Daddy

2.3K 195 7
                                    

Jay melenguh ketika merasakan dada hingga perutnya sesak. Rasanya, tidurnya yang baru 3 jam itu sedikit terganggu karena sesak yang dirasanya.

Matanya yang berat dan merah perlahan terbuka ketika telinganya dengan samar mendengar suara cekikikan kecil.

"Daddy~"

Ah. Anak sulungnya ternyata. Yang dengan tanpa bersalah menduduki perutnya dengan tubuh berisi itu.

"JUNGWON, NI-KI.. DADDY BANGUN~"

Jay mengernyit mendengar suara melengking anak sulungnya yang berteriak memanggil kedua adiknya yang ternyata sudah menunggu didepan pintu.

Sunoo kegirangan saat melihat kedua adik kembarnya beranjak naik ke ranjang dan mulai melompat-lompat. Sambil mengatakan kata-kata yang kurang jelas saking berisiknya.

"Dad, ayo kita piknik!"

"Aku mau main ke timezone."

"No! Aku mau ke gunung."

"Ayo kita jalan-jalan, dad!"

"Sama bunda.."

"Berempat aja, bunda di rumah."

"Aku mau sama bunda!"

Si bungsu cemberut. Dan Jay hanya bisa menutup mata dan kedua telinganya guna menghalau kebisingan yang di ciptakan ketiga anak kembarnya.

"Kenapa ini? Pagi-pagi kok udah ribut?" Sunghoon muncul dari balik pintu yang terbuka setengah.

Tadinya ia sedang memasak, tapi mendengar keributan di lantai dua —dari kamarnya dan Jay— membuat Sunghoon beranjak dari dapur.

Dan ya benar saja, ketiga anaknya tengah mengganggu tidur sang daddy yang baru 3 jam itu. Dengan melompat-lompat di kasur dan berteriak meminta sesuatu.

"Sayang~"

"Bunda~"

Sunghoon yang melihat suami dan anaknya merengek hanya tersenyum maklum. "Kenapa hm?"

"Aku lagi tidur diganggu sama 3 kurcil ini." Adu Jay.

"Kita mau jalan-jalan bunda, kan daddy udah janji hari minggu jalan-jalan." Kata si sulung, disetujui kedua adiknya.

"Kita berempat, bunda di rumah aja." Katanya lagi diangguki si tengah dan si bungsu, namun beberapa detik kemudian si bungsu menggeleng.

"Sama bunda juga.."

"Bunda di rumah aja." Kali ini si tengah Jungwon.

"Bunda gak diajak?" Tanya Sunghoon kepada anak sulung dan tengahnya, yang sepertinya tidak mau mengajak bundanya ini untuk pergi dengan mereka.

"No/no."

"Sama bunda."

Sunghoon tersenyum kearah anak bungsunya yang terus merengek meminta dirinya ikut.

"Kan daddy yang punya janji sama kita, jadi daddy harus nepatin. Bener kan bunda? Janji gak boleh di lingkari?" Tanya Sunoo. Sunghoon mengangguk.

"Di ingkari jagoan." Jay mengoreksi dan Sunghoon tertawa karenanya.

"Bunda di rumah aja, nanti bunda capek kalo ikut kita. Bunda kan udah masak dari pagi." Kata Jungwon.

"Iya bunda." Si sulung membenarkan.

Sunghoon beringsut mendekat kearah keduanya, dan memberikan usapan sayang diatas kepala anaknya.

Sunghoon mengerti bahwa larangan yang diberikan si sulung dan si tengah merupakan bentuk perhatian mereka kepada bundanya.

Tapi rasanya tidak tega membiarkan sang suami hanya pergi dengan ketiga anaknya tanpa dirinya, walaupun Sunghoon tahu ketiga anaknya pasti akan jadi anak baik dan penurut jika diluar sana.

"Uhh anak bunda udah besar semua.. Sini peluk bunda dulu." Sunghoon merentangkan tangannya dan dengan senang hati ketiga anaknya berhambur memeluk lelaki kesayangan mereka itu.

"Karena kalian anak baik dan selalu bantu bunda, jadi bunda gak pernah capek."

"Nah!" Tepukan tangan Jay yang keras, memusatkan perhatian si kembar kearahnya.

"Sekarang kalian mandi setelah itu sarapan masakan bunda, okay?" Titah Jay yang disetujui ketiganya.

"Okay, dad." Mereka berhambur keluar kamar bunda dan daddynya dengan teriakan senang. Meninggalkan kedua orang tuanya dikamar mereka.

Sunghoon menatap Jay yang juga menatapnya, "Makasih sayang."

"Sama-sama." Balas lelaki itu. Lalu bibir keduanya bertaut lembut.

"Sekarang giliran kamu mandi." Kata Sunghoon sambil mendorong tubuh besar suaminya agar beranjak dari tempat tidur.

"Berdua sama kamu mandinya~" Rengek Jay.

"Nggaklah, orang aku udah mandi."

"Ayo lah yang..." Tubuh ramping itu Jay dekap erat.

"Nggak, nggak. Sama kamu nanti gak cuma mandi." Sunghoon memberontak. "Udah ah aku mau nyiapin sarapan anak-anak."

Dengan cepat Sunghoon melesat keluar kamar menghindari suaminya.

"YANG.."



To be continue



Karena disini ada kalimat, 'sunghoon mendorong tubuh besar suaminya'

Jadi anggep aja badan jey lebih gede dari hoon yaa?? ^_^

RAINBOW (Jayhoon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang