chap 32

2.6K 378 25
                                    

Quest : dewa kekal dan tanah keabadian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Quest : dewa kekal dan tanah keabadian.

Setelah melakukan misi panjang dan berbicara dengan orang kesana kemari dan berjalan jalan di wilayah Inazuma seperti tak tahu arah

(Author masih kesal di sini weh astaga)

Lumine dan paimon datang ke Kamore Teahouse yang ada di Inazuma, saat mereka masuk kedalam mereka hanya melihat Thoma yang menyapa mereka.

"Dimana yang mulia?"

"Yang mulia? Yang mulia berkata jika ia ingin berjalan jalan seorang diri di Inazuma.... Kata yang mulia jika ingin mencari nya ia berada di patung Raiden Shogun"

Kedua wanita itu saling memandang, mereka tak sebebas m/n...karena mau bagaimana pun kehadiran yang mulia Enenradirga sudah di ketahui oleh seluruh dunia Tyvat.

Sementara itu m/n tengah berjalan dengan santai nya di bawah pohon sakura yang bunga nya tengah berjatuhan sekarang, tak lupa ia mengenakan penutup kepala nya hingga ia singgah di mana tempat Katheryne berada.

"Senang bisa mengambut anda yang mulia, selamat datang di Inazuma...." Sapa Katheryne pada nya.

"Apa berita tentang ku sudah menyebar luas?" Tanya m/n memastikan jika benar begitu ia akan "sedikit" kesusahan karena ia tidak akan terlalu bebas untuk bergerak.

Katheryne tersenyum pada sang Pencipta lalu mengangguk kecil sebagai jawabannya.

"Benar yang mulia.... Kabar anda sudah tersebar dengan sangat cepat" Jawab Katheryne sambil tersenyum kepada sosok sang Pencipta yang ada di depan nya saat ini.

Kalau memang begitu pantas saja orang orang melihat nya saat ia melangkahkan kakinya menikmati bunga bunga Sakura yang berjatuhan.

"Kalau begitu terimakasih atas informasinya"

"Sama sama yang mulia"

M/n kembali berjalan, saat ia melewati beberapa kios di inazuma ia di hadang oleh seorang anak kecil. M/n pada awalnya bingung lalu kemudian menyamakan tinggi nya dengan anak itu.

"Ada apa?" Tanya m/n yang berjongkok yang membuat jubah putih nya menyentuh jalanan Inazuma.

"Untuk yang mulia" Jawab anak itu sambil memberikan sebuah bunga sakura di tangan nya.

M/n untuk sesaat terdiam ia seolah olah mengingat sesuatu yang begitu menyakitkan....

"Terimakasih... Aku akan menyimpan nya" M/n mengambil bunga itu dan menepuk kepala anak yang memberikan nya bunga sakura tadi.

"Nak"

"Mama"

Anak itu berlari kearah sosok wanita yang ia panggil sebagai "mama" Itu, wanita itu membungkuk kan tubuh nya sambil memegangi pundak sang anak.

Seketika itu juga m/n mulai mengingat sesuatu.....

◆◇◆◇◆◇◆◇

The Lost God (Genshin impact x m reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang