ALYA LENGKARA

AWAL DARI SEMUANYA

Alya Lengkara nama cewek yang sangat terkenal di sekolah Garuda sakti, terkenal karna nakal dan biang onar, dari kecil Alya di besarkan oleh harta bukan kasih sayang, Alya memang memiliki keluarga yang utuh tapi di dalamnya runtuh dan Alya mencintai seorang cowok yang bernama Haylan Mahendra Alya pikir Haylan mampu melengkapi kasih sayang yang tak pernah Alya dapatkan dari keluarganya namun salah Haylan mencintai Sabahat Alya sendiri, Lily Kiara putri tapi Alya tidak ingin memberi tau Lily karna Alya lebih mementingkan sahabat daripada cinta.

Ring...
Ring..
Alya membuka matanya karna bunyi alarm "yey sekolah, gue bakal bawain bekal apa ya buat Haylan?" pikir Alya "nasi goreng aja" ucap Alya sambil berjalan ke dapur

"Gue maksain telor nya aja dulu baru nasi gorengnya" ucapnya untuk mengambil jalan mudah memasak nasi goreng

Setelah selesai memasak nasi goreng Alya bersiap siap pergi ke sekolah

"Demi apa gue masak? Enak gak ya?" Batin Alya meratapi masakannya

***

Sesampainya Alya ke kelas, dia pergi ke kelas Haylan untuk memberikan bekal yang ia buat tadi, sebenarnya Alya melakukan ini sudah hampir lima bulan dan bekal yang Alya beri selalu di buang oleh Haylan

Alya berjinjit masuk ke kelas Haylan dan menuju meja nya, namun Haylan baru saja sampai di pintu

"Ini yang terakhir, paham!" Ucap sosok yang berada di dekat pintu itu

Sontak Alya menoleh terkejut
"Kenapa? Gue suka ngasih lu ginian"

"Tapi kan Lo tau itu bakal gue buang"

"Gapapa"

"Intinya gak usah lo ngasih kayak gini lagi, gue risih"

Alya mengerutkan dahinya
"Untuk yang ke sekian kalinya gue bilang gue suka sama lo" ucap Alya kesal karna setiap dia menyatakan perasaannya selalu saja di abaikan

"Lo ada kaca? Atau harus gue beliin kaca?"

Tak paham dengan maksud Haylan, Alya memberanikan diri untuk bertanya maksud cowok itu
"Maksud Lo?"

"Mana ada cowok yang suka cewek yang gayanya, sikapnya kek cowok" ucap Haylan meninggalkan Alya

"Heh ternyata cinta tergantung hukum gaya" Alya tersenyum mengejek

***

"Gue pulang"

"Gue lupa kalian gak akan pernah menyambut gue pulang"

"Nanyain gue udah makan atau belum"

"Nanyain gimana harinya"

"Lucu hidup gue, di rumah kayak orang broken home di luar kayak orang broken heart"

"Emang anak serba broken guenya"

Alya melangkah ke arah kamarnya dan menatap sebuah kaca kamarnya tersebut

"Ternyata gue emang kek cowok"

"Meja kamar gue aja gak ada satupun alat make up"

"Pantes Haylan gak suka sama gue"