Pelayan

140 21 0
                                    

Oh iya... Mau disclaimer dulu...
- Ini adalah Cerita 100% fiksi ya...
- Tidak untuk disangkutpautin kedunia nyata.
Semoga dimengerti ya...

--

"Namaku Janu Arius"

"H-halo Janu" Sapa Rey.

.
.

Kini Rey dan Janu berada disebuah lapangan luas di tengah bangunan sekolah Dimonlys, keduanya berdiri berhadapan. Janu menatap Rey dengan bengis dan sinis.

Seluruh siswa-siswi iblis memperhatikan mereka dari dalam bangunan sekolah.

Rey lagi-lagi bergetar ketakutan menghadap iblis didepannya.
"Ke-kenapa ini terjadi?" Tanya Rey yang berusaha bertanya dengan badan yang gemetar tak karuan.

"Hooii ayo liat mereka duel"

"Kudengat siswa teladan dan siswa genius akan berduel!"

"Ayo kesana, sudah akan dimulai!"

"Pasti ini akan seru!"

Beberapa siswa yang baru mendapat kabar langsung berlarian menuju lapangan, namun mereka hanya melihat dari pinggir.

"A-apa a-aku akan dimakan?" Rey memastikan lagi, jika hari ini adalah hari kematiannya ia ingin dikembalikan kebumi saja, agar mati dibumi.

"Aku seharusnya memberi sambutan, karna kau sudah mencuri sorotan dariku, maka hukumannya adalah mati!" Ucap Janu dengan lantang dan sudah mengambil posisi bersiap untuk menyerang.

Janu Arius adalah iblis yang ahli dalam sebuah mantra api.

"Aku berhak melihat seberapa pantas dirimu yang telah mencuri sorotan dariku" Janu berucap sambil mengeluarkan apinya.

Disekeliling mereka tampak menyoraki dan seluruh nya mendukung Janu si anak genius ketimbang Rey.

Janu sudah berlari mendekati Rey dengan sebuah abi ditangannya yang akan dilemparkan pada Rey.

"Tunjukkan bahwa kau lebih hebat dariku" Setelah berucap seperti itu Jannu melemparkan bola api nya ke arah Rey.

Jdaarrr

Janu memberi serangan api bertubi-tubi kepada Rey. Semua yang ada disana tampak takjub dengan bola api nya Janu. Pasalnya tidak ada pemula yang bisa menbuat bola api seperti janu sekarang.

Janu memang hebat, tetapi semua bola api yang dilemmparkan pada Rey, tidak satupun mengenai Rey.

Rey terus menghindari bola api tersebut dengan cepat, sampai emosi Janu membara dan mengeluarkan bola api lebih besar. Tapi, itu tetap tidak mengenai Rey.

"Sialan!"

Janu tidak menyerah, ia terus-menerus melemparkan bola apinya. Sampai pada akhirnya Janu kehabisan energi nya karna mengeluarkan sihir terlalu banyak.

Selama 30 menit Janu melemparkan bola apinya, selama itu juga Rey berhasil menghindarinya.

"Sialan, kenapa tidak ada satupun yang mengenai mengenai mu?" Janu bertanya-tanya di sisa tenaga nya.

"Maaf maaf Janu" Rey juga tampak lelah menghindar dari bola api Janu.

Rey bisa menghindari serangan bola api Janu karena ia menjalani kehidupan yang malang serta mengalami kesulitan karna orang tuanya, semua hal yang menyakitkan, bahaya dan menakutkan dapat dihindarinya.

Serangannya memang nol, tetapi pertahanannya tak terbatas. Kekuatan ini diberi nama, kemampuan menhindari kesulitan.

"Ma-maaf" Rey meminta maaf sekali lagi dan mendekati Janu untuk membantunya bangkit.

"Rey kau hebat" Ucap Janu.

"Ha?"

Semuanya terkagum melihat Rey karena ia tak satupun menyerang atau memberi serangan ke Janu.

"Dia belum menyerang sekalilun" Seru Siswa Iblis yang menonton.

"Berarti dia bukan lawan yang sepadan?" Jawab iblis laiinnya.

Rey bingung harus berkutik seperti apa sekarang.

"Apa aku tak pantas diserang?" Tanya Janu setelah mendengar omongan Siswa iblis yang menonton.

"Tidak bukan, aku ini cuma serangga kecil" Seru Rey, ia merendahkan dirinya bahwa ia ini tidak ada apa-apanya dibanding Janu.

"Itu artinya kau lebih kecil dari serangga Janu" Ujar Siswa iblis yang lagi menonton.

"Bukan gitu!" Tegas Rey.

Janu berdiri kembali dan mengeluarkan apinya namun sekarang adalah sebuah pedang yang terbalut oleh api.

"Ini penghinaan! Jika sihir tak berhasil maka akan kuhajar kau dengan ilmu bela diriku! akan ku cincang kau!!" Janu berlari ke arah Rey hendak menyerangnya dengan pedang api.

Lagi-lagi Rey dapat menghindari serangan Janu, karna kekkuatan Rey adalah dapat menghindari segala kesulitan. Namun, serangan meleset itu malah akan mengenai siswi iblis yang sedang menonton.

"Awas!"

Dengan cepat, Rey memeluk Janu dari belakang dan berusaha  menahan Janu agar tidak mengenai siswi itu.

"Kami akan jatuh" Seru Rey.

Tingg duaarrr

Anggota osis menghampiri mereka karna mendengar kegaduhan dari lapangan.

"Apa ini? Duel di hari pertama?" Tanya salah satu anggota osis.

Semua yang mennyaksikan duel itu kaget bukan main karena Rey menahan Janu dengan posisi kayang sambil memeluk Janu, posisi janu kepala dibawah kaki diatas.

Semuanya berteriak kaget melihat itu.

.
.

Kini Rey menjadi sorotan di sekolah iblis demonlys, kini dirinya ada dimana-mana, karena ada sebuah koran sekolah dengan berita paling utama bya adalah Rey si siswa teladan yang membuat siswa genius geger otak.

Semua yang melihat itu memuji-muji Rey dengab kagum.

"Siswa teladan itu luar biasa"

"Rey hebat!"

"Kudengar dia menyelamatkan seorang gadis"

Rey menghampiri ruang kepalaa sekolah setelah dipannggil oleh kepala sekolah yaitu kakeknya sendiri.

"Rey keren, kau imut sekali, cucuku memang hebat, masa depanmu cerah! " Ujar Kakek dengan bangga dan kelihatan bahwa ia sangat semangat dan senang apapun itu menyangkut Rey.

"Bagaimana ini! Aku berbuat jahat! aku harus minta maaf!" Rey mengutuj dirinya sendiri setelah semuanya terjadi.

Brakkk

Pintu ruangan kepala sekolah dibuka dengan kasar oleh Janu.

"Yaa!!!"

Janu berjalan mendekati tempat berdiri Rey.

"Janu... Aku minta maaf" Ucap Rey dengan badan yang gemetar. Ia memejamkan mata bersiap menerima serangan dari Janu.

Bukan malah menyerang Janu malah bertekuk lutut dan menunduk memberi salam hormat pada Rey. Rey hanya terdiam.

"Aku mengaku kalah, tuan Rey!" Seru Janu. "Saat duel tadi aku kalahh telak darimu, dan aku dengar kau membawaku ke uks, aku Janu Arius merasa tersanjung" lanjut Janu.

"menurut hukum iblis, yang kalah harus menjadi pelayan yang menang" ucap Janu.

"Maka dari itu..."  Janu menggantungkan ucapannya. Kemudian wajah nya menjadi sangat gemas.

"Kuserahkan diriku dan membantu tuan Rey untuk menguasai sekolah ini" Ucap Janu dengan senyumannya yang manis.

"Eh? Tunggu dulu!" Kata Rey.

"Pertama, mari kita buat semua siswa menjadi pelayanmu" Ucap Janu dengan semangat.

"APA?!"

-bersambung-

UNDERWORLD | HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang