeluarkan buku tulisnya yang sudah ditulisi PR.

Siapakah sosok di balik dua R yang menjadi inisial utama dalam surat cinta yang diterima oleh Rizuma?

—------------ end of chapter —--------------

RRRRRR (Rizu x All Raidens) (OC x Canon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang