ALYA LENGKARA

BERUBAH

hari setelah Jum'at adalah Sabtu tapi kali ini Alya mengubah kebiasaannya Alya yang tiga hari lalu sudah hilang sekarang kita kembali ke Alya yang dulu Alya yang suka bolos, Alya yang tidur di jam pelajaran, Alya yang nakal, tapi dengan seorang pelindung. ya, Alta

"Mau musik?" Ucap Alta

"Gak, gak usah ganggu gue" ucap Alya

"Alya?"

"BACOT LO, GUE BILANG DIEM YA DIEM" emosi Alya

"Lo kenapa Alya?" Tanya Alta

"Gue bodoh" ucap Alya lirih

Alta menarik Alya ke pelukannya "gapapa, berusaha buat jadi yang lebih baik lagi" ucap Alta memeluk Alya di ruang kelas yang sangat sepi, hanya ada mereka berdua karna hari ini hari penerimaan raport semua telah mendapatkan raportnya dan di persilahkan pula

"Gak bisa" keluh Alya

"Siapa bilang?"

"Gue.."

"Tapi kata gue lo bisa kok" ucap Alta memberi semangat pada Alya

"Gak"

"Bisa, percaya sama gue!"

"Gue usahain demi mama, papa, sama lo"

Alta mengusap rambut panjang Alya "nah gitu dong" ucap Alta memberi senyum

"Oke sekarang kita pulang, Lo gue anterin" perintah Alta kepada Alya

"Iya bacot"

"Ya udah cepet anjing"

Alta dan Alya pun berjalan ke parkiran sekolah untuk mengambil motor Alta

"Cepet naik!"

"Sabar Ta"

"Cepet cantik"

"Najis, bacot lo"

"Najis = suka, naksir Lo sama gue?"

"Huek, najis banget sumpah"

"Ya udah cepetan ngomel mulu"

"Lo yang mulai"

"Ya udah cepetan daripada gue tinggal lo"

"Iya gue naik nih"

***

Sesampainya di rumah Alya, Alya mempersilahkan Alta untuk sekedar mampir ke rumahnya yang sepi tanpa ada kehangatan keluarga

"Mampir dulu Ta" basa basi Alya

"Boleh"

"Gak jadi gue cuma basa basi tadi"

"Dih gak ada akhlak ni cewek"

"Hehe becanda, ya udah yok masuk, lagian gue sendirian"

"Mama papa Lo?"

"Kerja"

"Oooh" angguk Alta paham

"Ya udah gue temenin" ucap Alta

"Yukk masuk" jawab Alya riang

Alta dan Alya masuk kedalam rumah Alya yang setiap hari sepi dan dingin tanpa adanya kehangatan kasih sayang keluarga

"Gue mau ganti pakaian, Lo tunggu di sini" ucap Alya