Hari hari sudah di lalui Alya dan Alta bersamaan semakin hari semakin akrab mereka berdua, seperti kata orang orang tidak ada pertemanan atau persahabatan yang murni antara laki laki dan perempuan, percaya gak percaya Alta sudah mulai mencintai gadis yang selalu menjadi teman bertengkarnya, gadis yang selalu ia panggil cewek telon
"WOI" teriak Alya yang melihat Alta melamun
"Gendang telinga gue pecah" ucap Alta menutup mulut Alya dengan tangannya
Alya menyingkirkan tangan Alta dari mulutnya "tangan Lo asin"
"Bodo, siapa suruh teriak teriak di Deket telinga gue"
"Maaf" ucap Alya
"Gue bosen dengerin kata maaf lo" ucap Alta yang hanya sekedar pura pura marah
"Wadoh, parah gue keterlaluan banget kayaknya sampai Alta marah" batin Alya panik
"Aaa maaf" rengek Alya
Alta yang jarang sekali melihat tingkah kekanak kanakannya itu pun merasa gemas "ck, ganggu" ucap Alta masih dengan kepura puraan
"Kata Bu Rumi ya kalo orang minta maaf itu harus di maafin biar Tuhan sayang" jelas Alya agar di maafkan
"Gue maafin, gue cuma becanda" ucap Alta memukul pelan kepala Alya
"Ck ngeselin gue udah panik tau"
"Bodo yang penting Lo lucu kayak tadi"
"Gak nanya, wle" cibir Alya
Mereka yang asik dari tadi tiba tiba Lily datang memukul meja Alya
"Lo apa apaan mukul meja di depan kita?" Tanya Alta
"Gue ada urusan sama Alya bukan lo"
"Oh ya Alya, pemenangnya tetep gue kan jadi gak usah rebut Haylan dari gue, paham!?"
"Gue gak pernah anggep Lo saingan dan gue gak Sudi jadi perebut" ucap Alya kepada Lily
"Gak Sudi? Tapi Lo udah rebut banyak hal dari gue!"
"Apa yang Alya rebut dari Lo ya?" Tanya Clara pada Lily
"Circle gue, temen temen gue, kasih sayang banyak orang" ucap Lily
"Wah gak nyadar ni bocah yang ngebiayain Lo sekolah di sini Alya" terang Dimas
"Alat make up dan Mobil yang Lo pake pemberian Alya" sahut Gebby
"Baju baju yang mewah itu milik Alya" ucap Aksa
"Biaya hidup Lo itu sebagian besar milik dan pemberian Alya" ucap Sika menatap Lily dari ujung rambut sampai ujung kaki
"Masih punya muka nuntut lagi Lo?" Tanya Dimas
"Udah lah lupain aja" ucap Alya
Lily pun pergi dengan tak terima
"Bodoh tu cewek gak ngotak, udah kayak benalu aja" ucap Sika
Dimas bertepuk tangan "kalo Sika yang ngomong semua diam deh"
"Iyain" ucap Sika memukul bahu Dimas
"Hahaha" semua tertawa di kelas itu serentak
***
Pulang sekolah Alta baru saja sampai ke rumah ayahnya sudah ada di ruang tamu
"Ayah?" Ucap Alta berjalan pelan setelah membuka pintu melihat ayahnya
"Ayah mau ngomong sama kamu Al"
"Ngomong apa yah?"
"Ayah besok akan menikah dengan Bu Reni, ayah harap kamu hadir"
"Ga bakal!!" Ucap Alta mentah mentah menolak undangan ayahnya
"Ayah hanya sekedar berharap, hadir gak hadir kamu ayah akan tetap menikah" ucap Hendra meninggalkan putranya
"Kenapa minta izin gue kalo tanpa izin gue Lo bakal nikah juga" ucap Alta emosi
Alta pergi dari rumah "baru juga nyampe gue pergi lagi, sekarang gue ngerasa rumah gue itu bukan rumah"
***
"ALYA!!" Teriak Alya
Alya yang mendengar suara Alta langsung menengok dari jendela "Alta" ucapnya pelan
Alya berlari membukukan pintu untuk Alta "kenapa?"
"Gue gak mau pulang"
Alya membulatkan matanya terkejut "kenapa?"
"Ayah mau nikah" lirihnya
"Kan bagus Lo punya ibu"
"Gue gak suka!" Bentak Alta
"O-oke"
"Kenapa gak suka?"
"Ya gak suka"
"Ayah Lo suka, Lo gak boleh egois ayah Lo juga berhak bahagia gak boleh gitu kali"
"Tapi gue gak mau ada yang gantiin posisi bunda gue"
"Ada waktunya semua orang menerima takdir, terima aja ini takdir"
"Hm"
"Tapi gue tetep gak mau datang"
"Ya mungkin mereka bisa maklumin itu Lo butuh waktu menerima tapi kalo gak balik ke rumah sih Lo gak bisa"
"Kenapa?"
"Ya mereka keluarga lo"
"Hm yayaya"
"Pulang sono"
"Ngusir?"
"Iya wle" cibir Alya sambil menutup pintunya
"BYE CEWEK TELON" teriak Alta sambil melambaikan tangannya
***
"Gue pulang"
"Ya"
Alta langsung pergi ke kamarnya
"Gue harus ngalah demi kebahagiaan ayah juga, gue gak boleh egois, tapi kenapa harus sama perempuan itu sih?!"
Malam berlalu, siang juga berlalu, acara pernikahannya juga berlalu kini Reni sudah sah jadi istri Hendra dan Galen sudah resmi jadi Abangnya Alta, kenyataan ini lah yang harus Alta terima
"Gue bahagia punya adek" batin Galen melihat Alta
"Gue benci punya Abang kayak Lo" batin Alta melihat Galen dari jauh
Reni, Hendra, dan Galen datang menghampiri Alta
"Alta ini keluarga kita sekarang" ucap ayahnya
Alta hanya tersenyum hambar mendengar ucapan Hendra ayahnya
"Hai Alta kenalin Bu reni"
Alta tersenyum hambar "ya bu"
"Gue Galen Abang lo" ucap Galen
"Ya" ucap Alta penuh rasa sakit untuk menerima semua ini

KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA LENGKARA
Genç KurguAlya Lengkara adalah cewek yang memiliki sifat seperti seorang cowok dia besarkan dengan harta bukan kasih sayang, Alya yang memiliki keluarga yang diluarnya utuh tapi di dalamnya runtuh, Alya mencintai cowok yang bernama Haylan Mahendra dia berhara...