Chapter 8 - Back to Reality

4 1 0
                                    

"ELLAAAAAA"
"Riz, sumpah Riz, masih pagi loh Riz"
"Elu gak punya apa, pintu kemana saja punya Doraemon, atau Yamato punyanya Vergil gitu?" Rizuma masih meracau akan nasibnya yang terus-menerus dikejar oleh gerombolan R, ditambah dengan suara dia menguap yang sukses menular ke Ella.
"Dikata gua punya nomornya Vergil atau Dante apa?"
"Atau enggak, elu coba pura-pura culik gua gitu, ajakin si Arisa juga, biar gua gak ketahuan sama fans yang ngejar-ngejar gitu, jujur capek"
"Entar gua harus bohong pake alasan apa ke mamahmu kalau gua harus pura-pura nyulik elu!?"
"Ya enggak langsung nyulik di depan mamah gua juga kali, pas gua di jalan berapa langkah gitu"
"Entar gua masuk headline berita Raijin lagi"
"Ayolaaaaah, entar gua traktir elu-elu pada chataimu dah"
"Oke deh, tapi elu sebelum jam setengah 7 udah harus siap ya"

Rizuma yang buru-buru mandi, pakai seragam, serta melahap nasi goreng buatan mamahnya, sukses melakukan itu semua sebelum jam 6 pagi, dan itu membuat mamahnya keheranan.

"Tumben Ri, pagi sekali"
"Aku mau jogging sebelum sekolah, mah"
"Bagus nak, lanjutkan kebiasaan baik itu. Hati-hati di jalan ya nak"
"Iya mah. Daaaah"

Ella dan Arisa (yang sebenarnya masih mengantuk juga, tapi apa boleh buat) bersembunyi di balik semak-semak perbatasan jalan untuk jogging dan bersiap-siap untuk menangkap sahabatnya itu.

"Hmph! Hmmmmmph! HHHHHHHHH!"

Ella yang keberatan mengangkat tubuh Rizuma yang sudah diikat oleh lengan jaketnya dan mulutnya disumpal kain itu, setelah 3 menit, berhasil memasukkan badannya yang meringkuk itu ke trolley yang baru saja dia temukan di abang-abang galon.

"Tasnya Rizu sama gua dan elu udah aman kan di trolley?" Arisa berbisik-bisik.

"Udah kok. Ri, elu demi apapun jangan berisik, gua cuma nemu trolley abang-abang galon nih" Ella yang sebenarnya masih pusing akan tingkah lakunya Rizuma yang kadang di luar nalar, terpaksa memberikan kode.

"Ready! Go!" Arisa siap menarik pegangan tangan di trolley dan berlari.

Segala cara apapun untuk menyelinap di gang (yang rutenya sudah Ella pilih) akan dilakukan oleh Arisa, berharap dirinya serta Ella tidak dilaporkan ke polisi.

Setelah 15 menit, akhirnya Ella membangunkan Rizuma (yang sayangnya benar-benar tertidur kembali) di kebun belakang sekolah serta melepas ikatannya.

"Yeh ini anak beneran tidur. Ri, bangun Ri, udah nyampe kita" Ella menepuk pundaknya.
"Ergh... serius elu"
"Beneran. Nih, kita udah di kebun sekolah! Cuma gara-gara elu doang!"
"Ya maaf La, Risa... gua juga gak pengen kali diculik beneran sama orang jahat, tapi gua udah gak nemu jalan alternatif yang aman dari kejaran fans..."

"La, keknya bener deh kata Rizu yang di telepon tadi, mending elu minta nomornya Vergil biar dikasih Yamato terus kita teleport gitu, daripada kita ribet gara-gara pura-pura nyulik?"

"Ya masalahnya Vergil tuh udah beda sekolah sama kita, terus galak lagi"
"Yah... eh ini kalau pak satpam lihat, gimana ya? Manjat lagi kita? Udah kek anak bolos kita"
"Gimana kalau kita merunduk terus masuk ke terowongan ayam itu?" Arisa menunjuk ke terowongan.
"Buset dah demi aman dari kejaran fans sampe segininya ya kita..." Ella hanya bisa menghela nafas.

Pak satpam yang melihat keberadaan penyelundup kebun sekolah itu, melambaikan tangan. Hanya reaksi berjalan jinjit ancang-ancang untuk memanjat pagar dari Ella dan Arisa yang ia dapatkan. Namun, pak satpam itu berkata lain.

"Eh, neng Rizuma ya? Tumben ke sini pagi-pagi banget"
"Uuuuh jadi gini pak, saya tadi habis jogging, eh saya sama temen saya malah nyasar ke sini pak, lagian pagarnya belum dibuka"
"Lah kenapa gak bilang dari tadi atuh neng"
"Bapak kan biasanya buka gerbang dari jam 06.30, sedangkan saya tadi nyampe di sini jam 06.15, sekarang udah jam 06.17"
"Buat neng Rizuma sama temen-temen neng apa sih yang enggak bapak lakuin?"

RRRRRR (Rizu x All Raidens) (OC x Canon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang